47. Hari Olahraga

147 28 0
                                    

__
Hari Selasa,studion terbuka.
Selatan, dimana akan ada banyak gedung idol ataupun trainee yang ikut ambil peran dalam perayaan ini dengan alasan ingin membuat grub mereka dikenal para penonton meski hanya sedikit.
Kami berdiri di ujung lapangan,memakai Jarsey berwarna abu abu dengan garis hijau tua dan nama yang tertempel dengan kertas di dada dan punggung kami.
"Uwaaa, penontonnya sangat banyak"ucap Hejin melihat keara penonton yang duduk di kursi studion.

"Yah selain penonton, para trainee dan idol juga banyak"jawabku melihat orang orang yang memakai Jarsey berbeda beda.
"Tapi kenapa Jarsey kita harus berwarna abu abu, ini kan sedikit norak"ucap Hejin menarik jarseynya.
"Hei jangan banyak bicara, bukanka kau sendiri yang bilang ingin warna abu abu campur hijau"ucap Sujin-Hyung memberikan botol.
"Aku memang mengatakan itu, tapi yang kumaksud itu hijaunya yang banyak. Kenapa ini malah abu abunya"ucap Hejin.
"Hyung"ucap Woojin memberikan botol berwarna merah.
"Eh jahe?"ucap Hejin bingung.
"Ini bukan jahe Hejin, ini ginseng"jawabku
"Eh apa itu minuman yang di berikan Direktur-Nim  semalam?"ucap Sujin-Hyung
Sluurrp
Aku menghisapnya dengan pipet.
"Ah baunya sangat menyengat, Hyung bagaimana bisa kau tahan meminum jamu tradisional itu. Apa itu tidak pahit?'tanya Hejin
"Aku gak bisa menjelaskannya,tapi Direktur-Nim berkata ini cocok untuk kesehatan kita. Jadi Direktur-Nim menyuruhku membagikannya untuk kalian juga sebelum bentanding"jawab Woojin memberikan satu persatu.
"Ughhh baunya seperti rempah"ucap Hejin membuka tutup botol itu.
Gluk gluk
"Uwaaaa, apa ini rasanya pahit. Uwaaaa aku butuh air"ucap Hejin berteriak
"Hahah"
Kami bertiga hanya tertawa melihat tingkah Hejin.

"Tes tes"
"Di beritahukan kepada para trainee dan idol untuk membentuk barisan di depan panggung"ucap seseorang di mic.
"Hejin cepat habiskan"ucapku tersenyum.
"Ughhh, gluk haah sudah"ucap Hejin memejamkan matanya.
"Tolong bentuk barisan sesuai dengan grub kalian"lanjutnya.

Kami mulai berbaris didepan panggung dimana aku ada di barisan paling belakang.
"Di persilahkan para Leader atau yang mewakilkan agar naik keatas panggung untuk membacakan perjanjian sebelum pertandingan di mulai"ucap MC.
Sekitar 10 leader maju keatas panggung.
Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Korea Selatan, di lanjutkan dengan janji janji untuk melakukan pertandingan secara sportif.
...
"Pertandingan apa yang pertama?"tanya Hejin .
"emh tunggu sebentar"ucapku membuka selembaran.
"Pertandingan pertama adalah lari 3 kaki"ucapku.
"Oke kalau gitu, ayo Hyung"tarik Hejin padaku.
"Eh apa?"ucapku
..
"Tapi Hejin aku tidak bisa"ucapku
"Tenanh saja Hyung, ingat ini. Kita akan mulai dengan kaki yang di ikat lalu kaki yang luar"ucap Hejin mengikat kaki kami.
"Kenapa kau tidak memakai Sujin-Hyung saja, dia lebih atletis daripada aku"ucapku
"Hyung apa kau tidak melihat perbedaan tinggi yang begitu pesat diantara kami, itu akan menyusahkan"ucap Hejin.
"Haaah baik baik"ucapku menyerah.
"Dengarkan aba aba dengan baik"ucap wasit memegang pistol mainan.
Dor
"Mulai "teriakan wasit di sertai tembakan keatas terdengar dan kami mulai berlari.
"Satu dua,satu dua,satu dua"ucapku
"Benar Hyung teruskan"ucap Hejin.
"Kukira aku sudah terbiasa sekarang"ucapku tersenyum.
"Kalau begitu ayo kita tambah kecepatan"ucap Hejin memegang tanganku.
Dan kami berlari lebih cepat.

Puit puit
Peluit terdengar keras saat seseorang mencapai garis finish.
"Ah kita kalah"ucap Hejin terduduk.
"Hahah tapi ini cukup menyenangkan"ucapku tertawa sembari mengelap keringatku.
"Emh yah ini menyenangkan, syukurlah"ucap Hejin tertawa.

"Hejin,Siwoon selamat atas kerja kerasnya"ucap Sujin-Hyung memberikan botol air.
"Dimana Woojin?"tanya Hejin.
"Ah dia sedang melakukan pertandingan disana"ucap Sujin-Hyung menunjuk Woojin yang sedang berlari.
"Uwwoo itu pasti lari rintangan, Hyung ayo kita melihat"ucap Hejin menarikku
Kami akhirnya berdiri sembari melihat Woojin.
"Lari rintangan?"gumamku
"Sudah berapa rintangan yang dia lewati?"tanya Hejin pada sujin Hyung.
"Emh kalau tidak salah 4"ucap Sujin-Hyung berkacak pinggang.
"Oh berarti sekarang rintangan yang terakhir kan"ucap Hejin bersemangat.
Woojin berhenti didepan sebua meja yang terdapat baskom persegi berisi tepung di dalamnya.
Woojin memasukan wajahnya kedalam baskom persegi dan mengambil sebuah bola kecil dengan mulutnya
Dan dia membuka bola kuning itu dan menemukan sebua kertas.

"Lari rintangan memang cukup mudah,tapi tantangan kelima akan sedikit susah"ucap Sujin-Hyung.
"Memang kenapa?"tanyaku.
"Ah Hyung kau tidak tahu?, Itu karna mereka harus menemukan benda yang tertulis di kertas itu sampai dapat"ucap Hejin.
"Mereka bisa meminjam kepada panitia,peserta lain dan bahkan penonton. Tapi dilarang keras keluar dari arena ini"ucap Sujin-Hyung.
"Ah Woojin berlari kesini"ucap Hejin.
"Apa dia sudah menemukannya?"ucap Sujin-Hyung.
"Hyung, kemari"ucap Woojin.
"Eh aku?"ucapku bingung.
"Yah ayo cepat"ucap Woojin menggenggam tanganku.
"Eh?"

"Ah apa ini?, Peserta Woojin dari Oct, tiba tiba membawa salah satu anggota timnya untuk berlari."ucap komentator.
"Apaka barang bawaan yang didapatkan oleh peserta Woojin"ucap komentator.
"Ini"ucap Woojin memberikan kertas
"Ah itu dia, tulisannya adalah orang tercantik"teriak komentator keras.
"Uwaaaah"
Teriakan keras mulai bergemuruh di studion.
"Emh"panitia melihat kearaku.
"?"
"Yah kalian bisa lewat"ucap panitia tersenyum
Kami berlari bersama dan sampai finish pertama.

"Hei hei Woojin, apa maksudmu ini?, Apa kau mencoba menjahili Hyung?"ucap Hejin sedikit tertawa.
"Tidak, Hyung memang cantik"ucap Woojin tersenyum lembut.
"Woojin jangan bilang ka—"oke stop stop, Woojin jangan berkata seperti itu. Kau bisa membuat orang lain jadi salah paham"ucapku
"Tidak, aku berkata jujur"ucap Woojin
"Baik baik, aku percaya aku percaya"ucapku.
Setelah lari rintangan, akan di lanjutkan dengan lomba memakan 50 kimbap yang belum di potong.
"Baiklah, biarkan Hyung kalian yang maju kali ini"ucap Sujin-Hyung menepuk dada.
"Bilang saja, kalu hyung mau makan kimbap"ucap Hejin terkekeh.
"Heejiiin"ucap Sujin-Hyung tersenyum sembari menarik pipi Hejin.
"Ma maafkan aku, hen henkhikan. Itu sakiht" ucap Hejin dengan air mata.

"Emh, Hyung ada apa? Kau terlihat gelisa sejak tadi"tanya Woojin berbisik.
"Aku ingin ke kamar mandi"ucapku berbisik.
"Emh, begituka. Ayo pergi bersama. Aku juga ingin ke toilet"ucap Woojin tersenyum.
Woojin mulai berjalan sembari menggenggam tanganku.
...
"Apa kau tidak akan masuk?"tanyaku.
"Aku menunggu disini saja"ucap Woojin tersenyum.
Aku mengangguk dan masuk kedalam toilet.
"Hei apa kau dengar"terdengar suara pria yang sedang berdiri cukup jauh dariku.
"Eh benarka?, Tahu darimana kau?"ucap pria yang satunya.
"Suara mereka sangat keras"ucapku .
Aku berjalan keara wastafel.

Dan mencuci tangan.
"Iya, aku dengar kalau aktor itu menyukai pria"ucap pria berambut merah.
"Pfft uwaa menjijikan"ucap pria berambut coklat itu tertawa.
"Eh bukanka itu?"ucap mereka melihat kearaku.
"Sunbae"ucap pria berambut merah itu mendekatiku.

Second life (Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang