chapter 16, masalah lagi

1K 127 144
                                    

       Aku berjalan cepat sembari sedikit memijat plipisku, kepalaku sakit hanya karna sempat mengistirahatkan mata selama satu jam, dan sekarang  masalah malah datang lagi.

Dibelakang Fang terlihat kawatir dengan kaadaan ku tapi aku mengabaikannya dan berjalan lebih cepat. Di tengah jalan aku sempat melihat Thorn dan Blaze yang sedang bermain kejar kejaran dan mereka tanpa sengaja menabrakku, mungkin karna terlalu asik sampai tak melihat ke depan dan berakhir dengan menabrak orang, yang untungnya orang itu adalah aku.

Aku dengan cepat menahan bahu kedua anak itu  agar tak terjatuh.

" Kalian gak apa apa ...? " aku menatap kedua anak itu yang kurasa masih loding ....

" kak Taufan....? "

" maaf kak kami gak lihat tadi ......? "  ungkap Thorn dengan memainkan jatinya.

" tenanglah aku gak marah, hanya lain kali hati hati aja .... baiklah kalian lanjut main ya, kakak ada sedikit masalah yang harus kakak tangani..." aku berujar sembari menunjukan sedikit senyuman canggung. Heran deh sejak ada dalam tubuh ini, aku merasa masalah gak kelar kelar anjir.

" eh .... baru aja mau Blaze ajak main Jahilin Ice ....." Blaze menunjukan wajah cemberut, dia kecewa tapi mau bagaimana lagi aku juga ada masalah besar disini.

" maaf Blaze hari ini tak bisa .... lain kali aja ya .... " aku menjongkokkan tubuhku agar setara dengan anak anak itu malah kayaknya aku jadi lebih rendah dari  mereka.

" kakak benar benar gak bisa kali ini Blaze, tapi nanti pasti akan kakak temani .... ya, jangan ngambek dong ...!? senyum.. " aku menarik kedua ujung bibir Blaze dengan jariku membentuk sebuah senyuman kecil.

PLAK ......

"!!?...."

Aku memegang tanganku yang ditepis kasar oleh Blaze. Terlihat wajah kecewa yang terpancar dari raut mukanya.

" pangeran Taufan ....!? "

"Kak blaze ..... apa yang kakak lakukan ...?"  Thorn sendiri terlihat takut dan bingung. Ayolah aku seharian hanya bisa tidur satu jam dan dalam beberapa jam saja aku dah dapat banyak masalah.

" Blaze ....? " aku mencoba meraih anak ini namun tatapan amarah yang diberikannya membuat tanganku terhenti.

" sejak kakak membawa anak pembawa sial itu, kakak tak lagi memperhatikan kami ...... kakak mulai sibuk dengan banyak hall, bahkan kakak melupakan ku....!? "  Blaze berguman.

" Blaze apa yang kau katakan  ...? Aku tak pernah melupakanmu, hanya ..."

" hanya apa kak .....? Kakak sibuk mengurus anak itu, bukankah menyelamatkan nyawanya saja sudah cukup ....!! Apa perlu kakak membawa anak itu kemari .....!? "

Aku memandang sendu.....

" Blaze. ..... " aku memejamkan mataku kemudian berdiri dan bersiap melangkah pergi. Kenapa hari ini banyak sekali masalahku, aku bahkan tak tau harus menjawab seperti apa  ...

   Diantara semua saudara Solar, Blaze adalah yang paling menentang keberadaan Solar setelah Halilintar. Apa  kedepannya aku bisa mengatasi ini...?

" lihat  ..... kakak bahkan tak bisa menjawab pertanyaan itu. Apa aku tak berarti  bagi mu kak....? Apa posisiku telah digantikan oleh anak itu.....?" Blaze mengepalkan tangannya berharap sang kakak akan menjawabnya.

" pangeran Blaze hamba mohon tenanglah ..... pangeran Taufan hanya ..."

" DIAMLAH ..... APA AKU SEDANG MEMINTAMU IKUT CAMPUR  ...!?" Blaze berteriak marah ke arah Fang yang mencoba menjelaskan.

hikari no kakera (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang