WARNING : MENGANDUNG ADEGAN BERDARAH SERTA KATA KATA KASAR, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA.----------------------
Taufan menatap kedua anak itu dengan pandangan waspada, kedua anak itu menyebut diri mereka Huru dan Hara, sepasang anak kembar yang dibesarkan oleh Retaka langsung, Taufan ingat didalam novelnya, kedua anak ini adalah lambang dari kehancuran.
Taufan menelan ludahnya kasar, bahkan dalam tubuh ini dia tak menyangka akan bertemu dengan kedua anak itu secepat ini.
" Thorn, kakak mohon jangan menjauh dari Ice ...!?" Ujar Taufan serius.
" tapi kak...!?" Niat menolak namun sesaat setelahnya Thorn sadar dengan perubahan gestur sang kakak, tubuh Taufan bergetar Thorn berpikir apa kakaknya kedinginnan ? Atau ketakutan? Tapi gak mungkin kan kak Taufan ketakutan.
Taufan saat ini menatap tajam kedua anak kembar tersebut sembari menunjukan sedikit senyuman recehnya.
" yo , bocah ini bukan tempat main anak anak " candanya walau jujur dia sendiri sedang ragu apa bisa mengalahkan kedua anak ini yang bahkan dalam novel aslinya Halilintar saja kewalahan.
" ne, ne , Huru kita dipangil bocah, bukankah tuan muda itu terlalu meremehkan kita ? " Hara menarik lengan baju saudaranya sembari merengek kesal.
" Tenanglah Hara, dia akan kita habisi " Huru menjawab sembari memejamkan matanya.
" kak ..! Mereka kuat " Ice memperingati Taufan walau pandangannya sudah agak buram, tapi indra milik pangeran kelima ini tidaklah puntul.
Taufan menganggukan kepalanya, sesekali di memberikan senyuman ke arah kedua saudaranya.
" Jangan khawatir Ice, aku akan melindungi kalian " Taufan maju kedepan bersiap dengan Bola udara di sekitarnya, dengan langkah cepat Taufan meloncat diudara dan mengeluarkan sayap anginnya.
" Bola bola Taufan "
Wush ... wush... wush ...
Tembakan itu diluncurkan bertubi tubi dengan kecepantan tinggi, Suara dentuman saat angin padat itu mengenai tanah bersalju cukup memekakan telinga, bahkan Thorn harus menutup satu telinganya dengan tangannya, sembari fokus menyalurkan kekuatannya pada Ice.
Asap memenuhi area pertarungan. Membuat Taufan berhenti sejenak sembari mengatur nafasnya yang tak beraturan karna minimnya oksigen, dinginnya cuaca membuat Taufan kesusahan bernafas. Ditambah dengan pakean seadanya yang dia kenakan menambah buruk kaadaannya.
" oya... oya .... sudah lelah? " manik Taufan seketika mengecil saat mengetahui suara dari sosok dibelakangnya.
' cepat sekali ..!?' Batin Taufan dengan cepat dia menggunakan kedua tangannya sebagai pelindung sebelum sebuat tendangan mengenainya.
Brak ...!?
" Ugh......" Taufan terjatuh dengan kecepatan tinggi dari udara dan punggunya sukses menghantam tanah bersalju di bawahnya.
" uhuk ....uhuk, sial. " dengan kasar Taufan mengusap darah yang keluar dari bibirnya sampai dia menyadari sesuatu. ' tunggu!? Bukannya tadi mereka ada dua orang.? Dimana yang satunya ?' Batin Taufan panik.
Dengan cepat Taufan melirik Thorn dan Ice yang berada di kejauhan, matanya mulai bergetar saat kedua anak itu menghadapi sebuah raksasa dinosaurus yang terbuat dari tulang belulang.
" TIDAK !? THORN , ICE " Teriak Taufan dari kejauhan.
Thorn tak bisa berbuat banyak, tubuh kecilnya mendekap Ice kuat seolah berusaha melindunginya. Ice yang melihat itu tak bisa diam saja saat adik kecilnya ketakutan, dengan tangan gemetar Ice meletakan telapak tangan kanannya ke tanah bersalju. Sementara tangan kirinya mendekap punggu Thorn. " ja...jangan takut Thorn " ungkap Ice dengan suara bergetar akibat kedinginan di dalam dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
hikari no kakera (End)
خيال (فانتازيا)CATATAN : CERITA INI HANYA FIKSI DAN TAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN DUNIA NYATA, KARAKTER DALAM CERITA INI MILIK MONSTA SAYA HANYA MEMINJAM SAJA. KALO BERMINAT SILAHKAN BACA ...... BANYAK TYPO DAN CERITA MUNGKIN GAK NYAMBUNG. Catatan :gambar bukan...