___
Keadaan di luar.
Myeong-sin menggendong Siwoon.
"Tunggu..."Siwoon mengingau dalam tidurnya.
"Sebenarnya apa yang anak ini mimpikan, kenapa dia begitu gelisa?"tanya Myeong-sin sembari mengeratkan pegangannya.
Ting
Lift terbuka.
Dan mereka sampai di lantai 3.
"Siwoon, hei Siwoon ayo bangun!"ucap Hyung menepuk punggungku.
"Emh apa kita sudah sampai?"tanyaku
"Yah kita sudah sampai"ucap Hyung.
"Emh baiklah"
Hyung menurunkanku.
"hoaam aku masih sangat mengantuk"ucapku menguap.
Hyung menepuk kepalaku pelan.
"Aku akan membatalkan janji, jadi kau bisa tidur malam ini"ucap Hyung.
"Yah kupikir aku akan tidur"ucapku."Siwoooon"tiba tiba terdengar suara teriakan Seo-Hyung dari arah apartemen.
Pintu terbuka dan terlihat pria berambut coklat dengan wajah berbintik, aku memang tidak menyadarinya sebelumnya tapi dia sudah lebih kurus dari sebelumnya.
"Hyung, ada apa?. Bukanka kau cuti hari ini?"tanyaku
"Jun Siwoon-Ssi,tolong jelaskan apa arti artikel ini sekarang ..."teriak Hyung menunjuk hp."Hot News, apakah hubungan idol JSW yang berasal dari Oct dengan seorang pria berinisial NMS"ucap Hyung membaca.
"Kalian berdua tolong jelaskan kepadaku sekarang"ucap Hyung dengan emosi meluap.
___
Didalam apartemen
Aku dan Myeong-sin Hyung sedang duduk di sofa dengan 4 orang menginterogasi dari Grigor-ssi yang hanya berdiri tak tahu harus melakukan apa
"Jadi apa yang sudah kalian lakukan, sampai sampai scandal ini muncul?"tanya Seo-Hyung
"Kami tidak melakukan hal yang aneh"ucapku
"Hyung apa kau benar menyukai Direktur-Nim?"tanya Woojin.
"Yah, aku menyukai Hyung"ucapku cepat.
"Hyu-hyung. Jangan bilang kau.... Haah"ucap Woojin terduduk.
"Aku menyukai Myeong-sin Hyung, Seo-Hyung, Woojin,Hejin dan juga Sujin-Hyung ah Mike dan Kevin juga"ucapku
"Jadi ini bukan dalam hubungan romantis?"tanya Hejin.
"Romantis?, Memang menyukai orang secara romantis itu seperti apa?"tanyaku bingung."Hyu-hyung masa kau tidak tahu. Itu itu saat kau makan bersama, ber-berpelukan lalu ber-berci-ciu ahahaha aku tak mampu melanjutkannya"ucap Hejin tertawa.
"Makan bersama, berpeluk dan berciuman. Bukanka kita sudah melakukan semuanya?"ucap Hyung melihatku.
"Emh?", Benarkah?"ucapku mengingat.
Dan aku teringat saat saat dimana Hyung sering berbagi sumpit dan minuman denganku. Kalau kata anak mudah zaman sekarang ciuman tidak langsung kan."Ah benar kita sudah melakukan semuanya"ucapku mengangguk.
"Apaaa kalian ciuman"teriak 4 orang bersamaan dan Grigor-ssi yang langsung mematung.
"Memang apa yang salah dengan itu?"tanyaku
"Dia adikku, bukanka wajar jika kami melakukan itu"ucap Hyung.
Grab tiba tiba Grigor-ssi memegang bahuku.
"Jun Siwoon-Ssi kumohon larilah, lari sejauh mungkin dari bajingan ini. Lari secepat mungkin dan jauh jauh"ucap Grigor-ssi
"Ehhh....?"4 orang lainya masih terduduk dan tak percaya.
"Jadi Siwoon-Ssi tolong katakan kepada saya, apa saja yang sudah dilakukan bajingan mesum ini kepada anda"ucap Grigor-ssi.
"Hei Grigor-ssi "ucap Hyung.
Entah kenapa saat Grigor-ssi mengatai Hyung sebagai bajingan mesum, aku merasa cukup terluka.
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan,tapi aku pikir semuanya baik baik saja. Aku tidak berfikir ada yang melewati batas"Ucapku berfikir.
"Aku juga gak berfikir melakukan hal yang mesum"ucap Hyung berfikir.
"Ah benar Siwoon, bukanka kau harus mengganti celanamu, kupikir tadi itu robek saat aku meremas pantatku"ucap Hyung
"Eh benarkah?"tanyaku berdiri.
"Ah benar, itu robek!"ucapku melihat."Tu-tunggu meremas, apa yang sebenarnya sudah kalian lakukan!"teriak Seo-Hyung.
"Aku/Siwoon mengantuk jadi Myeong-sin Hyung/aku menggendongku/nya saat aku/Siwoon tertidur"ucap kami bersamaan.
"Lalu waktu di lantai 2 tubuh Siwoon hampir jatuh, jadi aku harus menopang tubuh Siwoon dengan tanganku. Dan saat itulah celana Siwoon robek"ucap Hyung.
"Jadi Direktur-Nim menggendong Siwoon yang tertidur, saat Siwoon tidur dia hampir jatuh jadi Direktur-Nim mencoba mengencangkan pegangan jadi karna itulah Direktur-Nim tanpa sengaja meremas pantat Siwoon"ucap Sujin-Hyung menjelaskan rinci.
"Yah begitulah"jawab direktur."Hoooh jadi begitu"ucap mereka bersamaan.
"Hyung pakaianmu kotor, apa tadi aku ngiler?"tanyaku melihat bekas liur berada di dada Hyung.
"Emhh?!"
Semua mata kembali menatap keara kami.
"Kalau Siwoon di gendong normalnya liurnya akan ada di punggung, tapi kenapa ini di dada?"tanya Sujin-Hyung
"Si-siwoooon sebenarnya seperti apa kau di gendong"teriak Seo-Hyung kerasSetelah itu aku dan Myeong-sin Hyung diceramahi oleh Grigor-ssi dan Seo-Hyung bersamaan.
Namun kecepatan internet lebih cepat meluas dari pada ceramah itu.Namun ada sebuah berita yang lebih tersebar luas dan trending topik di internet daripada artikelku dengan Hyung
Yaitu
"Hot News, seorang idol berinisial LHJ keluar dari motel dengan seorang pria yang tidak tak di kenal"
"Seorang saksi mata yang ingin disamarkan namanya bersaksi kalau ia melihat idol dari grub Oct berinisial LHJ ini keluar dengan seorang pria yang memakai masker dan topi keluar dari hotel cinta bla bla dan bla""Menjijikan, aku adalah fans nya. Aku merasa sangat menyesal"
"Gay... Iwwwwh aku jijik melihatnya!"
"Kupikir dia adalah orang polos tapi dia benar benar rubah"
"Menjijikan, bagaimana dia bisa hidup!"
"Apa mungkin dia menjual tubuhnya agar bisa debut!"
"Uwaaa menjijikan!"
"Benar benar tidak tahu malu"
Seorang pria berambut biru Dongker berdiri di sebuah kursi sambil terus menscrool komentar komentar jahat yang menyerang instagramnya.
Matanya yang biru mudah perlahan mendekat dan menghitam, dia memandang sebuah hordeng yang sudah melingkar di hadapnya.
"Aku ingin mati!""Hejin, hei Hejin. Keluarlah kau belum makan sejak kemarin, Hejin"ucap Sujin-Hyung mengetuk pintu kamar Hejin.
"Hyung apa aku perlu mendobraknya?"tanya Woojin.
"Tunggu sebentar aku akan mencari kunci cadangan"ucap Sujin-Hyung bergerak.
"Manager dan Direktur-Nim, ada dimana sekarang?"tanya Woojin.
"Grigor-ssi dan Seo-Hyung sedang mencoba meredam rumor rumor dan Hyung sedang menyelidiki orang yang membuat artikel"ucapku.
"Sial, sebenarnya kenapa ada saja masalah"ucap Woojin.
"Hejin, Lee Hejin"teriak Woojin sembari mengetuk ngetuk keras pintu.
"Sialan kenapa saat dicari kuci cadangan itu malah tidak ada"teriak Sujin-Hyung keras.
Clak
Terdengar suara jatuh dari dalam.
"Woojin"teriakku
BrakWoojin menendang pintu dengan keras
Tapi pintu itu masih tidak bisa terbuka.
"Sialan kenapa pintu ini sangat keras!"teriak Woojin terus menendang.
Aku berlari arah kamarku.
"Sesuatu sesuatu. Apa yang bisa ku pakai?"ucapku membuka lemari lemari ku.
Tuk
Sebuah pistol terjatuh dari lipatan barangku
Tanpa pikir panjang aku mengambil pistol seukuran telapak tangan itu.
"Menjauh dari sana"ucapku.
"Hyung darimana kau–"diam!"
Bam
Bam
Bam
Aku menembaki gagang pintu, setelah 3 tembakan gagang pintu perlahan menjadi longgar.
"Sekarang Woojin!"teriakku
Brak
Woojin menghantam pintu dengan keras.Dan terlihat jelas oleh kami kaki yang bergantung di atas.
"Hejiin"teriak Sujin-Hyung keras.
Woojin langsung melompat dan menarik hordeng yang mencekik leher Hejin.
Hordeng itu mengencang Aku langsung menembakan 2 peluru terakhir untuk menembak salah satu hordeng.
Hordeng itu menipis dan akhirnya putus.
Gubrak
Hejin dan Woojin jatuh secara bersamaan.
"Apa yang uhuk kalian lakukan"teriak Hejin.
"Hejin kau barusan, apa yang kau lakukan!"ucap Sujin-Hyung
"Kenapa?, Aku mau mati"teriak Hejin.
"Hentikan omong kosong mu ini Hejin"teriak Sujin-Hyung keras.
"Memang apa salahnya, jika aku ingin mati"teriak Hejin keras.
"Hejin kau–grat.
Aku menarik keras pakaian Hejin.
"Hei apa yang kau lakukan!"ucap Hejin.
Aku menarik kerah Hejin keras.
Sambil menggenggam pistol tanpa peluru itu aku menarik Hejin dengan keras sampai membuatnya tersungkur.
Gubrak
Aku melemparkan Hejin keras ke lantai.
"Buka jendelanya Woojin!"ucapku mengarahkan pistol keara woojin.
"Hyung apa yang ingin kau lakukan?"tanya Woojin.
"Kubilang buka jendelanya"teriakku keras mengangkat pistol.
Aku menatap mereka tajam.
Woojin tergagap langsung membuka jendela yang ada di ruang tamu.
"Siwoon, hentikan. Apa yang ingin kau lakukan!"tanya Sujin-Hyung dengan suara bergetar.
Aku menarik kerah Hejin, dan brak menjulurkan kepalanya keluar dari jendela.
"Apa yang kau lakukan?"tanya Hejin.
"Kau bilang tadi, ingin mati kan!"ucapku menarik pedal di pistol.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second life (Bl)
Roman pour AdolescentsUp setiap hari Senin,Kamis dan sabtu seorang pria berumur 34 tahun yang terus bekerja demi mengejar kepuasan ayahnya yang serakah. tapi meski sudah berkerja bertahun tahun ayahnya Masi tetap tak puas dengan kerja kerasnya dan membuat pria itu mulai...