Aku mengusap wajahku kasar, kemudian memasang senyum yang selalu ku tunjukan, seolah berkata aku baik baik saja, sebenarnya sih enggak.
'' aku oke, hanya menahan emosi saat bersama orang itu mebuatku agak mual'' ungkapku sembari memandang satu persatu wajah khawatir mereka, bohong tentu saja itu hanya kebohongan hawa dingin yang dikeluarkan Ice membuat kutukan itu bereaksi, tubuhku terasa akan membeku.
'' itu benar ..!? Sangat sulit untuk tak menyerangnya kala melihat wajahnya itu'' tegas Blaze yang dianggukin oleh Thorn '' paman orang yang jahat !?'' Anak ini pasti sudah menahan ucapannya sedari tadi. '' eh ... paman itu jahat ya ..? '' Solar bertanya dengan Wajah polosnya. Aku mengerti dia bertanya seperti itu tapi kurasa ada yang aneh dengar pertanyaannya itu.
'' dia kejam sangat kejam .. '' jelas Ice'' Taufan ada baiknya kau duduk dulu aku akan ambilkan air '' ujar Ying tenang tapi dalam nadanya ada sedikit kegelisahan disana. Aku hanya tersenyum dan membiarkan Ying menuntun langkahku menuju Sofa diikuti yang lain dengan pandangan cemas, oh ayolah ini tak separah itu kurasa...?, '' berhenti menatapku seolah aku ini sekarat, aku baik baik saja kok ''
'' candaanmu gak lucu kak..!?'' Tegas Blaze. Thorn sedikit membantu dengan penyembuhannya, anak ini semakin baik dalam melakukannya. Aku mendongakkan kepalaku ke atas sembari sedikit tersenyum '' terimakasi telah mengawatirkanku tapi aku sudah baikan kalian tak perlu terlalu cemas'' kata kata itu kurasa tak bisa mengubah apapun. Masih terlihat wajah wajah penuh keraguan di sana.
'' nah minumlah ..!? '' titah Ying kasar dia menatap penuh kekesalan. Aku menerima gelas berwarna abu tua itu lalu melihat isinya, aku menatap Ying heran pasalnya ini tak terlihat seperti air melainkan lumpur hitam pekat. Sebelum mulutku sempat berkata, Ying berbisik ditelingaku '' Jangan banyak protes dan habiskan itu!? atau ku buat kau tak akan bisa membuat masalah lagi berikutnya '' ancama. Itu sukses membuatku meneguk ludahku kasar.
Aku bisa . TIDAK , aku HARUS bisa menghabiskan lumpur dengan bau menyengat ini dalam sekali teguk atau aku akan mati di tangan dokter gila ini.
Semua mata menatapku saat ini, Ying sengaja memberiku gelas berwarna abu gelap agar tak ada yang tau isi gelas itu. Baiklah aku akan melakukannya, hanya sekali teguk dan semua akan selesai.!?
Kembali pandanganku menatap dokter gila yang tersenyum kejam ke arahku.
GLUK ... GLUK ....GLUK ....
'' AGH......'' aku meneguk minuman itu secepat yang kubisa berusaha untuk tak merasakan sensasi seperti lumpur lengket di mulutku. Rasa pahit asam manis dan pedas terasa kontras bahkan rasanya sangat menjijikkan sehingga aku hampir memuntahkannya. Sekarang aku benar benar merasa mual saat sensasi menjijikan bak lendir itu masih terasa di indra pengecapku, dengan tangan gemetar aku meraih teh manis di samping mejaku dan langsung meminumnya. Aku tak peduli lagi rasa tehnya berubah atau tidak, yang kuinginkan adalah menghilangkan lendir menjijikan itu dari mulutku.
''Oh ya, kalo dipikir pikir lagi sudah lama aku tak melihat Fang , kau tugaskan kemana lagi dia ?'' Ying bertanya sembari membereskan gelas dan cangkir di mejaku.
'' hmnnm .... kau sebagai pacarnya gak dikasi tau wahh parah sih Fang '' godaku. Itung itung membalas perbuatannya barusan, tapi jujur. Ying dokter yang hebat tubuhku langsung terasa hangat kembali.
Semua orang yang berada di ruangan itu menatap tak percaya, '' Ying anda pacaran dengan tuan Fang sejak kapan ..? '' Sopan mulai terlihat tertarik '' pantas saja tingkahmu selalu berbeda saat bersama Tuan Fang , kurasa Gentar akan parah hati kali ini '' lanjut Supra ''yang langgeng ya, kami tunggu undangannya '' ujar Blaze jahil yang diangguki oleh saudara Taufan yang lain, sontak wajah Ying langsung memerah. '' si...siapa ..ya.yyyyang pacaran dengan maniak wortel itu...? Aaaaaaaaku hhhanya bertanya '' dia tergagap, percuma kau menutupinya, wajahmu tak bisa berbohong tolol.
'' dia sedang kencan ...'' ujarku acuh
'' HAH....!?'' entah menyadari bahaya yang akan datang, aku langsung menoleh ke arah aura tajam yang dikeluarkan Ying '' Dengan siapa ..? '' dia cemburu fix wanita ini cemburu.
'' hay.....tenanglah Ying, masak kau tak tau sih..? Bukannya beberapa hari lalu dia sudah mengabarimu ...'' aku mengusap keringat dingin yang mulai menetes dari dahiku dengan sekali lirik aku memberikan kode bahwa anak anak harus dibawa keluar, untungnya anggotaku cukup pintar dalam mengenali tatapanku.yap khususnya mereka berdua. '' baiklah pangeran sekalian kita akan langsung bekerja ayo ..'' Sopan menggiring Ice dan Solar ke tempat lain sembari membawa beberapa dokumen sementara Supra segera menggandeng tangan Blaze dan Thorn menuju Aula utama untuk berunding dengan menata pesta.
'' kita juga ada pekerjaan yang harus kita urus, mari pangeran '' perkataan itu diangguki dengan polos oleh keduanya.
'' pesan apa yang kau maksud hah...!?'' wah, gadis ini benar benar. '' bukannya kau menerima kabar bahwa kediaman Prebet diserang oleh seseorang..?'' Ying mulai berpikir sejenak. '' Iya, tapi semua berhasil selamat kan tanpa adanya korban jiwa ''
'' semua itu berkat dari anggota Kurokaze yang kukirim kesana untuk mengawasi dan berjaga jaga kalo sesuatu yang buruk terjadi.'' Jelasku, aku melangkahkan kaki kemeja kerjaku berencana merebus teh jasmin guna menenangkan suasana. '' jadi dengan kata lain kau sudah memperkirakan semua itu akan terjadi !?'' Aku menghidangkan Teh jasmin itu dihadapan Ying sembari tersenyum lembut. '' Tapi bagaimana kau tau ...? ''
Aku menatap manik biru itu dengan pandangan lembut sebelum mataku mengarah ke luar jendela, '' Debudantte sudah dekat, saat acara kedewasaan itu diadakan banyak yang bisa terjadi, para politisi dari setiap kalangan akan mengincar satu sama lain guna melemahkan saingannya, mereka akan menyerang siapapun yang berada di pihak raja, karna itu adalah kesempatan emas untuk merebut posisi kepercayaan raja. Disisi lain mereka akan sangat diuntungkan. karna kerajaan sendiri akan sangat sibuk akan acara terasebut dan bukan pada kegiatan para bangsawaan, kelengahan kita akan mengakibatkan banyak kejadian buruk jika tak di tanggulangi terlebih dahulu '' aku menatap Ying yang terlihat terkejut akan penuturanku barusan, '' memang kau tak bisa ditebak Taufan tapi. Saat ini, aku melihatmu seolah kau bisa melihat masa depan '' clutuknya tak percaya.
'' frrrtt hahahhaaha jangan bercada Ying, aku orang yang bisa melihat masa depan yang benar saja '' aku tertawa berusaha menganggap omongan Ying tadi sebagai candaan semata, bukan masa depan Ying tapi aku tau semua alur dari cerita ini hehehehe''
'' kau makanya jangan sering sering nonton drama '' lanjutku menatap jahil ke arahnya. '' berhenti menggodaku Taufan!? Aku tak tertarik pada drama teater kau tau ''
'' ya.... ya.. aku tau, aku tau sipaling gak suka drama '' aku memanyungkan bibirku mengejek, tapi berkat replekku aku berhasil menghindari lemparan pisau bedah dari Ying. '' wow, Ying tindakanmu tadi bisa di cap rencana pembunuhan tau '' ujarku agak kaku saat menatap manik mata yang memancarkan kemarahan ke arahku.
'' berikutnya aku pastikan itu akan menjadi pembunuhan sebenarnya dan bukan sekedar rencana se-ma-ta'' ungkap Ying dengan nada yang sedikit berat di setiap katanya.
'' hehe ..... ampun '' aku tertawa canggung saat menatap gadis itu, ini yang sebenarnya majikan siapa sih.
'' sudahlah lanjutkan, Fang berkencan dengan siapa ...?''
'' eh. Dari semua hal yang ada.!! itu yang paling mengganggumu ...?'' Aku tak percaya akan pertanyaan yang dilontarkan gadis ini.
'' JAWAB ...'' tegas Ying.
'' Baaaik ...nyonya '' ujarku replek, emak aku takuttttt....
Tbc ....
Hehehe see you next chapter ....
KAMU SEDANG MEMBACA
hikari no kakera (End)
FantasíaCATATAN : CERITA INI HANYA FIKSI DAN TAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN DUNIA NYATA, KARAKTER DALAM CERITA INI MILIK MONSTA SAYA HANYA MEMINJAM SAJA. KALO BERMINAT SILAHKAN BACA ...... BANYAK TYPO DAN CERITA MUNGKIN GAK NYAMBUNG. Catatan :gambar bukan...