chapter 55 : betrayal

680 79 40
                                    

   Gempa berhasil menghalau serangan dadakan dari Maripos, sementara Ice telah siap menggunakan panah Icenya.

'' GEMPA ...!? ICE ..!  YANG MULIA !!'' Taufan berteriak memanggil mereka yang kena serangan dadakan itu.

Maripos tersenyum senget sembari menggunakan sihir angginnya  membak ke depan hingga membuat pertahanan Gempa hancur.

'' AAAAAAA'' teriakan Gempa dan ice kala tubuh mereka terlempar jauh ke  belakang, untungnya Taufan dan Blaze sigap menangkap tubuh mereka sebelum terbentur sesuatu, suasana yang awalnya ceria berubah menjadi riuh kala serangan itu dimulai.

Hali dan Yaya yang berada di dekat raja pun segera melihat keadaan Amato.

'' MARIPOS KENAPA KAU MENYERANG ADIK ADIKKU ..?'' Taufan berteriak kesal dia tak menyangka sahabatnya tega menusuknya dari belakang. Dekapan pada tubuh Gempa semakin erat seolah takut bila sang kembaran di lukai lebih dari ini.

'' Kak BIARKAN AKU MENGHABISI BAJINGAN INI ...'' Blaze sudah berapi api ingin menghajar Maripos setelah apa yang dia lakukan pada kembarannya Ice,  '' Akar akar pengikat ....'' Thorn melilit tubuh Maripos agar tak kabur '' teganya kau melukai kakak kakak Thorn '' ujarnya.

Namun, pelaham tubuh Maripos berubah menjadi kupu kupu biru, lepas dari jeratan akar yang Thorn  buat.

'' hahahaha kalian tenang saja, ini baru permulaan. Aku yakin sahabat ungumu dan panti yang kau bangun kembali akan menyusul kehancuran kalian hahahha'' Taufan menggigit bibirnya menatap semua kupu kupu yang berterbangan mengiasi segala arah. '' Taufan ...!? Kau baik baik saja ..''

'' oh yaampun. Pangeran Ice!? Pangeran Gempa ...!?'' Ying berlari ke arah Taufan dan yang lain, memeriksa kaadaan mereka. '' kak...Tau..fan '' Gempa besuara lirih. Manik mata sayu itu hendak menatap wajah sang kakak namun kembali, matanya ditutup oleh sang kakak itu sendiri. Mungkin karna saat ini Taufan tak bisa membuat senyuman yang biasa dia lakukan, akibat emosinya dan niat membunuhnya yang kuat. '' Gempa istirahatlah kalian memerlukannya, aku akan mengurus ini '' ujar Taufan dengan Manik mata yang mulai kosong.

Aaaah. Ying tau ekpresi itu, dia sudah tak bisa menahan emosinya lagi.

'' Ying kuserahkan Gempa dan Ice padamu ....!? Blaze kau tetap disini lindungi mereka '' baru saja Blaze akan menentang ucapan sang kakak tangan Ying sudah berada di Bahunya. '' jangan!? Lindungi kami ....!! Hamba tak yakin bisa melawan mereka sendiri tanpa anda pangeran Blaze '' ujar Ying lembut. Blaze tak mengerti maksud kata mereka yang di maksud oleh tabib ini, namun dia iyakan saja permintaan kakaknya. '' Baiklah kak '' lemasnya. Taufan mengangguk kemudian memberikan Gempa pada Ying untuk diobati, setelahnya dia menarik Thorn ke dekapannya dan meloncat keatas mengeluarkan sayap anginnya serta mengarahkan satu tangannya ke arah mereka berempat.

'' eh kak Upan ....eeehhhhh''

''O wind, make a shield that has no gaps!! Taupan protective dome!?'' Kubah angin mengelilingi keempat orang itu.

Taufan pun terbang menuju ke arah ledakan kedua berasal '' Sopan, arahkan para undangan keluar dari sini. Perketat  penjagaan diluar dan pastikan para penghianat itu tertangkap '' titah Taufan dari udara. Dengan sigap Sopan melaksanakan perintah Taufan bersama dengan Supra dan Gentar yang sedang menyamar '' anak anak bangsawan sebelah sini cepat '' evakuasai segera dilakukan khusus anak anak dan remaja.

'' kena kau burung biru.  ....''

'' WUUUSH ...!?''

Crassss....!?

'' aaagh ...!? Ugh '' bahu Taufan terkena serangan, sebuah benang berwarna merah menembus bahunya.

'' KAKA TAUFAN ..!?'' Thorn mendekap sang kakak saat tau mereka akan terjatuh dari ketinggian berniat melindung namun Taufan segera sadar dari rasa sakitnya, dengan sigap dia memeluk erat tubuh Thorn dan memutar tubuhnya diudara menganti posisi mereka agar Thorn tak terluka.

hikari no kakera (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang