Selamat membaca! Jangan lupa follow, vote dan komen🌻🌻
Semua terasa berdeda saat lama tak berjumpa. Aku yang terlalu rindu atau kamu yang mulai tak lagi merindu?
❄️❄️❄️
Lelaki yang masih memangku kucing jenis anggora itu kembali menekan bel. Kaos putihnya tak lagi bersih sebab dipenuhi bercak darah. Pintu terbuka bersama berdirinya seorang gadis berpiyama kotak-kotak.
"Titan!"
Naya langsung mengambil alih kucingnya dari tangan Athan. Tersirat rasa khawatir di wajah cantiknya. "Titan gue kok bisa sama lo, Than? Astagaa.. kaki kamu kenapa, nak?"
"....,"
"Athan?" panggil Naya sekali lagi. "Lo kenapa? Baju lo kena darah Titan, ya? Masuk dulu, ada baju Raga di sini lo bisa ganti baju dia."
Athan mengeratkan kepalan tangannya yang masih bergetar. Tapi kemudian ia tersenyum simpul. "Gue tadi nemuin kucing lo di jalan. Kakinya pincang makanya gue gendong sampe sini."
Naya manggut-manggut. "Makasih ya. Untung ketemunya sama lo." Sekali lagi Naya memperhatikan wajah Athan. "Lo kenapa?"
"Hah?" Cowok itu benar-benar tidak fokus. Pikirannya berada di tempat lain.
"Mata lo merah kayak abis nangis."
"Oh, i-ini. Gue lagi sakit mata." Athan memaksakan tawa. "Biasa polusi Jakarta kayak nggak tau aja. Yaudah, gue pulang, ya. Awas kucing lo kabur lagi."
Naya ber-oh-ria sambil manggut-manggut. "Oke, sekali lagi makasih, ya.. titip salam buat pacar gue."
Athan pergi sambil mengacungkan jempolnya. Sementara Naya masuk ke dalam untuk mengobati luka Titan.
Setelah memberikan antiseptik khusus kucing pada Titan, Naya kembali ke kamarnya. Membuka buku tugas sambil memakan cokelat yang Raga berikan tadi.
Raga Mhdv 💞
Permen kapasnya sisa sebungkus. Makanannya juga udah abis. Sisa coklat satu.Maaf ya tadi gak bukain pintu.. abisnya kamu ngeselin. Udah dimaafin kok, udah nggak ngambek juga.
Yang..
Titan kakinya luka.. kasian banget jalannya jadi pincang..
Besok anter aku ke klinik hewan ya..
Selagi menunggu balasan dari pesannya Naya sambil mengerjakan tugas sekolah. Lima menit sekali gadis itu mengecek ponselnya tapi belum juga ada balasan. Sampai satu jam berlalu, tugasnya selesai, dan matanya mulai terasa berat.
Naya meringkuk di atas kasur sambil menatap layar ponselnya. Satu pesan masuk berhasil mengembalikan senyumnya. Tapi, luntur dalam sekejap.
Raga Mhdv 💞
Maaf, gak bisa, besok aku sibuk
Naya mengembuskan nafas kecewa. Meski begitu ia mencoba untuk mengerti, mungkin Raga memang benar-benar sibuk.
Raga Mhdv 💞
Yaudah, besok aku minta anter Sabi sama Mella aja.Good night pacar♥️
❄️❄️❄️
Beberapa hari kemudian Naya hanya bertukar pesan dengan Raga. Gadis itu menjalani aktivitas seperti biasa. Kebetulan, ujian sudah berakhir beberapa hari yang lalu. Naya keluar dari ruang broadcast dengan wajah tertunduk menatap ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragashka [END]
Teen FictionCinta memang rumit. Seperti benang kusut yang sulit di uraikan. Memilih atau dipilih, menerima atau diterima. Semuanya bergantung pada, bagaimana Tuhan memainkan skenarionya. Raga tidak pernah menyangka akan menjatuhkan hati pada gadis berisik seper...