hikari no kakera (End)

chapter 36 , Gadis takdir

  Kaizo memberi hormat sembari mempersilahkan kedua gadis itu memasuki kediamannya.

" saya mau bertemu dengan tuan muda Fang " clutuk Celestia sembari menunduk hormat, Kaizo yang mendengarnya hanya mengangguk patuh walau dalam hati dia heran, ada apa gerangan gadis suci dari Gereja menemui adiknya.

" anda bisa mengikuti saya..." ujarnya sembari mengulurkan tangan kanannya berniat menggandeng tangan Celestia, Celestia sendiri merasa senang namun saat ingin memegang tangan pria tampan di depannya. Tangannya sudah ditarik oleh Kim dari samping.

" mohon maaf, tapi nona tak bisa disentuh oleh sembarang pria " Kim menatap datar sosok pria depannya. " bisa anda tunjukan jalannya saja, tak seperti anda kami ini punya jadwal lain yang harus dilakukan " lanjutnya

" Kim, sopanlah !?" Celestia sedikit kesal dengan ungkapan yang baru saja keluar dari mulut babunya ini, dia juga kesal karna gak dapat pegangan tangan dengan cowok tampan sih.

Tak disangka sangka, mereka malah berpapasan dengan Fang yang sedang menuju lapangan untuk berlatih, berubung dia sedang cuti karna majikannya lagi liburan ya seminggu ini Fang jadi pengangguran deh.

" Fang !? " mendengar namanya dipanggil Fang spontan menghentikan langkahnya.

" iya kapten, ada apa ? " semenjak menjadi Bagian Kurokaze, Fang sedikit menjaga jarak dengan kakaknya, bukan karna ada sesuatu masalah melainkan karna Fang tak ingin membuat Kaizo malu karna sihir hitam miliknya.

" ada yang ingin bertemu denganmu " Kaizo mempersilahkan kedua nona muda itu maju ke depan, sontak Fang langsung membungkuk hormat, bagaimana tidak kedua wanita suci ada disini menemuinya.

" salam kepada cahaya Kerajaan "

" salam putra kegelapan, bagaimana kabarmu? Apa tuanmu Taufan tak bersamamu saat ini ? " ujar Celestia sembari tersenyum kecil berniat mengejek.

" pangeran Taufan sedang dalam liburan saat ini nona " balas Fang masih dalam posisi yang sama.

    Celestia menatap tak suka, sifat Fang yang terlalu formal membuatnya tak nyaman, helaan nafas berhasil membuat Kim menatap sosok nonanya itu.

" bisa kita pindah, kurasa gadis cahaya sangat ingin bicara denganmu Fang " walau dari keluarga bangsawan, Fang tetap berada di posisi terendah karna mendapat sihir kegelaapan yang kental. Membuatnya tak bisa mencapai posisi yang sama dengan kakaknya, jadi tak heran Fang kadang mendapat perlakuan tak sopan dari para bangsawaan di bawahnya.

" Fang, bagimana kalau tuanmu memilih berhianat dengan kerajaan? Apa yang akan kau lakukan ?" Celestia berujar sembari memandang teh mawar di depannya, sontak semua orang yang mendengarnya langsung menatap tak percaya, pangeran Taufan mau membelot, itu tak mungkin.

" apa maksud anda, pangeran Taufan ingin menghianati saudaranya ?"

" eh.... " sadar akan perubahan situasi, Celestia mulai berkeringat dingin. Dia sadar ucapannya akan dikira sebuah ramalan masa depan.

"  ini, bukan  ramalan atau takdir ini hanya pertanyaan biasa saja kok, berhenti memasang wajah shock seperti itu !?" Ujarnya agak terbata bata.

Sejenak suasana yang canggung tersebut menjadi stabil kembali, Celestia menghembuskan nafas lega.

" anda tak boleh sembarangan berbicara anda taukan posisi anda bagaimana ? Satu kalimat anda bisa menjatuhkan kerajaan !!" Walau terdengar ketus tapi kalimat yang di ucapkan Kim ada benarnya, Celestia adalah sosok yang menjadi penghubung antara manusia dengan dewa sehingga tak heran bahwa satu ucapannya berdampak besar untuk banyak orang.

" maaf Kim, aku kan hanya penasaran saja " ujarnya sembari sedikit cemberut, Kim hanya memutar matanya malas.

" kalau Taufan berhianat ya, aku tak pernah berpikir demikian mengingat sifatnya yang royal pada kerajaan dan saudaranya. Menurut anda berapa banyak medan perang yang sudah di lewatinya, saat itu dia bahkan masih berumur 10 thn, tapi sudah harus belajar bagaimana bertahan hidup dalam bringasnya perang. Kalau sosok sepertinya membelot aku akan mencoba menyadarkannya dengan segenap kekuatanku, sebagai temannya" ujar Fang serius sembari memainkan jarinya.