42. Sponsor

246 42 0
                                        

"Namun sebelum penampilan, kami akan memberikan kesempatan untuk para wartawan untuk memberikan pertanyaan kepada kami"ucap Sujin-Hyung tersenyum.

Para wartawan satu persatu mulai menunjuk dan menanyakan pertanyaan satu persatu.
Dan sekarang adalah pertanyaan ke 4 atau pertanyaan terakhir.
Seorang pria berkacamata berdiri sembari mengajukan tangannya.
"Pertanyaan ini saya tujukan kepada Jun Siwoon-Ssi "ucap pria itu
"Ah tentu"jawabku tersenyum
Pria itu mulai menaikan bibirnya dengan senyuman mencurigakan.
"1 bulan yang lalu saat Jun Siwoon-Ssi menjadi tamu di reality show 'Pick' saya mendengar rumor yang tak menyenangkan tentang Jun Siwoon-Ssi yang menggoda seorang sponsor untuk menjadi penanggung untuk sumber keuangan grub Oct. Hingga kalian bisa debut. Jadi saya ingin bertanya Rumor tak menyenangkan itu hanyalah sekedar rumor atau adalah fakta?"tany pria itu dengan senyum busuk di bibirnya.

"Hei apa apaan itu, apa maksudnya itu"
"Eh benarkah, dia menggoda sponsor?"
Kata kata tak enak mulai terbiasa
"Ooiii kau dasar tua bangkah sialaan"terdengar teriak dari wanita yang sama.
"Tu tua, kau apa kau tak punya sopan santun pada orang yang lebih tua"teriak wartawan tadi.
"Kau yah sudah bau tana juga masih saja membuat buat rumor tak bagus. Dasar wartawan sialaaaaan. "Teriakan wanita itu memenuhi studio.
"Kau dasar wanita kurang ajar, apa orang tuamu tak mengajarkan mu sopan santun"teriak pria itu berdiri.
"Kenapa kau haah, mau berkelahi denganku. Kau dasar tua bangkah sialaan. Apa kau tak malu pada keluargamu memberi nafka dengan menghancurkan kerja keras orang lain"teriak wanita itu.
"Hyung apa yang harus kita lakukan?"tanya Hejin di sampingku.
"Pfft"
"Hyung"ucap Woojin yang ada di sudut kanan di samping Sujin-Hyung.
"Pfft hahaha, hahah"
Aku tertawa dengan keras.
Orang orang yang awalnya ribut tadi berhenti karna mendengar suara tawa ku.

"Terima kasih yah karna sudah membelaku gadis yang disana"ucapku tertawa.
"Lalu soal pertanyaan pak wartawan itu sangat mudah ku jawab"ucapku tersenyum.
"Rumor tak menyenangkan yah, tapi menurutku ini terlihat sangat menyenangkan bagimu kan pak wartawan"ucapku tersenyum dengan mata tertutup.
Clak
Aku membuka mataku
"Lalu soal menggoda sponsor itu sedikit keliru. Apa aku salah menggoda kakakku sendiri untuk menjadikan dia sebagai sponsor kami?"tanyaku tersenyum.
"Ah mungkin kalian tidak tahu ini, tapi aku sudah di adopsi oleh keluarga Nam sejak 1 tahun yang lalu. Jadi memakai uang kakakku untuk kebutuhan ku tidak di hitung sebagai menggoda sponsor kan"ucapku tersenyum

"Adopsi?"
"Yah kalian bisa lihat disini"ucapku mengeluarkan sebuah amplop berisi surat adopsi dari panti asuhan.
"Jadi kutanya lagi pak wartawan apa memakai uang kakakku sendiri sama seperti menggoda sponsor?"ucapku tersenyum ramah
"Uwa mengerikan"ucap Sujin-Hyung.
"Matanya sama sekali tak Tersenyum "ucap Hejin.

Di adopsi 1 tahun yang lalu itu hanyalah cerita bohongan. Karna kebenarannya, surat itu baru di buat 1 malam yang lalu.
"Hyung bisakah kau membuat surat adopsiku"
"Kenapa, tiba tiba?"
"Ini untuk memperkecil kemungkinan buruk"
"Untung aku sudah berkonsultasi padi Hyung dan Grigor-Ssi"
Namun dengan akting yang meyakinkan jangankan orang awak seorang aktor sendiri bahkan bisa tertipu dengan aktingku hari ini.

Setelah tanya jawab lagu pertama di mulai.
"Biarkan aku bernafas, di dunia penuh polusi ini"Hejin menyanyikan bait dengan wajah yang menatap para penonton dengan dalam.

"Mentari yang tenggelam perlahan membuatku jatuh ke dunia kegelapan. Tempat dimana aku tak bisa lari dan sembunyi" bait Sujin-Hyung.

Gerakkan kaki serentak mengikuti alunan music yang cepat.

"Lari,sembunyi secepat mungkin berlari sebelum mereka datang" Woojin mulai menyanyikan baitnya dengan cepat.

"Berlarila dengan cepat lindungi dirimu dan keluargamu dari monster yang mulai mendekat"
Kretek para dancer yang awalnya berbaring di lantai mulai bergerak.
"Eh zombie?"
"Iya benar benar zombie"
"Mengerikan"

Lalu tarian semakin cepat.
Adegan di gigit oleh zombie, dan para member yang terbaring dengan gigitan di tubuh mereka.
Suara tembakan terdengar.
"Tidaaak"teriakan kerasku penanda lagu akan berakhir.
Tub
Aku terduduk di tengah tengah dancer dan member yang terbaring.
Alunan lagu beruba dari menegangkan menjadi alunan lembut yang bisa membuka hati
Srrnk
Air mata keluar dari mataku.
"I pray to God, please Safe my family and my friend"
"Mereka berhenti bernafas, jantung mereka berhenti berdetak. Dengan wajah memucat mereka meninggalkanku"
Teng teng
Suara piano dengan keras terdengar, 3 member yang tadi terbaring mulai bangkit sebagai zombie dan mulai menyerangku.
Mendorongku, dari cela cela tubuh mereka yang sudah di perhitungan tanganku terjulur seperti meminta bantuan.
"Please safe my Family and my friend. Biarkan kami bersama untuk"tubuh mereka menutupiku dan
Plang aku terbaring dengan tubuh yang ditutupi oleh mereka.
Tanganku yang terjulur perlahan mulai jatu.
"Selamanya..."
Bait terakhir habis dan lampu langsung padam

Saat kegelapan itu, aku langsung berlari turun dari panggung dan dengan cepat mengganti pakaianku dengan kostum zaman kerajaan Eropa.
Dengan cepat para staff mulai mengganti semua ornamen panggung.

Srrnk
Lampu menyalah dan menyorotku yang duduk di kursi emas dengan mahkota emas yang berada di kepalaku.
"Uwaa apa ini?"
Tempo berat dan lambat sebagai intro mulai berjalan.
"Aku adalah raja yang di cintai oleh keluarga dan orang ornagku"
Para dancer yang berperan sebagai rakyat biasa bersujud di depanku.
"Seorang pria yang di bangga banggakan oleh siapa saja"

Muncul seorang dancer wanita yang berperan sebagai lawan mainku.
Lagu solo pertamaku yang bercerita tentang seorang pria yang mencintai seorang gadis biasa.
Pria itu memberikan emas dan hal hal berharga pada wanita itu, namun wanita itu lebih mencintai teman dari pria yang hanyalah seorang kesatria.
Terbakar cemburu pria itu membunuh seluru keluarga orang yang di cintai wanita itu. Tapi wanita itu masih tidak mencintainya.
Dan akhirnya pria itu juga membunuh wanita itu.
"Kau orang yang kusayang"
Memeluk gadis yang sudah mati di pangkuannya.
"Jika aku takbisa memilikimu,orang lain juga tak boleh memilikimu"senyuman dengan bercak merah dar yang membasahi wajahku.
Senyum lembut menyentuh wanita yang ku cintai.
Alunan music berhenti.
"Oh cintaku, andai saja kau memilihku kau takkan terbaring dengan tubuh dingin seperti ini. Tapi kau lebih memilihnya yang merupakan temanku. "Ucapku tersenyum.
Srrt

Melepaskan cincin dari jari telunjukku.
"Ini adalah bukti cintaku padamu"ucapku tersenyum sembari memakaikan cincin itu di hari manis wanita yang sudah mati.
"Cincin ini terlihat sangat cantik pada jarimu yang indah, aku juga mencintaimu"ucapku
"Hahah hahah"dan tawa keras keluar dari mulutku.
Sebenarnya kata kata ini tak ada pada awalnya namun aku sedikit berimprovisasi untuk membuat laguku lebih berkesan.
Lampu padam
__
Prok prok prok prok
Tepuk tangan mulai memenuhi studio.
"Apa ini, lagu pertama saja sudah sangat keren"
"Benar lagu solo Siwoon tidak kalah hebat"
"Hyung kau benar benar hebat"ucap Hejin memelukku dari belakang.

Second life (Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang