|| K E N A P A H A R U S G U E ||

1.8K 108 1
                                    

Happy reading:)

Vote + komen? please

Sorry kalau geli, gue juga soalnya🗿🙏

Casey dengan wajah gelisah menaiki sebuah tangga dengan langkah cepat, gadis itu menatap keatas dimana akan menuju lantai paling atas yaitu rooftop.

Langkahnya terhenti saat melihat punggung seseorang, Casey dengan wajah penuh keringat mendekati sosok tersebut.

"Sejak kapan?"

Sosok tersebut berbalik kemudian menatap Casey dengan tatapan bingung, sosok tersebut berjalan mendekati Casey sebelum akhirnya Casey berteriak-

-"Berhenti!"

Sosok tersebut berhenti dengan wajah bingung.

"Sejak kapan?"

"Sejak kapan Lo, ngerasain hal ini!?"

Casey menunjuk sosok tersebut dengan wajah marah, "YOU CRAZY!"

Sosok tersebut terlihat bingung dengan topik yang Casey katakan, langkahnya mulai terlihat membuat Casey mundur dengan tangan yang menunjuk nunjuk kearahnya.

"STOP! BERHENTI!"

"Case, kenapa?"

"SEJAK KAPAN!? SEJAK KAPAN LO PUNYA PERASAAN INI, VIOLA!? " Casey menatap Viola dengan mata berkaca-kaca.

Viola membeku saat mendengar apa yang Casey katakan, gadis itu menunduk seraya menggeleng kepalanya pelan.

"JAWAB!"

Viola mendongak, menatap Casey dengan mata berkaca-kaca, "G-gue nggak tau,"

"Kenapa? Kenapa harus gue, Vio? Kenapa!?"

"GUE NGGAK TAU, CASE! GUE NGGAK TAU! SEMUA INI- SEMUA INI MUNCUL TIBA TIBA, GUE NGGAK BISA CEGAH." Viola menatap Casey dengan tatapan terluka, gadis itu menangis kencang.

"G-gue tau ini salah, gue sadar. Tapi, bohong kalau gue, gue nggak suka sama Lo, gu- gue ci-"

"Jangan ucapin kalimat menjijikkan itu." ucap Casey dengan tajam.

Viola menunduk saat mendengar ucapan yang Casey lontarkan. Ini sangat menyakitkan baginya, mungkin setelah kejadian ini dirinya akan dikucilkan dan akan dijauhi oleh Casey- seseorang yang selalu menemaninya hingga membuat dirinya memiliki perasaan salah ini.

Viola mendongak saat merasakan pundaknya disentuh oleh seseorang, Viola menatap Casey dengan wajah penuh air mata.

"Apa yang bikin Lo sampai salah jalan gini, Vio?" ucap Casey dengan lembut.

Viola sesaat terpanah dengan sikap Casey. Inilah salah satu alasan mengapa dirinya memiliki ketertarikan kepada Casey, gadis itu sangat baik walau dikala dirinya di keadaan buruk seperti ini.

"Gu- gue ngg- nggak tau, gue ... gue- gue benci cowok, Case." lirih Viola dengan kepala menunduk, air matanya terus mengalir dengan deras.

Viola mendongak menatap iris mata Casey dengan tatapan terluka, "Gue benci mereka, mereka- semua cowok itu jahat! Mereka makhluk paling egois!"

"Cowok ... rasa sakit hati terburuk gue berawal dari seorang cowok- si brengsek itu, gue benci dia- dia orang yang dulu gue cinta- dia ... dia egois ... kenapa dia lebih memilih sahabatnya daripada gue!?"

"Padahal dia jelas jelas bilang cinta sama gue, sayang sama gue tapi apa? Dia lebih memprioritaskan sahabatnya- gadis jalang itu! Dia bahkan ngerendahin gue disaat gue difitnah, dia injek injek gue ... Hanya demi gadis jalang itu."

Casey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang