02. Oct

1.1K 90 2
                                        

Klak
Srrat sraat
Aku mengelap rambut coklatku
Dan duduk di salah satu kursi
"Hyung aku sudah bilang padamu berkali kali, aku tidak suka telur setengah matang"ucapku.
"Ah baik baik, ayo tukaran dengan Hyung"ucap Sujin Hyung menukar mangkuk
Tit
"Tidak boleh, Hyung kau tidak boleh terus memanjakan Siwoon Hyung bisa bisa dia menjadi pemilih makanan"ucap pria berambut hitam bernama Hejin dia adalah maknae dalam Grub kami.

Dari ingatan tubuh ini, Siwoon sebenarnya bukan seorang pemilih makanan tapi dia memiliki alergi parah terhadap beberapa makanan termasuk dengan telur.
Tapi dia hanya menutupi hal itu dengan bertindak seperti pemilih makanan.
Clak terdengar suara pintu
"Selamat datang Park woo jin"ucap sujin Hyung kepada pria berambut biru yang baru pulang dari joging.
Pria itu bernama woojin dia lebih mudah dariku tapi lebih tua dari Hejin.

Untuk saat ini aku hanya perlu berpura pura menjadi Siwoon yang asli agar tak menimbulkan kecurigaan terhadap apapun.
"Pagi woo jin"ucapku melambai.
"Hyung jangan makan sambil bicara, bisa bisa kau tersedia nanti"ucap woo jin mengelap Rema Rema makanan di pipi kiriku.
"Ah terima kasih"ucapku tersenyum.
"Aku membawakan mu beberapa macaron dari tokoh kue yang ku lewati tadi"ucap woo jin menaruh kotak di atas mejah.
"Baiklah akan ku makan nanti setelah sarapan"ucapku tersenyum.

Aku bersyukur tubuh ini bergerak dan berekpresi layaknya Siwoon yang asli.
"Woo jin, mandi dan sarapan lah kita akan pergi bersama manager untuk bertemu PD-Nim"ucap sujin Hyung.
"Baik Hyung"ucap woo jin.
_
Setelah sarapan kami keluar dari asrama dan turun ke lantai bawah.
Terlihat mobil berwarna putih yang terparkir di luar asrama kecil ini.
"Selamat pagi anak anak, apa kalian sudah siap?"tanya seorang pria cukup gemuk dengan kacamata.
"Mohon bantuannya untuk hari ini Hyung-nim"ucap sujin Hyung tersenyum.
"Haha apa yang kau katakan sujin, ayo masuk kedalam mobil"jawab Hyung-Nim.
Aku dan woojin duduk di kursi tengah, sujin Hyung di samping Hyung-nim dan Hejin berada di kursi belakang.
"Kalian harus bersemangat, karna hari ini adalah rekaman pertama kalian. Jadi jangan gugup dan lakukan seperti biasanya"ucap Hyung-nim
"Baik"jawab kami bersamaan.

"Ah benar Hyung, bukanka kita belum menentukan nama Grub kita"ucap Hejin
"Ah soal itu kalian tenang saja, semalam aku dan woojin sudah berfikir keras dan akhirnya kami menemukan nama yang cocok "ucap Sujin-Hyung
"Oct, itu adalah nama Grub kita"ucap sujin Hyung tersenyum.
Oct, bukanka itu nama idol yang ku dengar sebelum kematianku.
"Oct?, Kenapa Hyung memilih nama itu?"tanya Hejin.
"Nama itu mungkin terdengar biasa, namun nama itu di ambil setelah menyatukan banyak makna"ucap sujin Hyung tersenyum.
"Oct atau Oktober, di ambil dari bulan lahir Siwoon, Oktober adalah bulan ke 10 dari 12 bulan. Dan tanggal lahir Hejin adalah sepuluh. Dan 10 adalah jam dimana aku lahir dan juga angka 10 adalah angka keberuntungan bagi woojin"ucap Sujin-Hyung tersenyum.
"Emh maaafkan aku Hyung karna sudah meremehkan nama yang begitu bermakna itu"ucap Hejin menitikan air mata.
"Hahah asal kau mengerti itu sudah cukup"ucap Hyung tersenyum.
Perasaan hangat ini tidak buruk, ini menyenangkan.
_
"Kita sudah sampai"ucap Hyung Nim.
Kami turun dari mobil dan berdiri tepat di sebuah gedung yang cukup besar itu.
Seorang trainee yang menghabiskan 7 tahunnya terus berlatih mengasa kemampuannya.
Akhirnya setelah hal yang di tunggu sebentar lagi hanya menghitung bulan, sebentar lagi kami akan debut.

"Anyannyeonghaseo,kami ada Oct. "ucap kami berempat membungkuk di depan para staff.
Tapi mereka sama sekali tak melihat kami.
"Jadi kalian para trainee yang akan melakukan rekaman hari ini, tunggu lah. Masih ada trainee yang sedang rekaman didalam"ucap PD-Nim
Kami membungkuk dan berdiri di sudut ruangan sembari bersandar tembok.
Para staff terus berlalu lalang tanpa memberikan kami kursi.
15 menit kemudian
"Hyung apa kita masih lama?"tanya Hejin pada Sujin Hyung
"Tahan sebentar yah, mungkin sebentar lagi"ucap Hyung tersenyum.
30 menit kemudian
45 menit kemudian
1 jam kemudian
Tapi kami masih belum di panggil juga.
"Anu permisi staff-Nim, apa giliran kami masih lama?"tanya Sujin-Hyung pada seorang staff pria.
"Tch hanya 1 jam saja sudah mengeluh"staff itu berbalik kesal pada kami.

Hyung terdiam dan hanya menahan senyum paksanya.
Kami terus berdiri di sudut ruangan, hingga beberapa saat kemudian ada 5 orang berlari dan langsung masuk kedalam ruang rekaman tanpa menunggu seperti kami.
"Hyung kenapa mereka bisa langsung masuk, sedangkan kita tidak?"tanyaku
"Mereka adalah Trainee dari JN entertainment Black moons"ucap Hyung.
"Mereka memiliki sponsor yang cukup terkemuka di kalangan atas, jadi tentu saja mereka di utamakan "ucap Hyung hanya tersenyum.
"Tapi Hyung bukanka ini deskriminasi "ucap Hejin cukup keras
"Hentikan Hejin"ucap Sujin-Hyung menutup mulut Hejin.
2 jam kemudian
3 jam kemudian
"Ah aku benar benar tidak tahan lagi, kenapa kita harus menunggu padahal kita yang datang pertama kali"teriak Hejin
"Astaga lihatla dia, padahal hanya seorang trainee. Tapi sikapnya itu"

"Tch tch, apa kau keberatan dengan pengaturan ku. "ucap PD-Nim tiba tiba muncul.
"Maafkan maknae kami"ucap Hyung membungkuk
"Tch tch hanya trainee dari perusahaan kecil saja sudah bersikap seperti artis besar. Tch tch mau jadi apa kau ini menunggu selama 3 jam saja tidak bisa"ucap PD-Nim menepuk kepala Hejin dengan gulungan kertas lirik cukup tebal.
"Sialan ini sakit, jauhkan benda ini dariku"teriak Hejin keras
"Ini semakin kacau, jika PD-Nim membatalkan Rekaman hari ini, Seo-Hyung akan kesulitan mencari studio lain"
"Astaga sepertinya kau harus di ajari cara untuk bersikap kepada orang tua yah"teriak PD-NIM mengangkat kertas itu.
Sebelum pukulan itu mengenai Hejin aku melangkah dan berdiri tepat di depan Hejin.
Brak

Second life (Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang