Kutukan pada tubuh Taufan bangkit, manik yang awalnya terpejam perlahan terbuka, bukan untuk merasakan kelegaan tapi rasa dingin yang menusuk tulang. Taufan memeluk tubuhnya berusaha menghangatkan tubuhnya sebisa mungkin, dengan tangan gemetar Taufan mengambil beberapa obat di kantung jubahnya.
Dan dalam sekali teguk dia langsung menelan mereka tanpa kesuliatan. '' ugh ..pahit banget, aku yakin kalo Ying melihat ini dia akan mengamuk '' ujarnya mengingat bagaimana Tabibnya sangat ketat padanya. '' PANGERAN TAUFAN ANDA SADAR ...'' Yaya menahan beberapa serangan dari para bangsawan yang berusaha menyerang mereka tak kecuali Hali dan Amato yang menyerang Retaka. Taufan yang kebingungan hanya bisa tersenyum masam tapi kala matanya melirik ke depan yang dia adapati adalah Thorn yang membuat pelindung dari pepohonan guna melindungi dirinya serta sosok yang terbaring lemah di hadapannya.
'' Thorn ...? Solar ...!?'' Taufan tersadar bahwa sosok tersebut adalah sang adik tak lain adalah Solar.
Dengan sigap Taufan merangkul Solar mengguncang tubuh kecil itu sembari terus memanggil nama anak itu. '' SOLAR ....SOLAR , SOLAR SADARLAH ADIKKU .... SOLARRRRR '' kekuatan Taufan tak terkendali badai angin raksasa tercipta di tengah Aula utama itu, bahkan menghancurkan langit langit istana. Pusaran angin itu bagai pertanda bahaya bagi pasukan Kurokaze, bahwanya sang pimpinan sedang dalam bahaya.
'' angin itu ....''
'' iyap benar itu milik tuanku Taufan ...''
'' kita tak ada waktu lagi, frostfire ..!? Anak anak kuserahkan padamu ''
'' baik ...''
'' ugh ..... angin itu ..!? Taufan ..!! Sial pasti terjadi sesuatu disana. Elang bayang percepat gerakan ''
'' Tuanku, tenanglah .... tuanku Taufan !?'' Teriakan demi teriakan dikumandangkan Sopan namun bak terbawa angin teriakan itu tak sampai pada pemilik kekuatan ''
''Wooooow, sahabatmu benar benar kuat Maripos, aku semakim ingin dia menjadi koleksiku '' dengan lihai jari lentik gadis itu memainkan benangnya membuat beberapa bonekanya bergerak menyerang inti pusaran tersebut.
'' agh...UGHH... AAAAGH...'' namun sayang pertahanan itu sangat kuat serta mustahil menembusnya akibatnya menjadikan tubuh mereka hancur dan terbawa angin.
'' TAUFAN ...!? '' Hali berteriak memanggil nama sang adik namun suaranya tak tergapai oleh sang adik.
'' cih, anak itu masih hidup rupanya '' Retaka berniat menembak Taufan dengan sihir cahayanya. '' Matilah ...!!''
(TRANK )
'' JANGAN HARAP KAU BISA MENYAKITINYA '' Hali berhasil menghalau serangan yang di tunjukan untuk Taufan. Sembari maniknya menatap penuh amarah ke arah Retaka. '' kau membuat Solar terluka dan berniat membunuh Raja .... kau pantas mati tanpa diadili '' tegas Halilintar, beberapa pedang dengan tegangan listrik tinggi terbang menyerang Retaka.
Sopan berusaha mendekat namun nihil setiap langkah yang dia ambil menuju Tuannya selalu menerbangkannya mundur kebelakang akibat kuatnya angin milik sang tuan . Tubuh Sopan ditahan oleh Supra dan Gentar '' hey kau tak apa bungsu ..? '' Gentar menatap kedepan fokusnya mengarah pada sang tuan saat ini.
'' hamba baik. Tapi Tuan Taufan ..? ''
'' kami paham, situasi sedang sangat tidak menguntungkan. Ada baiknya kita lindungi anggota kerajaan yang lain. '' titah Supra, bukannya dia tak khawatir hanya dia harus mengambil tindakan paling realistik saat ini.
'' ini gawat ...!?'' Ying menatap nanar pusaran angin tersebut.
'' ada apa dokter Ying ..? '' Blaze bertanya dengan cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
hikari no kakera (End)
FantasiCATATAN : CERITA INI HANYA FIKSI DAN TAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN DUNIA NYATA, KARAKTER DALAM CERITA INI MILIK MONSTA SAYA HANYA MEMINJAM SAJA. KALO BERMINAT SILAHKAN BACA ...... BANYAK TYPO DAN CERITA MUNGKIN GAK NYAMBUNG. Catatan :gambar bukan...