Acara To Be star adalah acara besar yang sudah menjadi acara favorit pencita KPop selama 8 tahun ini, acara tv berkelas yang menggundang para trainee atau idol yang memiliki potensi. Dan tak jarang setelah di undang di acara itu trainee atau idol itu mendapatkan ketenaran.
Benar benar acara yang luar biasa."Jadi kapan kita akan kesana Hyung?"tanyaku sembari memakan daging babi di hadapanku.
"Itu besok, jam 2 siang besok"ucap Seo-Hyung dengan senyum lebar.
"Jadi untuk malam ini kalian istirahat untuk persiapan besok yah"ucap seo-hyung.
"Aku akan menjemput kalian 1 jam lebih awal besok, jadi sekarang istirahat. Sampai jumpah anak anak"ucap Seo-Hyung tersenyum.__
Keesokan hari
"Annyeonghaseo, kami Oct mohon bantuannya "ucap kami membungkuk pada staff.
"Aku sudah menonton kemarin vidio kalian, lagu kalian sangat bagus"ucap seorang wanita.
"Yah aku juga suka, apa lagi nyanyianmu itu sangat menganggumkan"ucap staff wanita lain padaku.
"Terima kasih atas pujiannya "ucapku membungkuk.
"Aku akan pergi bertemu PD-Nim bersama manager dulu, kalian dudukla sebentar disini"ucap Sujin-Hyung berdiri.
Kami ber3 mengangguk lalu duduk di kursi lipat yang di siapkan para staff."Hyung, aku akan menjawab telponku sebentar yah"ucap Woojin pergi.
Srrt
"Aku juga akan membeli beberapa camilan diluar haha"ucap Hejin berdiri
"Hati hati"ucapku
"Baik Hyung"ucap Hejin tertawa.
semua member sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri, tinggal aku sendiri yang duduk di kursi itu.Clak aku membuka hp lipatku dan memainkan game yang sudah berada di dalam hp itu (seperti Snack, ular itu lho).
"Ini sedikit membosankan, karna hp ini tidak bisa melakukan Vidio call ataupun menonton Yukub"gumamku.
Aku membuka satu persatu apk didalam hp itu dan berakhir di apk penyetelan music.
"Musicnya cukup banyak,Aku putar saja lah, aku juga bosan"ucapku sedikit tersenyum lalu menekan lagu secara acak."Aku tak sanggup lagi"
Tit aku menghentikan pemutaran.
"Suara Siwoon!"
Yah aku tak salah ini benar benar suara Siwoon asli.
Kenapa bisa disini?.
Aku menekan lagi tombolnya.
"Ini benar benar sakit, aku kesakitan, tolong siapapun tolong aku" suaranya mulai bergetar dengan suara terisak seperti sedang menangis.
"Apa yang harus kulakukan, rasanya benar benar menyakitkan"suaranya semakin terisak dan mulai pecah'.
Clik
Aku menghentikan pemutaran suara itu.Srrt memangku daguku
"Sebenarnya apa yang terjadi kepada Siwoon, kenapa tidak ada ingatan sekalipun soal ini?"ucapku
"Haaah, benar benar membingungkan"ucapku menyandarkan tubuhku di kursi dan membuat kepalaku menghadap ke langit langit gedung."Hyung, apa kau baik baik saja?"tanya Woojin menyentuh dahiku
"Woojin-ah,apa kau sudah selesai menelpon?"tanyaku tersenyum.
"Emh"dia mengangguk.
"Siwoon-hyung, aku membawahkanmu camilan lhoo"ucap Hejin yang membawah kantung kertas berisi permen.
"Ah emh terima kasih"ucapku tersenyum.Tap tap
"Hyung apa kau sudah bicara dengan PD-Nim"ucapku
"Yah PD-Nim berkata syuting akan dimulai 15 menit lagi, kalau begitu mari kita mengganti pakaian dengan seragam kita"ucap Hyung tersenyum
Kami mengangguk
Dan berjalan beriringan
"Ini ruang ganti pakaiannya kan"ucapku
"Permisi"ucapku clak membuka pintu
Terlihat beberapa pria sedang menggantikan pakaiannya.
"Apa yang kalian lakukan disini"tiba tiba teriakan seorang pria berambut merah membuatku terkejut."Itu kami ingin berganti pakaian"ucapku
"Apa kau tidak melihat papan namanya, setiap ruang ganti akan di tempeli nama Grub kalian. Apa kau tak baca ada tulisan 'Stree' disana?"teriak pria itu padaku.
"Ah benar, maafkan kami"ucap Sujin-Hyung membungkuk.
"Tch"ucap pria itu mendecakkan lidahnya.
"Hei kau"ucap Hejin
"Apa, apa yang kau inginkan"teriak pria itu
"Hentikan Hejin"ucapku menghalangi Hejin
"Kami permisi maafkan kami Grub Stree-Ssi"ucapku membungkuk.Kami berjalan mencari ruangan bertuliskan Oct.
Tapi sama sekali tak ada.
"Permisi staff-Nim"ucap Sujin-Hyung kepada seorang wanita
"Kami tak menemukan, Ruang ganti grub kami apa kau bisa menunjukan nya dimana?"tanya Sujin-Hyung
"Emh siapa nama grup kalian?"tanya wanita itu mengambil kertas.
"Oct"jawab Sujin-Hyung
"Ah untuk Grub Oct yah"dia membalik kertas itu.
"Ah aku tidak menemukan daftar nama kalian, apa kalian memang di undang ke acara ini?"tiba tiba ucap wanita itu dengan nada menyindir.
"Kami benar benar di–srrt aku menahan Hejin"
"Tidak ada ruang ganti untuk kami yah. Tidak apa apa,Kami akan berganti pakaian di toilet saja. Terima kasih staff-Nim "ucapku tersenyum lalu membungkuk.
__
TOILET
"Hyung tolong bantu aku, ini sangat sulit"ucap Hejin yang kesulitan memakai dasi pita.
"Baik baik"ucapku mengikatkan dasi pita itu.
Seragam biru langit yang menggambarkan member di Oct.
Mungkin karna masih trainee yang belum terkenal jadi kami tidak di sediakan ruang ganti dan penata rias.Meski begitu tidak ada gunanya mengeluh. Kita harus menghadapi masalah kecil ini.
"Woojin-ah, menunduk lah aku akan memakaikan lip tin nya"ucapku menarik Woojin.
Woojin menunduk, aku meneteskan lip tin ke jari telunjukku"Tolong buka sedikit bibirmu"ucapku
Srrt aku menggerakan jariku, bibir Woojin benar benar halus dan bentuknya sangat indah.
"Sekarang gerakan bibirmu agar warnanya merata"ucapku
Dia mengangguk.
Aku sangat berterima kasih karna Siwoon asli perna menonton Vidio make up di Yukub sebelumnya. Sehingga aku bisa mengetahui apa yang harus ku lakukan untuk mendadani anak anak ini."Sujin-Hyung, eyeliner mu terlalu banyak. Kau tidak bisa langsung menggores nya seperti itu"ucapku mengeluarkan Spon.
Srrt hanya menggores setipis mungkin agar eyeliner tak berlebihan dan terlihat alami.
Lalu brush bedak padanya sedikit
"Ehm sudah selesai sekarang"ucapku tersenyum.
"Aku baru tahu kalau Hyung bisa menggunakan make up"ucap Hejin.
"Aku melihatnya di Yukub bulan lalu, apa itu aneh?"tanyaku
"Emh tidak tidak, kau sangat hebat Hyung. Apa yah namanya emh multitalent"ucap Hejin tertawa.
"Ayo teman teman waktunya kita keluar dari toilet dan mulai syuting"ucap Sujin-Hyung
KAMU SEDANG MEMBACA
Second life (Bl)
Teen FictionUp setiap hari Senin,Kamis dan sabtu seorang pria berumur 34 tahun yang terus bekerja demi mengejar kepuasan ayahnya yang serakah. tapi meski sudah berkerja bertahun tahun ayahnya Masi tetap tak puas dengan kerja kerasnya dan membuat pria itu mulai...