chapter 17: kengerian

1K 131 125
                                    

Normal POV.

   Di sebuah ruangan kediaman Retaka Gamma.

" lapor tuan, pergerakan pangeran kedua mulai terlihat. " ungkap lelaki dengan tudung hitam di kepalanya, wajah sang pemuda tak telihat karna minimnya cahaya di ruangan tersebut.

" hanya Tikus kecil.... jangan kawatirkan  hall yang tak perlu, incaran kita adalah membunuh raja dan putra mahkota, dengan begitu posisi Raja akan jatuh padaku." Ungkap sosok yang sedari tadi duduk sembari memutar mutarkan dadu di tangannya.

" Tikus kecil itu akan mengigit anda suatu saat nanti, ada baiknya anda lebih waspada...."  sang pemuda memperingatkan.

" Ingat tuan, dialah penyebab hancurnya pavilliun Cahaya, dan rencana yang anda bangun sejak Lima tahun lalu untuk menghasut pangeran termuda, telah digagalkan oleh tikus yang anda sebutkan tadi ...." ungkap sang pemuda sembari berjalan mendekat.

" dia hanya beruntung saja, itu bukan masalah... bagaimana dengan wanita itu apa sudah kau bereskan...."  Retaka sedikit mengkerutkan alisnya tak suka akan apa yang barusan dia dengar.

" wanita itu ....? Oh.... kepala pelayan itu telah hamba bereskan, anda jangan kawatir. " pemuda itu berjalan menuju jendela yang terbuka udara malam menerpa tubuh sang pemuda, dinginnya malam seolah tak menganggunya.

" ada baiknya anda jangan meremehkan pangeran Taufan, dia bisa menjadi ancaman terbesar anda, bahkan seekor tikus bisa membunuh ular ..." sosok itupun menghilang di antara gorden yang tertiup angin. Seolah sosok itu tak pernah ada disana  sedari awal.

    Retaka mendecakan lidahnya kesal. Ucapan pemuda itu ada benarnya, pangeran kedua bisa menjadi bumerang baginya.

" ck.... menyebalkan.....!? Bagaimana bisa anak yang tak pernah serius itu menjadi begitu peduli dan mengacaukan hampir semua rencanaku yang ku bangun begitu lama ...!? "

   Retaka menancapkan sebuah belati ke sebuah kertas di mejanya, tepat di wajah pangeran kedua yaitu Taufan.

" anak ini harus disingkirkan terlebih dahulu sebelum raja ....." Retaka menyipikan matanya menatap foto itu penuh benci.









...............

Taufan menatap tak percaya akan apa yang dia lihat saat ini, jasad wanita tanpa tangan, kaki, mata, lidah serta lubang pada bagian dada. Sangat mengeriakan jika dibilang pembunuhan.

Sosok pemuda dengan rambut kuning dan mata biru menghampiri Taufan, dia adalah Ocho ketua biro informasi kerajaan dan otak dari Organisasi yang  Taufan bangun.

Sosok pemuda dengan rambut kuning dan mata biru menghampiri Taufan, dia adalah Ocho ketua biro informasi kerajaan dan otak dari Organisasi yang  Taufan bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


( Ocho Astrea ..... 25 Thn, seorang dari keluarga bangsawaan Astrea yang menduduki kursi penting pemerintahan, salah satu ketua biro informasi dan investigasi kepercayaan kerajaan, masih Jomblo gak niat nikah. Moto hidup : nikah ribet mending jomblo. Berlagak seperti kakak bagi Taufan. Sangat royal pada Taufan. Sifat dewasa dan tenang, yang tak disukai hall yang sulit dimengerti dan kejahilan Taufan ....)

hikari no kakera (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang