Sekeras apapun aku berusaha untuk mengingat, ingatan itu sama sekali tak perna muncul di kepalaku.
Ingatan tentang so Yoonhe ibaratkan di kunci dalam sebuah kotak Pandora yang hanya bisa dimasukan dan sulit di keluarkan.
Sepertinya meminta Grigor-Ssi untuk mengubah hari konsultasi memang pilihan bagus.
___
Beberapa jam kemudian jam 21:00 rumah sakit.
Ruangan dokter ku.
"Jadi maksud anda, anda melupakan beberapa ingatan sejak anda muncul?'tanya dokter.
"Yah, terkadang aku bisa mengingat beberapa hal. Namun ada beberapa bagian yang tak ku ingat"jawabku.
"Bisakah anda ceritakan lebih detail lagi, tentang ingatan seperti apa saja yang sudah anda lupakan"ucap dokter.
Aku mulai bercerita sedetail detailnya, tentang wajah dalam ingatan yang penuh coretan.
...
Klak tiba tiba pintu terbuka.
"Maafkan saya yang terlambat, saya adalah wali dari Jun Siwoon"terlihat Myeong-sin Hyung muncul.
Hyung duduk di sampingku.
"Ini"Hyung memberikan sekotak susu padaku.
"Ah terima kasih"ucapku mengambil kotak susu.
Aku mulai meminum susu dari sedotan.
"Untuk sekarang saya bisa menyimpulkan kalau ingatan ingatan yang beliau lupakan adalah ingatan yang berpusat pada rasa sakitnya, jadi otak memberikan daya kejut untuk menghapus dan membuat ingatan itu lupa secara alami tanpa anda sadari"ucap dokter berbicara pada Hyung sembari memperlihatkan hasil ronsen kepalaku.
Dan Hyung terus mendengarkan kata kata Hyung.
"Dalam 3 dari 10 kasus yang sudah saya tangani, penderita biasanya akan mulai mengalami gejala kecemasan yang mendadak, dan kasus lebih berbahaya lagi adalah kecenderungan bunuh diri tak akan terhindarkan lagi "jelas dokter."Apa dengan terapi otak atau beberapa sugesti akan bisa membuat beberapa kemungkinan buruknya menjadi berkurang ?"tanya Hyung.
"Itu mungkin saja bisa terjadi, namun hal utama yang harus dilakukan adalah memperhatikan pasien dari jarak yang dekat, saya akan memberikan beberapa buku dan vidio yang bisa menenangkan tubuh pasien entah secara fisik maupun jiwnya"ucap dokter.
---
"Terima kasih dokter"ucap Hyung sedikit membungkuk.
"Yah" jawab dokter.
Kami keluar dari ruangan itu.
Hyung terus memegangi botol kaca yang berdiri kapsul berwarna biru putih.
"Ini adalah sebagai pencegahan, obat ini di lengkapi dengan bahan yang biasanya ada dalam obat tidur. Jika beliau mengalami kejang atau kecemasan mendadak anda bisa memberikan pil ini untuk meresahkan gejalannya"
"Hyung?"tanyaku menyentuh lengan Hyung.
"Ada apa?"tanya Hyung menyentuh rambut ikalku.
"Tidak aku melihatku hanya diam dari tadi, apa kau lapar?"tanyaku
"Yah, aku sedikit lapar. Mari kita makan malam dulu"ucap Hyung tersenyum.
Senyumannya tipisnya membuat sisi bibirnya sedikit menaik.
"Hahah tentu aku juga sangat lapar"ucapku tertawa.__
Restoran
Tak jauh dari rumah sakit ada sebuah restoran yang berada tepat di samping jalan raya.
"Umh enak "ucapku mulai mengunya Kimbah didepanku.
"Begituka"ucap Hyung yang duduk berhadapan denganku.
"Ini adalah soup ayam pedas yang kalian pesan"ucap seorang bibi tokoh.
"Terima kasih Ahjumma"ucapku tersenyum.
"Eh kau, kenapa aku seperti perna melihatmu"ucap Ahjumma itu terdiam.
Srrt
Tiba tiba Hyung menutupi wajahku dengan topi.
"Ayo kita pulang"ucap Hyung.
"Aku ingat sekarang,Kau orang yang ku lihat di poster beberapa hari lalu "ucap Ahjumma tiba tiba.
"Poster?"
"Yah benar,aku bahkan mengambil 1"ucap Ahjumma memperlihatkan selembar kertas dengan foto diriku."Uwaaah malunya"
"Ini pasti keberuntungan, siapa yang tahu kalau seorang selebriti akan datang kerestoran kecilku ini"ucap Ahjumma itu tersenyum.
"Haha"aku tertawa.
Srrt
Aku perlahan melepaskan topi yang tadi terpasang di kepalaku.
"Ah benar, bisaka kau berfoto denganku. Sejak aku memperlihatkan poster dirimu kepada anak anakku, keluargaku mulai menjadi fans beratmu"ucap Ahjumma tersenyum.
"Hahah begitu Fans ku, tentu saja anda bisa berfoto denganku sepuas anda"ucapku sedikit tertawa."Hyung tolong ambilkan beberapa foto untuk kami"ucapku memberikan handphoneku pada Hyung.
Hyung hanya mengangguk dan mengambil hp itu.
Crek crek
"Terima kasih, aku akan memamerkan ini kepada keluargaku agar mereka merasa iri"ucap Ahjumma tertawa.
Aku hanya mengangguk.
"Ah tunggu sebentar aku akan memberimu beberapa kimchi"ucap Ahjumma kembali kedapur dan mengambil semangkuk sedang kimchi.
"Selamat menikmati makan malam kalian"ucap Ahjumma.
"Hahah yah terima kasih Ahjumma"ucapku tersenyum.
Nyam
Nyam
__
"Tolong datang lagi"ucap Ahjumma melambaikan tangan.
Aku mengangguk
"Uwa soup itu tadi sangat enak"ucapku memandang Hyung.
"Yah itu tidak buruk"ucap Hyung.
Hyung terus mengelap bibirnya dengan tisu, terlihat bibirnya memerah seperti memakai lipstik.
Sepertinya karna sudah beradaptasi dengan tubuh ini, aku sedikit lupa tentang tubuh asliku yang tak pandai makan makanan pedas.
Bibirnya sedikit bengkak dengan lidah yang sedikit menjulur.
"Hahah, bibirmu bengkak Hyung"ucapku tertawa melihat Hyung."Lain kali ayo kita makan makanan yang tak pedas, maaf karnaku yang memesan soup ayam pedas kau jadi seperti ini"ucapku tersenyum menyentuh bibir Hyung yang sedikit bengkak.
di kehidupan ini meski aku bukanlah Myeong-sin lagi, ku harap kau bisa bahagia dengan orang yang kau cintai.
Srrt aku menjinjit dan
Grub
Aku melingkarkan lenganku di leher Hyung memeluknya erat dengan wajah yang menghadap ke punggung Hyung.
Menyentuh rambut hitamnya yang lurus itu.
"Siwoon?"tanya Hyung.Masa laluku sebagai Myeong-sin mungkin sudah tak bisa di ubah namun jika bisa,aku ingin dirimu bahagia. cukup aku saja yang melihat masa depan kelam itu, meskipun aku harus benar benar kehilangan jati diriku sebagai Nam Myeong-sin dan harus hidup sebagai Jun Siwoon seumur hidupku.
Jika hal itu bisa membuat masa depan mengerikan itu berubah aku akan melakukannya, karna selain diriku siapa lagi yang akan melindungi diriku yang lain.
Srrt
Aku melepaskan pelukan itu
"Hehe kau pasti terkejut kan"ucapku sedikit tertawa.
Tapi hal pertama sebelum melindungi Hyung adalah memecahkan misteri tentang kematian Siwoon asli."Sudah ayo kita pulang"ucapku tersenyum melangkah lebih dulu di hadapanku.
Srrk
Aku berbalik dan perlahan berjalan mundur.
"Hyung mari kita bahagia bersama suatu saat nanti"ucapku
Duar sebuah petasan meledak dan terlihat bungah yang terbentuk dari ledakan petasan itu.
Langit yang awalnya gelap berubah menjadi berwarna kesunyian yang tadi menyelimuti malam kami berubah menjadi sorakan yang meriah.
"Selamat tahun Baru Hyung"ucapku tersenyum
"Emh selamat tahun Baru"jawab Hyung mengangguk.
__
Dilain sisi
Suara petasan juga terdengar. Seorang pria berambut hitam pekat dengan mata hijau terdiam sembari menatap warna yang begitu indah di langit itu.
Pria itu tersenyum sembari memegang sebuah foto
"Kita akan bertemu lagi, siwoon-ah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second life (Bl)
Genç KurguUp setiap hari Senin,Kamis dan sabtu seorang pria berumur 34 tahun yang terus bekerja demi mengejar kepuasan ayahnya yang serakah. tapi meski sudah berkerja bertahun tahun ayahnya Masi tetap tak puas dengan kerja kerasnya dan membuat pria itu mulai...