Chapter 25 : konflik kecil

908 114 238
                                    

Semua orang memandang tak percaya akan apa yang ku ucapkan.

" kakak gak bohong kan ...?" Suara cempreng Blaze lah yang terdengar dahulu, anak itu bahkan meloncat kegirangan begitu mendengar kata liburan.

" ta...tapi bagaimana bisa ....? Kakak tau aturan yang diberikan Ayahanda." Gempa malah gak percaya begitu mendengar kata liburan, dia melirik sang kakak tertua yang membalas dengan anggukan kepala untuk sekedar memastikaan kebenarannya.

" ehem, karana aku udah nangkep penjahat jadi aku dikasi hadiah, jadi kuminta aja liburan bersama ...!!" Ujarku bangga, Yang lain malah melongo gak percaya.

" tapi .. setelah liburan bakal banyak pekerjaan yang menumpuk dong..? " Gempa dibuat galau hanya karana beberapa dokumen pemerintahan yang harus dia pelajari, karna sebentar lagi akan memasuki usia dewasa jadi tanggung jawab kami bertiga terus bertambah. Itu juga salah satu alasan kenapa kami jarang menghabiskan waktu bersama adik adik kami.

" jangan kawatir Gem.! Aku sudah menyuruh Raja untuk berdikari. " ujarku tampa beban, Sembari memperlihatkan ibu jariku pada mereka.

" tak bisa dipercaya memang tapi itulah Faktanya ....!!" Ujar Hali setelah melihat saudaranya yang lain menatap tak percaya, well MC emang beda ya .... ucapannya langsung bisa diterima.

" jadi, gak ada pelajaran ...? " Blaze berujar senang.

" gak ada dokumen dokumen ....!? " Gempa menatap dokumen yang dia pegang sembari tersenyum lembut.

" gak ada latihan. " Thon berujar semangat.

" hmmmm...... " Halilintar hanya berguman, namun percayalah dia juga senang terbebas dari urusan putra mahkota.

" bisa rebahan." kali ini semua mata tertuju pada Ice yang berucap demikian, ni anak gak habis habis rebahan mulu pikirannya.

" jadi kakak mau liburan kemana ....? " Solar bertanya menampilkan kilatan bak permata di kedua manik silver itu.

Semua mata tertuju padaku, menunggu jawaban yang entah kenapa begitu sulit untuk di keluarkan.

" aku..? Hmmmm, kalian mau kemana....? Kenapa menanyakan mau liburan kemana padaku .... ? Kalian nikmati saja liburannya..." aku tersenyum canggung sejujurnya aku berniat meninggalkan istana sekedar menyiapkan serta mengurus anak anak panti nanti, Menjauhkan ku dari urusan istana, serta membuatku dengan leluasa menyelidiki paman kita tersayang. Yaitu tuan grean Duke Retaka Gamma.

Semua menatap tak suka atas jawabanku, mereka terlihat tak puas. Aku melirik Hali tapi dia malah enggan menatap mataku, ehhhhh..... aku salah di bagian mana ...?.

" Solar mau liburan bareng kak Upan .....!?" Solar menatapku dengan puppy eyes.

" enak aja kau, siapa yang mau membawamu ....!! Ini itu liburan keluarga, dasar anak pembawa sial ...." Blaze berujar kesal.

Semua orang terdiam enggan mengutarakan kata kata, tangan mungil Solar meremas ujung kemeja putih yang iya kenakan.

" udah Blaze, dia masih anak anak ..!!" Gempa berusaha membela Solar.

" emang kenapa kalo anak anak.!? pembunuh tetap pembunuh, setidaknya dia harus sadar akan posisinya ....!" Hali menatap tajam ke arah anak kecil itu, ah, aku tak suka ini, kalo di biarkan lebih lama mereka akan semakin menjadi.

" ehem, putra mahkota, pangeran Blaze harap. jaga. KATA KATA ANDA SEKALIAN. Solar saat ini adalah tanggung jawab saya, selain itu dia juga adik hamba. jadi hamba mohon jaga kosa kata anda .....!!" Aku berujar sembari tersenyum meski kurasa aku ingin melempar kedua orang ini ke laut.


hikari no kakera (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang