61. End s2

239 25 3
                                        

"Selamat datang ini adalah apartemen kami"ucap siwoon membuka pintu.
Terlihat ruangann yang sedikit berantakan..
"Ah... Aku lupa membereskan cup mie ku"ucap Siwoon berlari
"Pfft, princess"ucap dua orang itu sedikit tertawa.
Kevin dan Mike duduk di sofa di ruang tengah.

"Kita tadi hanya makan beberapa kue, kalian pasti belum kenyang kan. Bagaimana jika aku membuatkan kalian Ramyon. Kalian bisa makan pedas kan"ucap Siwoon tersenyum.
"Yah tak masalah, kami juga suka makanan pedas"ucap Mike tersenyum.
"Baiklah"ucap siwoon berjalan membuka lemari dapur.
"Sepertinya kita kehabisan Ramyon, aku akan pergi ke minimarket sebentar, kalian mau menitip sesuatu?"tanyaku
"Emh... Aku cola, kalau kevin kopi hitam"ucap Mike
"Baik, aku akan pergi sebentar yah"ucap Siwoon tersenyum.

Setelah Siwoon keluar dari rumah.
Mike dan Kevin berangkat dari tempat duduknya.
Mereka mulai menelusuri rumah, dan menemukan beberapa kamera kecil berbentuk jarum dan manik manik.
--
"Apa ini sudah semuanya?"tanya Kevin
"Aku tidak tahu, lebih baik kita periksa kamar tidur dan kamar mandi juga"ucap Mike.
Terlihat ada sekitar 20 kamare tersembunyi ada di ruang tamu.
"Aku akan memeriksa kamar  dan kau akan pergi ke kamar mandi"ucap kevin
"Ya..."jawab mike.
Mereka mulai berpencar.
__
Kamar mandi, mike mulai melihat setiap sudut toilet.
Cling sesuatu berwarna merah berkedip

"Gila... Siapa orang yang memasang kamera disini"ucap Mike mengangkat sebuah kamera yang menempel di shower.
___
Di kamar tidur.
Kevin berdiri dan perlahan melihat seuru ruangan terlihat sebuah foto di mana ada empat orang disana.
"Ternyata tebakanku tidak salah"ucap Kevin menyentuh foto.
"Kami memang perna bertemu dengan pria ini"ucap Kevin.
"Tapi... Dimana kami bertemu?, apa ada hubungannya dengan pekerjaan kami?"ucap Kevin.

"Woojin, park woojin...."ucap Kevin menekan sebuah kamera kecil di bingkai foto.
"Bisakah kau berhenti mengintipku"ucap Kevin menatap keara lemari yang di isi buku buku.
"Itu membuatku jijik"ucap Kevin mengalikan pandangannya ke langit langit tempat lampu tergantung.
"Apa sebegitu putus asanya sampai sampai kau menargetkan anak di bawah umur?"ucap Kevin mengalihkan pandangannya lagi keara lemari yang tertutup.

Didalam kamar itu terdapat sekitar 10 kamera tersembunyi yang menunjukkan Siwoon dari banyak sudut pandang.
___
"Dasar pedofil menjijikan—krrssst"seketika kamera itu tidak menyalah lagi.
"Sialan....."teriak pria itu keras.
"Siapa mereka... Beraninya mereka."ucap Tuan Kim.
"Tapi.... Heheh, mereka hanyala teman dan aku... Aku adalah orang yang merupakan kekasih Siwoon"ucap dia tersenyum menggila.

Sementara itu Siwoon yang berada di minimarket.
Dia sedang memilih beberapa bahan makanan yang akan dia masak.
Setelah selesai dia lekas membayar dan keluar dari minimarket.
"Seperti yang ku duga, tidak banyak orang yang mengenali ku"ucap Siwon mengencangkan topinya.

Saat Siwon sedang melangkah.
Tiba tiba dia terhenti di tengah Tengah jalan.
"Aku mendengar suara suyooung"
Aku mendengar suara Siwoon asli di dalam kepalaku.
Perlahan aku seperti terlempar masuk kedalam ruangan.
Dan tubuh itu mulai bergerak sesuai keinginan Siwoon asli.
Dia berlari sembari memegang plastik di tangannya.

Semakin dia berlari semakin dekat dia dengan suara yang tak asing.
Lalu akhirnya dia berhenti
Terlihat pria berambut ungu tua disana, namun sama persis seperti su yoonhe Waja pria itu dicoret.
"Suyooung—"sudah kukatakan jangan pernah hubungi aku lagi"teriak pria itu keras kepada seseorang di sampingnya.
"Tapi aku tiba lagi suyooung"ucap hajin yang berada di tepat di sampingnya.
"Hajin?, kenapa dia disini bukankah dia seharusnya di luar kota?"ucap siwoon asli
"Kenapa hanya aku yang terkena karmanya, bukankah kaula dalang dari semuanya"ucap hajin.
"Kau lah yang menjebak Siwoon dengan pria pria tua itu"ucap hajin.
"Hentikan apa yang kau katakan, bagaimana jika seseorang mendengar nya"ucap pria dengan wajah di coret itu menutup mulut hajin.
"Tapi itu benar... Kaula yang memberikan obat di minuman Siwoon dan kaulah yang memasukkannya ke dalam kamar dan kaulah pula yang menjual Siwoon kepada para pria tua itu suyooung. Itu semua adalah idemu"teriak hajin keras.

Kepalaku tiba tiba menjadi sangat sakit seakan ingin meledak.
"Kenapa aku?, harusnya orang yang disalahkan itu dirimu... Karnamu Siwoon hampir mengakhiri hidupnya"teriak hajin keras.
"Kaula yang memintaku untuk melakukan itu"teriak suyooung pada hajin.
"A-apa maksudmu?"ucap hajin.
"Kaula orang yang berlari kearaku sembari terus mengumpat agar Siwoon menghilang, hanya karna dia memiliki bakat yang sama sekali tak kau milikku"teriak suyooung.
Suyooung perlahan mengcengkram bahu kiri hajin.

Krrrt
"Saat itu aku begitu bodoh karna bisa jatuh cinta padamu, dan akhirnya aku hampir membunuh sahabatku yang sudah lebih lama ku kenal darimu"ucap suuyoung
"Ingat ini hajin jangan perna pikir kau bisa menghilangkan jejak dosamu dengan berpura-pura baik di hadapannya. Karna kematianmu saja tidak akan perna cukup membayar dosa dosamu"ucap Suyooung pergi meninggalkan pria berambut biru tua itu.
Tuk
Hajin terduduk di lantai.
Brkw
Suara terdengar tak jauh, secepat mungkin hajin beranjak keara suara itu.
Dan dia hanya mendapati sebuah kantung yang berisi beberapa Ramyon dan onigiri.

Tap tap
Langka kaki pria berambut coklat mudah itu semakin cepat dan cepat.
Air mata jatuh dari seluru matanya, dia memegang kedua telinga nya keras.
"Rasanya aku ingin muntah!"
"Jijik"

"Hentikan, sakit..."
"Kumohon lepaskan aku"
"Tolong aku... Hajin, suyooung!"
Perasaan jijik terus muncul dari tubuhku
Aku berjalan dengan cepat.
"Selamat datang princess "ucap mike tersenyum.
Namun aku melewati kedua orang itu.
Mereka saling bertatapan bingung.
Aku langsung masuk kedalam kamar mandi.
Menyiram tubuhku dengan air bersuhu 50° suhu panas itu membuat kulitku memerah seperti akan matang.
Aku menggosok seluruh tubuhku dengan sikat pakaian yang keras.

Aku merasa seperti tubuhku terasa kotor dan menjijikan.
Gosokan itu semakin keras dan akhirnya meninggalkan bekas goresan di seluruh tubuhku.
Wajah,leher,dada,paha bagian ujung jari Siwoon sudah dipenuhi darah dari goresan sikat pakaian itu.
Clak
Pintu kamar mandi terbuka.
Siwoon berdiri disana tanpa sehelai pakaian pun.
"Princess ada apa denganmu?"tanya mike mendekat.
"Tubuhmu di penuhi darah, apa yang terjadi sioun?"tanya Kevin ikut mendekat
"Mike Kevin, bisakah kalian pulang dulu hari ini"ucapku tersenyum.
"Emh kau kenapa?"tanya mike hendak melangkah lebih mendekat

"Kukatakan pulanglah"teriakku tanpa sadar.
"Ah-ma, maaf"ucapku memegang siku kiriku.
"Tapi kumohon, biarkan aku sendiri sekarang?"ucapku yang tak mampu mengangkat wajahku.
Kevin terdiam sesaat.
"Baik, kami akan pergi. Jika ada sesuatu yang ingin kau sampaikan. Telp saja kami"ucpa Kevin dengan suara begitu tenang
"Terima kasih"ucapku mengangguk.

Sore perlahan beruba menjadi malam.
Siwoon masih duduk di sofa tanpa sehelai pakaian pun, dia tidak menyalahkan lampu dan menutup seluruh gorden di dalam rumah itu.
Jam 10 malam
Akhirnya seluruh member, manager dan CEO kembali.
"Astaga kenapa lampunya tidak di nyalakan?"terdengar suara sujin-hyung.
"Aghhh aku lelah sekali aku ingin tidur!"ucap hajin.
"Anak anak, sebelum tidur kalian harus mandi terlebih dahulu"terdengar suara seo-hyung
Tuk

Lampu menyalah.
"Astaga....!"ucap seo-hyung yang kaget.
"Siwoon kau ada dirumah kenapa kau tidak menyalahkan lampu?"tanya sujin-hyung.
"Lalu kenapa kau telanjang?"tanya sujin-hyung bingung.
Mata Siwoon hanya terpaku kepada tv yang tak menyalah dihadapan nya lalu dia perlahan berdiri
Siwoon perlahan berjalan mendekat.
Sontak woojin berlari dan menutupi bagian bawah Siwoon dengan handuk yang ada didalam tasnya.

"Hyung ada apa denganmu?"tanya woojin.
Mata Siwoon terlihat lebih gelap dari biasanya.
Mata Siwoon melihat keara hajin
"Hyung ada apa?"tanya hajing bingung.
Crrtrt craaast creettt
Perlahan wajah hajin mulai di coret dari pandangan Siwoon.

Wajah hajin dipenuhi dengan tinta tinta hitam yang begitu pekat, lebih pekat dari suyooung maupun yoonhe.
"Nee hajin-ah!"ucap siwoon mulai bicara.
"Emh, ada apa Hyung?"tanya hajin yang wajahnya bahkan tak bisa dilihat oleh Siwoon.
"Setelah menjualku dengan pria pria tua yang kaya itu, bagaimana bisa kau sama sekali tak membagi hasilnya kepadaku?"ucap siwoon dengan suara tenang.

Ke 5 orang lain yang berada di ruangan itu sontak terdiam.
"Hyung apa yang kau katakan?, me-menjualmu?"ucap hajin dengan terbata bata.
"Kau memberiku obat, memasukkan ku kedalam kamar yang di penuhi pria menontonku disetubuhi dengan lubang yang di penuhi sperma.... Lalu apa lagi?"ucapku menyentuh daguku.
"Benar.... Bayarannya, bukankah seharusnya aku juga mendapatkan sebagain uang itu. Karna orang yang di paksa melakukan seks dengan 8 pria tua itu adalah aku dan bukan kau...."

Second life (Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang