Aku terus memandang foto orang yang ada di hpku itu.
"Sebenarnya dia ini siapa?"
Rambut coklat pekat ini, haaah bodohnya kenapa aku lupa.
Warna rambut tidak akan bisa menjadi patokan untuk menemukan seseorang.
Srrt
Aku berdiri
"Mau tidur?"tanya Woojin.
"Emh, Woojin bisakah malam ini kau tidur dulu bersama Seo-Hyung"ucapku tersenyum.
"Ah tentu"jawab Woojin.
Tap tap melangkahkan kaki menuju kamar.
Ctik
Aku menyalahkan lampu kamar yang tadi padam.
Lampu itu menerangi setiap sudut kamar.
Aku mengambil sebua kunci kecil yang kusimpan di dalam pot bunga di samping meja rias.
Clak
Membuka gembok kecil yang terpasang di sebuah kotak kayu cukup besar.
Srrt
Clak
Aku membuka kotak kayu itu perlahan terlihat banyak amplop amplop merah mudah.
"Jika dari ingatan siwoon, ada sebuah amplop yang di simpan oleh Siwoon dengan sangat ketat"ucapku mencari amplop dari sekian banyak amplop
Tapi aku tak menemukannya di dalam kotak itu.
Aku mencari di kotak kotak lain, bahkan di lipatan pakaian Siwoon tapi tak menemukannya.
Tuk
Sebuah boneka panda seukuran 2 genggaman tangan terjatuh saat aku membongkar lemari."Boneka panda!"
Warna boneka itu sudah memudar 2 bola mata boneka juga sudah terlepas dan terlihat kapas kapas yang mulai bermunculan dari area mata boneka.
"Aku tidak memiliki ingatan tentang ini"ucapku mengambil boneka itu
Srrt
Mataku tertuju pada jahitan di punggung panda, karna warna benang mirip seperti warna boneka membuatku tak menyadarinya sebelum menyentuhnya.
"Jahitan!"
Tanganku tanpa sengaja seperti menyentuh sesuatu didalam boneka itu.
"Apa disini?"
Aku mengambil karter di dalam kotak tadi."Maafkan aku Siwoon"ucapku mulai memotong jahitan benang itu.
Srrt
Aku membuka boneka dan mengeluarkan semua kapas yang ada didalam boneka.
Dan terlihat sebuah amplop biru mudah yang di lipat dengan sangat rapi ada didalam boneka.
Aku membuka amplop itu dan terlihat 4 lembar gambar.
Terlihat foto beberapa orang.
Ada 7 orang di dalam foto itu, 4 anggota Oct dan 3 orang yang tak kukenal.
Selain itu mataku tertarik pada 2 wajah yang di coret dengan pena hitam.
Tidak hanya di foto pertama tapi semua foto wajah 2 pria itu di coret dengan pena yang sama.
Foto itu bahkan sampai tergores karna di coret dengan keras.Tsst
Selembar kertas terjatu.
"Aku membuka kertas itu"
"Jika ada seseorang yang membaca ini, berarti aku sudah mengakhiri hidupku sendiri. Aku sangat lelah dan akhir akhir ini aku merasa sangat tidak berguna. Surat surat ancaman terus sampai kepadaku, mereka menyuruhku untuk mati. Aku tak tahu harus membicarakan ini kepada siapa, namun kumohon jika surat ini benar benar ditemukan tolong sampaikan permintaan maafku kepada orang orang di foto ini.
Maafkan aku Sujin-Hyung,maafkan aku Hejin,maafkan aku Woojin,maafkan aku Suyooung, maafkan aku Garam dan maafkan aku karna sudah menyukaimu SYH"
"SYH?"
"Orang di foto ini semuanya adalah pria, apa mungkin Siwoon adalah seorang Homoseksual?"ucapku melihat foto.
__
Di tempat lain.
"Hen ha, hentikan ini" suara Hejin yang sedang melahap penis.
"Hejin sifat aslimu keluar lagi, sudah kukatakan lakukan dengan baik"seorang pria berambut biru pekat menarik rambut Hejin keras.
"Lepaskan aku dasar pria gila, jika kau mencintainya kenapa kau tak mencarinya saja, aku ini bukan pengganti Jun Siwoon"teriak Hejin keras.
"Hejin sepertinya kau perlu di ajari sopan santun lagi."ucap pria itu itu menarik rambut Hejin dan membanting Hejin ke kasur.
"Lalu dengarkan ini Hejin, sekeras apapun kau mencoba meniru sifat Siwoon. Kau tidak akan pernah menjadi Siwoon"ucap pria itu merobek celana Hejin.
"Tidak hentikan hentikan, lepaskan aku....."
Khuk
__
"Hejin kau harus mainkan karaktermu dengan baik"ucap pria itu berdiri dan pergi.
Hejin terus berbaring dengan beberapa memar dan bekas gigitan di tubuhnya
"Sial sampai kapan ini akan berlanjut "ucap Hejin.
"Aku hanya ingin kau mencintaiku juga, kenapa begitu sulit membuatmu berbalik mencintaiku. SYH"
___
"Siapa itu syh?"
"Lalu apa hubungannya dengan Siwoon?"
"Apa mereka sepasang kekasih"
"Lalu ada sedikit janggal tentang bunuh diri Siwoon. Jika aku masuk kedalam tubuh Siwoon sehari setelah Siwoon bunuh diri. Kenapa tubuh Siwoon ada di kasur bukan tergantung?"
"Dengan pemikiran Siwoon asli yang tidak menyukai rasa sakit. 80% kemungkinan dia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri"
Semua kepalaku di penuhi dengan pikiran pikiran aneh itu sehingga membuatku tak bisa tidur.
"Sialan"ucapku berjalan sembari memegang boneka panda yang suda robek itu.
Ruang tengah begitu gelap dan hening, aku melangkah dan duduk di sofa berhadapan dengan televisi.
Clik
Aku menyalahkan televisi menonton layar tv yang hanya hitam dengan garis garis putih berdesis(jaringan sibuk).
Mataku melihat jam di Hpku
"Jam 2 pagi"Klak
Pintu terbuka
"Kenapa tv-nya menyalah?"suara Hejin tik lampu menyalah.
"Kau, kenapa kau disini, lalu kenapa kau tak menyalahkan lampu"ucap Hejin kaget.
"Hejin kau darimana?"tanyaku memegang boneka panda itu.
"Bukan urusanmu"ucap Hejin mengencangkan hodie yang dia pakai.
Meski samar terlihat beberapa bintik di leher Hejin.
Srrt
Aku berdiri
Gap
Aku memegang tangan Hejin.
"Lehermu memar, ayo obati dulu"ucapku menarik tangan Hejin.
"Lepaskan, hei lepaskan"ucap Hejin membanting tanganku.
"Tapi tubu–"ini bukan urusanmu"Hejin berteriak denganku.Prak tanganku bergerak menampar Hejin.
"Lupakan saja kebencianmu padaku untuk sekarang"teriakku keras.
Hejin terdiam sembari memegang wajahnya yang ku tampar.
"Ayo obati lukamu"Ucapku menarik tangan Hejin ke sofa.
Aku mengambil p3k yang ada di laci lemari samping televisi.Srrt
Aku duduk di samping Hejin.
"Perlihatkan lukamu, aku akan mengobatinya"ucapku.
"Aku bisa sendiri"ucap Hejin.
"Cepat perlihatkan saja, aku sedang tak ingin beradu mulut"ucapku dengan wajah marah.
Srrt
Hejin perlahan menggulung lengan hodinya.
Terlihat beberapa Lebam.
Tanpa Banua bicara aku mengambil salep untuk Lebam.
Tak ada sedikitpun pembicaraan yang kami lakukan.
30 menit kemudian semua lebam sudah kubalit dan kubeli salep.
"Apa masih ada lagi?"tanyaku pada Hejin yang dari tadi diam.
Dia hanya diam.
Lalu srrt
Mengangkat hodie yang ada di perutnya, terlihat banyak bekas gigitan dan bercak merah seperti gigitan nyamuk.
Dan bekas gigitan ini pasti di lakukan oleh manusia.
"Hyung boneka itu?"tanya Hejin.
"Ah emh aku menemukannya di lemariku"ucapku mengobati Hejin.
"Apa kau akan membuangnya?"tanya Hejin.
"Entahlah"ucapku fokus memberi salep.Pak
"Oke selesai"ucapku
"Terima kasih,Hyung"ucap Hejin tiba tiba.
Sudah lama aku tak mendengar nya memanggilku Hyung lagi.
"Heheh, tak masalah, bukanka tugas seorang Hyung adalah membantu adiknya. Jadi kalau terluka katakan saja padaku hejin"ucapku tertawa menyentuh rambut Hejin.
Mata Hejin tiba tiba berbinar
"Astaga, lukamu cukup serius. Sini biar aku bantu obati"
"Hahah bukanka sudah wajar seorang Hyung membantu adiknya, jadi kalau terluka katakan saja pada hyungmu ini yah hejin-ah"Hejin sedikit tersenyum padaku.
"Ternyata Hyung masih tidak berubah yah"ucap Hejin tersenyum
Melihat senyuman nya itu dadaku terasa hangat apa ini perasaan Siwoon asli?.
Aku itu tersenyum.
"Heiii apa maksudmu itu haah"ucapku memeluk Hejin erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second life (Bl)
Novela JuvenilUp setiap hari Senin,Kamis dan sabtu seorang pria berumur 34 tahun yang terus bekerja demi mengejar kepuasan ayahnya yang serakah. tapi meski sudah berkerja bertahun tahun ayahnya Masi tetap tak puas dengan kerja kerasnya dan membuat pria itu mulai...