59. scene terakhir (2)

177 27 1
                                    

Lalu dor
__
Tempat berali
Hyunje mengendari sebuah mobil yang ia ambil dari musuhnya tadi, tempat yang ia tuju tak lain adalah rumah gadis yang begitu ia cintai.
Seorang gadis berdiri didepan pagar rumahnya dengan sebuah mobil lain terparkir.
"Earin!"Hyunje memanggil Earin dari kursi kemudia yang ada di kiri.
"Hyunje"ucap gadis cantik itu mendekati mobil.
"Aku membawa kekasihmu!"ucap Hyunje tertawa menunjuk kursi penumpang di belakang.
Disana Jiheon terbaring dengan pakaian penuh debu.
Earin segera melihat Jiheon yang ada di kursi belakang.
"Hei bisaka kau membantuku mengeluarkannya?"ucap Earin.
"Aku tidak bisa... Hahah, aku harus pergi ke suatu tempat!"ucap Hyunje tertawa.
Meski perlahan akhirnya Earin bisa mengeluarkan Jiheon dari mobil.

"Astaga, huuh!"ucap Earin mengelap keringatnya.
"Apa kau yang mengirim teman temanmu Kesini?"tanya Earin dengan wajah berkeringat.
"Yah, karna hanya tempat mu yang aku tahu. Heheh"Hyunje tertawa bodoh.
"Hentikan tawa bodoh itu berengsek!"teriak Earin kesal.
"Aku harus pergi sekarang!"ucap Hyunje.
"Begitu cepat?, Apa kau tidak mampir dulu. Melihat keadaan temanmu!"ucap Earin.
"Tidak bisa... Perpisahan itu terlalu menyakitkan"gumam Hyunje.
"Apa maksudmu?"ucap Earin tak mendengar.
"Tidak ada, katakan saja pada si kembar. Sekarang aku sudah menepati janjiku. Jadi mari bertemu di bawah pohon pir!"ucap Hyunje tertawa.
"Apa apaan itu!"ucap Earin.

Hyunje menjalankan mobilnya, ia menghentikan mobil di pinggir jalan.
Terlihat banyak hutan yang rimbun, Hyunje terus melangkah dan melangkah.
Darah terus menetes dari perut Hyunje.
Lalu ia sampai di sebuah pohon pir. Bunga pir yang putih sudah bermekaran begitu indah.
Disana Hyunje duduk sembari menggenggam foto di tanganya. Lalu puk ia terbaring dan  perlahan denyut nadi Hyunje pun berhenti tepat di bawah bunga bunga yang menimpanya.
"Tidak masalah, aku akan menjaga kalian dan memberi makan dengan benar!"
Sebuah masa lalu terputar, disana terlihat Hyunje dengan jas hitamnya duduk dibawah pohon pir dan  bertemu dengan anak kembar yang berpakaian compang camping dan kelaparan.
"Apa kalian mau ikut aku?"Hyunje tersenyum kepada anak kembar itu sembari memberikan masing masing pir kepada mereka.
Pertemuan pertama si Hyunje yang masih berumur 13 tahun dengan si kembar yang berumur 10 tahun.
"Jika suatu hari aku di takdirkan untuk mati, aku ingin mati di bawah pohon ini!"ucap Hyunje tersenyum.

Langkah terdengar dari Ara yang sama , 2 orang berlari dengan tergesa gesa,seeyan terus menggenggam liontin di tangannya.
"Hyung!"ucap seeyan.
Namun saat mereka berdua sampai disana, mereka hanya menemukan tubuh Hyunje yang mendingin dengan bunga yang menutupi tubuh kaku itu.
Warna bunga pir yang putih berubah menjadi merah berkat darah dari Hyunje.
Dan scene Lee Hyunje pun selesai.
___
"Oke cut"teriak sutradara
Aku berangkat dan duduk sembari bersandar dibawah pohon
"Hiks hiks!"suara tangis Eunho terus terdengar.
"Hiks hiks Hyung, Hyung!" Eunho masih terjebak peranya sebagai seeyan.
"Eunho!"ucapku menepuk rambutnya.
"Hiks!"terdengar suara tangis lain dari Euneo
"Eh... Euneo juga?"ucapku kaget.

"Astaga, ada apa. Kenapa si kembar tiba tiba menangis!"ucapku memeluk si kembar.
"Aku tidak tahu, hiks hiks. Hanya saja kau berakting seperti nyata. Dan saat aku membayangkan kau benar benar mati seperti Lee Hyunje.... Air mataku tak bisa berhenti menangis!"ucap Eunho dengan lantang.
"Yah, aku juga merasakan apa yang di rasakan kakakku"ucap Euneo menahan air matanya.

____
"Terima kasih untuk semuanya pak sutradara!"ucap ku membungkuk.
"Anda juga, selamat atas kerja keras anda!"ucap sutradara padaku.
Scene terakhir sudah di lakukan, Dan saatnya untuk pergi.
"Hyung, mari bertukar kontak."ucap Eunho dan Euneo padaku.
"Yah tentu!"ucapku tersenyum.
___
Aku duduk di kursi belakang mobil.
"Siwoon, apa kau akan ikut acara makan malam hari ini?"tanya Seo-Hyung.
"Tidak..., Ku pikir aku ingin istirahat!"ucapku yang menguap.
"Begituka, baiklah aku akan mengabarimu!"ucap Seo-Hyung tersenyum.
......
Jam 14:50
Aku berbaring di sofa di apartemen.
Hanya aku sendiri disini, memeluk boneka hiu pemberian Kevin.
Terlelap dengan angin sejuk yang ku rasakan dari AC.
__
"Siwoon, heheh. Wajah Siwoon saat tidur terlihat sangat cantik dan indah!"
Seorang pria berambut merah duduk di kursi tempat kerjanya memandanh handphone nya terus menerus.
"Mmhhm, aku ingin makan ice cream!"ucap Siwoon ya h beranjak bangun.
Musim semi sudah beruba menjadi musim panas.
Siwoon berdiri didepan lemari es, membuka lemari sembari membuka sedikit bajunya.
"Emhhh, segarnya!"Siwoon perlahan terlelap kembali dilantai dengan lemari es yang masih terbuka.
"Dia sangat sangat hah hah, Siwoon. Siwoon, Siwoon!"
Tok tok
"Direktur. Kim!"terdengar suara dari luar pintu.
Dengan cepat pria itu mematikan handphonenya.
"Masuklah!"ucap pria berambut merah itu.
Terlihat seorang pria berambut hitam pekat dengan mata berwarna hijau.

"So Yoonhe, bagaimana kabarmu hari ini?"tanya pria bernama direktur kim itu.
"Syutingnya berjalan lancar, dan tidak ada yang berbeda"ucap so Yoonhe duduk di sofa di ruangan itu.
"Begituka!"
"Setelah syuting selesai, aku sudah bernegosiasi dengan sutradara untuk memberikanmu libur beberapa hari!"ucap direktur Kim

"Yah baiklah, aku mengerti!"ucap So Yoonhe.
"Baiklah, kau bisa pergi sekarang!"ucap Direktur Kim
"Saya permisi!"ucap so Yoonhe pergi dan keluar dari ruangan.
Direktur Kim membuka kembali handphonenya dan tidak menemukan Jun Siwoon
Karna cctv kecil itu bersifat live dan tidak di simpan.
Jadi apa yang sudah terlewatkan tidak bisa di ___
Beberapa menit yang lalu.
Saat Jun Siwoon sedang tertidur di lantai di samping kulkas.
Tiba tiba telponya bergetar, ia langsung terbangun dan mendapati nomor yang ia kenal menghubungi.
Ia tersenyum dan menjawab telpon itu.
"Yoboseo"ucap Siwoon.
"Princess, bagaimana kabarmu?"terdengar suara Mike disana.
"Emh aku baik, kalian bagaimana?"tanya Siwoon.
"Kami juga baik, kami sedang berada di bandara internasional Korea sekarang!"terdengar suara Kevin.
"Apa, kalian sudah sampai?"ucap Siwoon berdiri.
"Yah kami baru saja turun dari pesawat dan langsung menghubungimu, hehe!"ucap Mike tertawa.
"Kami juga membawakan banyak oleh oleh dari London untukmu, princess!"ucap Mike dengan suara datar.

"Aku akan menjemput kalian!"ucap Siwoon dengan bahagia.
Ia langsung bergegas berganti pakaian, dan memakai hodie serta tas berwarna abu abu layaknya seorang anak SMA.
Ia memakai masker untuk menghindari tangkapan media.

____
Bandara
Siwoon berdiri dengan membentangkan karton yang bertuliskan "Mike dan Kevin welcome".
Tak lama ia berdiri terlihat 2 pria kembar yang memiliki rambut berwarna merah pendek.
Melihat karton yang di pegang Siwoon, pria kembar itu mendekat.
"Princess, aku sangat merindukanmu!"ucap Mike memeluk Siwoon erat.
"Aku juga merindukan kalian"ucap Siwoon memeluk Mike.
Bruk
"Mike, lepaskan princess. Kau akan meremuknya"ucap kevin memukul kepala Mike.
"Tch..... Padahal kau juga selalu berkata kau merindukan princess waktu di London!"ucap Mike cemberut.
"Diamlah!"ucap Kevin mengangkat tinjunya.
"Haha, kalian masih akur saja!"ucap Siwoon tersenyum.
"Kevin!"ucap Siwoon membentangkan tangannya keara Kevin.
Kevin tersenyum tipis dan masuk kedalam dekapan Siwoon.
"Kami pulang, princess!"ucap Kevin.
"Yah... Selamat datang!"ucap Siwoon tersenyum.

Second life (Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang