Selamat malam & selamat membaca..
Vote ya kawan😉❄️❄️❄️
"Na?"
"Sabilooong.."
Toyoran instan Naya dapatkan dari gadis dengan hair style peek a boo serta rok yang kependekan, tak lupa eyeliner yang memanjang di ekor mata.
"Nama gue udah bagus ya, jangan lo jelek-jelekin." dengus Sabilla. Ya, Sabilla Prisa Estelle yang saat ini menyandang status sebagai pacar dari seorang Bagaska Raditya.
Sementara satu temannya lagi yang sidikit kalem namun sama sengkleknya tertawa renyah. Dia Pemella Louis Yovanka. "Biarin sih, Bi. Kan kalo lo ganti nama lumayan gue dapet bubur gratis."
"Si anjir, emang muka gratisan lo, ya!"
Tawa ketiganya terhenti saat Sabilla menyadari sesuatu. "Lo kenapa anjir? Abis maraton nangis? Muka cakep lo berkurang 90% gini," hebohnya.
"Eh, hooh. Lo kenapa Na? Jangan bilang..."
"Edgar selingkuh," sahut Naya membenarkan tebakan kedua sahabatnya.
"DEMI APA LO?!" pekik Sabilla dan Mella. "Lo tahu dari mana?"
Naya menyahut sambil berjalan. "Semalem, gue ke apartemen Edgar.. dan gue mergokin mereka lagi—gitulah."
"Edgar brengsek, mau gue balesin dendamnya nggak? Cowok brengsek gitu mesti di kasih pelajaran." geram Sabilla mengepalkan tangannya.
"Kalo Edgar brengsek terus lo apa Sabilaa??" celetuk Mella kelewat enteng.
"Seenggaknya brengsek gue bukan sama orang tulus kayak Naya. Jelas gue nggak terima lah sahabat gue di jadiin korban." sengak Sabilla emosi.
"Heee.. sorry, gue lupa mainan lo buaya semua ternyata," balas Mella dengan cengirannya.
Naya tersenyum. "Udah Bi, masih pagi udah darah tinggi aja lo. Lagian setelah gue pikir-pikir harusnya gue bersyukur tau kenyataan itu sekarang."
Mella tiba-tiba berhenti, membuat Naya dan Billa ikut menghentikan langkah. "Berarti lo tau dong ceweknya siapa?"
Naya menunjuk dengan wajah ke arah kiri. Di mana seorang gadis berjalan angkuh menuju salah satu kelas IPA.
"Boneka setan?" tanya Sabilla melirik Naya penuh rasa terkejut.
"Yups, rendah banget ya selera Edgar."
"Gila. Gue nggak habis pikir sama jalan pikirannya Edgar. Udah tau dia sodara tiri lo masih aja di embat," kata Mella tak menyangka.
"Mending kalo kelakuannya good, ini mah bad banget," lanjut Sabilla.
"Buang berlian demi mungut batu comberan," sarkas Mella.
"Cowok goblok!"
Suara kompak antara Sabilla dan Mella mengundang tawa bagi Naya. "Ini kita kapan nyampe kelasnya? Lo berdua ngedumel mulu. Perasaan di sini gue deh yang jadi korbannya."
"Nah itu dia gue juga heran kenapa gue yang esmosi."
"Emosi anjir," sela Mella.
"Lo sih, di selingkuhin adem ayem aja. Kan jadi gue yang kesel. Curiga gue lo emang nggak beneran cinta sama si Edgar." sungut Billa. Sementara Naya hanya mengedikkan bahu tak acuh.
❄️❄️❄️
Cek.. cek.. cek..

KAMU SEDANG MEMBACA
Ragashka [END]
Teen FictionCinta memang rumit. Seperti benang kusut yang sulit di uraikan. Memilih atau dipilih, menerima atau diterima. Semuanya bergantung pada, bagaimana Tuhan memainkan skenarionya. Raga tidak pernah menyangka akan menjatuhkan hati pada gadis berisik seper...