chapter 47 : someone I don't want to meet

732 80 29
                                    

    Aku tau seminggu ini adalah hari yang cukup menyenangkan, menegangkan dan membahagiakan yang pernah kami lalui. Tapi kenapa saat sampai diistana aku malah harus berhadapan dengan orang yang paling aku hindari..?

'' jadi tuan muda Taufan, saya bisa tau  bahwa liburan anda pasti sangat membahagiakan, sampai anda tak mengindahkan panggilan dari hewan kesayanganku ini ... Diego '' ujar gadis berambut merah sembari mengangkat cangkir tehnya dengan anggun.

''Kwaaaak ....kwaak '' burung hantu putih itu bersuara kesal, aku hanya bisa berkeringat dingin sambil menolehkan pandangaku kesamping menghindari manik hijau yang mengarah tajam ke arahku. '' hehehe.... ya begini, Celestia... aku, kau tau ada banyak masalah beberapa hari ini '' ujarku tersenyum canggung. Gadis ini adalah gadis yang paling ku hindari saat ini, karna apa ? Ya karna dia bisa tau kalo aku bukan Taufan yang asli. Dan pelayan serta sahabat setianya Kim yang selalu menatapku tajam seolah aku adalah mangsanya saat ini.

Entah kenapa aku tau bahwa saat ini Celestia sudah mengetahui identitasku yang sebenarnya.

'' ja... jadi... apa tujuan anda bertemu dengan pangeran tampan sepertiku ..? Nona manis '' Tetap tenang, tetap tenang Bayu bersifatlah seperti biasanya jadilah Taufan.

  '' Beraninya orang burik sepertimu menggoda gadis suci '' Kim mulai mengeluarkan pedangnya hendak menebasku.

'' Wow...wow..wow.. tunggu sebentar nona muda, aku hanya bercanda, bercanda ... '' gila ni orang tenpramennya rendah banget kayak tisu kecelup air anjir, mati fix mati gw.... !?

'' Kim, yang sopan pada pangeran ke dua, jangan bertindak gegabah '' Celestia memperingati dengan lembut, uju buset ni  gadis bar bar bisa lembut juga. Tapi kau penyelamatku terimakasi gadis suci.

'' itu benar... nona pengawal, siapa yang akan tahan akan kecantikan dari sang gadis takdir '' aku mendekat ke arah Celestia, dan dengan lembut memegang tangan kanannya setelahnya ku dekatkan ke bibirku dan mengecupnya lembut.

'' KAU...!? '' aku tersenyum puas saat melihat wajah kesal dari Kim.

'' waduh... pangeran muda kita ini benar benar bisa bersifat sopan rupanya ..? '' ungkapnya sembari menyembunyikan wajahnya di balik kipas yang dia pegang. '' atau memang jiwanya saja yang sudah terganti '' lanjutnya membuatku membatu seketika.

"DEG...''

''a...anda bicara apa...? '' ujarku agak tergagap. Sudah kuduga bahwa ini akan terjadi, secara sepontan aku langsung menengok ke arah Kim yang menyeringai ke arahku. 'SIAL DIA JUGA TAU... 'batinku berteriak.

  Aku mencoba menormalkan deru nafasku lalu memasang poker face yang selalu ku gunakan saat bersama para saudara yang lain. '' hooo.... bagaimana anda tau akan hal ini..? '' jujur saja ada ketakutan kala mengatakan kalimat itu tapi apa boleh buat,  aku tau cepat atau lambat ini akan terbongkar apalagi yang ku hadapi saat ini adalah gadis takdir, the Saint of god. '' kau tak lupa akan sebutanku kan ..'' kilatan hijau sekilas terlihat dari matanya, Membuat tubuhku merinding seketika. '' siapa yang tak akan mengenal gadis takdir '' aku berujar acuh.

'' hmmmm .... '' senyumannya begitu manis namum bagiku itu seperti senyuman iblis. '' maafkan hamba, hamba juga gak tau akan terjebak dalam tubuh ini. '' ujarku panik sambil bersujud di bawah kakinya. wanita setan itu malah menatapku tak suka. '' aku tau apa yang kau pikirkan ...!?'' Ujarnya. agh , sial harusnya aku tak berpikir begitu.

'' maafkan aku, kumohon rahasiakan ini dari saudara saudaraku!!'' Ketegangan mulai mengeruak dalam diriku.

'' saudara ...? Mereka bahkan bukan saudara aslimu, kenapa aku harus menurutimu '' Celestia seperti ingin mempermainkanku. Lihat wajahnya yang tersenyum puas itu, ck.. buat kesal aja.

hikari no kakera (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang