57. Fans obsesi

167 22 0
                                    

___
2 hari kemudian, Direktur-Nim menyarahkan untuk melakukan sebuah konpersi pers seperti yang ku lakukan dulu.
"Apa semuanya sudah siap?"tanya Grigor-ssi yang berdiri di hadapan Hejin.
Puk puk
"Tenang oke"ucap Grigor-ssi menepuk pundak Hejin.
Hejin mengangguk sembari menarik nafasnya.
Dia akan pergi bersama Grigor-ssi dan Myeong-sin Hyung, para member lainnya tidak di perbolehkan untuk keluar karna Seo-Hyung sedang menunggu istrinya yang baru melahirkan jadi tidak ada orang yang bisa menjaga kami.

meski begitu, aku masih khawatir akan terjadi sesuatu.
Tapi apa yang bisa kulakukan?, Hanya Hyung dan Grigor-ssi yang bisa membantu Hejin sekarang.
Kringg kringg
Suara telpon masuk kedalam Hpku.
Terlihat nama Han Jinyoung di layar HP.
"Aku akan mengangkat telpon sebentar!"ucapku pada Sujin-Hyung dan Woojin yang duduk di sofa dengan hp yang menunggu tantangan love konfersi Hejin.
Aku keluar dari pintu.
"Jin-hyung, ada apa?"tanyaku
"Aku melihat berita di internet, apa kabar tentang salah satu membermu itu benar?"tanya jin-hyung di telpon.
"Aku tidak tahu.... Konferensi sedang berlangsung"ucapku

"Begitukah, lalu Siwoon...."ucap Hyung
"Emh ada apa Hyung?"tanyaku
"Aku dengar kau pingsan saat hari olahraga, apa kau baik baik saja?"tanya jin-hyung, suaranya cukup terdengar khawatir.
"Yah iaku hanya perlu istirahat dan sekarang sudah tak apa"ucapku
"Jika kau sakit atau terluka, kau bisa menghubungiku"ucap jin-hyung
"Emh akan ku lakukan, kau juga sedang sibuk dengan album barumu kan, jadi tetap jaga kesehatanmu"ucapku
Panggilanpun berakhir.

Aku membuka internet dan menonton siaran yang sedang berlangsung.
"Ya itu benar aku...."suara Hejin bergetar sembari memegang mik yang ada di hadapannya.
Banyak pertanyaan mulai menyerang anak yang baru berusia 17 tahun itu.
Grigor-ssi terus menjawab pertanyaan para reporter, dan beberapa kali Myeong-sin Hyung akan mengeluarkan tatapan tajam yang membuat para reporter menjadi tak fokus dan takut
.....
Hejin menarik mik didepannya
"Jika mengeluarkanku dari agensi adalah pilihan yang bagus, aku akan dengan rela berhenti menjadi seorang idol"ucap Hejin tiba tiba.
Suara Hejin begitu lantang dengan 1 tarikan nafas.
Aku menggenggam hp itu erat sembari memandang Hejin yang memakai hodie menutupi wajahnya.

___
"Kevin,kau sedang lihat apa?"tanya Mike berjalan dengan menggosok rambutnya yang basah.
"Refrensi pers"jawab kevin.
"Oh siapa siapa?"tanya Mike mendekat
"Eh bukannya dia salah satu teman princess!"ucap Mike kaget.

"Emh" Kevin mengangguk,
Mata Kevin terpaku pada Hejin didalam vidio.
Kevin hanya diam dan terus menatap wajah Hejin yang sekaan ingin menangis,
"Dasar reporter sialan, bisa bisanya kau membuatnya menangis"gumam Kevin kecil.
"Haa?"tanya Mike.
"Tidak ada!"ucap Kevin menutup hp nya.
"Rambut biru dengan wajah ceria, aku ingin mengacaukannya. Kira kira sepert apa wajahnya saat dia kacau?"
Srrt
Lidah Kevin perlahan menjilat dan melewati ujung bibirnya ke ujung bibirnya lagi.
Kevin tersenyum dengan mata penuh ambisi.
"Aku menyukainya"

___ setelah lewat jam 9, akhirnya Hejin kembali bersama dengan 2 manager kami beserta CEO.
Mata Hejin memerah, dia sudah menangis begitu lama.
Internet memanas dan semua kata kata pedas terlontar.
Kata kata itu begitu prontal dan menyakiti setiap member  terutama Hejin.
Ia menangis di saat sendirian dalam kamar mandi.

Dimalam yang begitu tenang, hanya ada televisi yang menyalah di ruang tenga.
Aku duduk di atas sofa itu dengan perasaan gusar.
"Apa benar tidak ada yang bisa kubantu!"gumamku yang memandang langit langit.
"Jika Siwoon tidak membenci Yoonhe dan Sooyoung. Jadi siapa yang mencoret wajah mereka berdua. Apa benar ada orang lain yang ikut terlibat?"
"Haaah sebenarnya berapa banyak rahasia yang kau sembunyikan, siwoon"ucapku mengela nafas panjang.

Hari berlalu, serangan di internet kepada Hejin mulai meredah, dan di gantikan dengan kata kata pujian untuk Sujin-Hyung yang sudah merilis album solo perdana nya yang berjudul "Rose".
Lagu yang ditujukan untuk Hejin. Didalam lirik itu dengan terang terangan Sujin-Hyung menyebutkan nama makna dari lagu itu .
Meski banyak beberapa fans yang tak terima kalau dalam lirik itu terdapat nama Hejin, Hyung tak peduli dengan kata kata mereka.

"Haaaah"ucapku menatap langit.
Langit malam begitu gelap dipenuhi dengan bintang bintang.
"Kenapa masala ini tak ada habisnya!"ucapku menghela nafas melihat keara langit.

Dikarenakan scandal dan muncul kecemasan berlebihan yang membuat Hejin tak dapat keluar dari kamarnya.
Semua kegiatan grub pun di undur untuk waktu yang tak di
Tentukan.
Woojin dan Sujin-Hyung sedang melakukan syuting di luar kota Seoul dan Hejin juga pergi kerumah sakit di tuntun oleh drigor-Ssi dan CEO-Nim.

"Siwoon, apa kau mau minum sesuatu?"tanya Seo-Hyung memberikan botol air.
"Emh terima kasih Hyung!"ucapku menegak air itu.
"Kudengar anak mu sudah lahir, perempuan atau laki laki?"tanyaku
"Haha, dia seorang gadis yang cantik"ucap Hyung melihatkan sebuah foto bayi tertidur.
"Kami berdua sepakat memberinya nama Nayeon!"ucap Seo-Hyung tersenyum.
"Begitukah!"ucapku
"Jun Siwoon-Ssi Tolong StandBy"ucap staff.
"Aku pergi dulu Hyung!"ucapku memakai mantel cukup tebal coklat.

Scene hari ini adalah musim gugur, pertemuan Lee Hyunje dan kakak 1 ayahnya Lee Jiheon.

Tepatnya waktu 2 bulan kemudian
Pertemuan yang tak di terkah, dan hari hari yang damai penuh canda tawa dan kebaikan Park Earin.
Membuat sebuah perasaan suka mulai merambat jadi rasa cinta.
Tapi perasaan suka itu hanyalah sepihak, yang Park Earin sukai adalah Lee Jiheon kakak Lee Hyunje.
"Earin!"Hyunje memanggil seorang wanita berambut hitam yang memakai mantel berwarna biru tua itu.
Dari belakang Earin terlihat bayang bayang seorang pria yang memakai mantel coklat mudah.
"Siapa?, Temanmu?"tanya Hyunje mendekat.
"Aku belum memperkenalkannya padamu, dia kekasihku. Lee Jiheon!"ucap Park Earin.
Bagaum Sambaran petir di siang hari, mata Hyunje terbuka lebar dengan kaget.
Perlahan mimik muka kaget berubah menjadi senyuman palsu.
"Begituka, perkenalkan aku teman Park Earin, Lee Jiheon!"ucap Hyunje tersenyum.

Perasaan sentruman terasa melewati dada Hyunje, seperti sesuatu menusuk nusuk dadanya.
Bahkan peluru saja tidak sepanas dan sesakit itu.
Hyunje hanya tersenyum lalu perlahan melihat ponselnya.
"Sepertinya aku harus pergi, maaf mengganggu kencan kalian!"ucap Hyunje pergi.
Adegan kencan mereka pun di lanjutkan dan aku hanya duduk di kursi yang sama terus menatap wajah yang tak mampu ku lihat itu.

___
Dalam 2 jam syuting selesai, aku dan Seo-Hyung kembali ke apartemen kami.
Di mobil
"Hyung, apa member lainnya belum kembali hari ini?"tanyaku
"Benar, Woojin dan sujin harus syuting di sebuah film yang sama diluar Seoul sedangkan Hejin sudah di kirim ke rumah pedesaan untuk menenangkan mentalnya, tenang saja rumah itu juga rumah yang di tinggali oleh Woojin dan sujin"jawab Hyung.
"Begituka, aku harap dia tidak perlu mencemaskan apapun lagi!"ucapku memegang kepalaku.

Aku di turunkan di depan gedung apartemen.
"Hari hati di jalan Hyung!"ucapku
"Yah kau juga!"ucap Seo-Hyung
---
Aku menaiki lift.
"Tolong tunggu sebentar!"ucap terlihat seorang pria berambut merah berkacamata dengan jas hitam.
Aku menekan tombol lift.
"Haah haah hampir saja aku"ucap pria itu dengan nafas tak teratur.
"Apa anda ingin minum tuan?"tanyaku memberikan sebotol air dari tas ku.
Tapi hanya ada air yang sudah kuminum.
"Tunggu sebentar ,aku akan mencari yang belum di buka!"ucap ku
"Tidak apa apa, aku cuma perlu minum sedikit saja!"ucap pria itu mengambil botol air dari tanganku.
Dia menegak air.
Ting
Lift sampai di lantai 3,
"Aku akan turun disini!"ucapku
"Tunggu air mu!"ucap pria itu
"Kau bisa memilikinya!"ucapku tersenyum lalu turun dari lift.
Lift tertutup kembali dan hanya tersisi pria itu.
Drob
Pria itu terjatuh dan menghantam lantai lift.
"Aku... Melakukan ciuman tidak langsung dengan Siwoon!"ucap pria itu mulai menjilat pinggiran botol
"Dia pasti mencintaiku, Siwoon mencintaiku!"
Penis pria itu berdiri terlihat dari celananya yang mengembang.
___
Lantai 7
Sebuah apartemen di paling ujung.
Dengan nomor 351.
Pria rambut merah itu masuk kedalam apartemen.
Ia berlari membawa botol itu segera kekamarnya dan menyalahkan lampu.
Terlihat kamar yang penuhi oleh foto foto Siwoon tertempel di setiap sudut ruangan.
Ada sebuah guling dengan gambar Siwoon yang ada di tempat tidurnya.

Srrat pria itu mengambil sebuah silet di laci lemari di samping tempat tidurnya.
Crat
Dia mengiris pergelangan tangan nya dengan silet.
"Siwoon, aku mencintaimu"
"Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu!"
"Aku ingin mencium, memeluk dan memenuhimu dengan air maniku. Aku ingin melihatmu mendesa di bawaku, wajah cantik yang indah di penuhi dengan sperma ,Aku mencintaimu, mencintaimu!"
Pria itu menulis di sebuah kertas merah mudah dengan darahnya sendiri.
"Aku akan menikahimu dan menghamilimu dengan bayi bayiku"

"Hahahah, siwoon-ah, siwooon-ah,siwooon-ahhhh"

Second life (Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang