22. Teman baru

236 31 0
                                    

Ting suara lift terbuka.
Saat lift terbuka terlihat 2 orang pria berambut merah.
"Kembar"gumamku.
meski wajah dan rambut Meraka sama, warna mata mereka berbeda.
Mereka berdua memiliki warna mata kiri dan kanan yang berbeda.
Yang satu mata kirinya berwarna hijau dan mata kanannya berwarna kuning dan yang kedua memiliki mata sebaliknya dari pria yang pertama.
Aku masuk kedalam lift dan berdiri di antara mereka berdua.
"¢¥^°¥=£{®%&#&@-+($)/'!';"ucap pria di kananku.
"#$#+#+("€¥¢¢÷π÷÷"balas pria di samping kiriku.
"Mereka bicara bahasa apa?"gumamku

Aku sedikit memperhatikan saat mereka bicara.
Srrt
Lalu mataku tak sengaja bertemu dengan pria di kananku.
Dia sedikit tersenyum.
Aku juga membalas dengan senyuman
Ting
Lift sampai di tempat tujuan.
Aku keluar dari lift.
"Siwoon, kemari"ucap Sujin-Hyung melambai
"Ah baik"ucapku tersenyum.
Kami berlima(termasuk Myeong sin) duduk di meja yang sama.

"Grigor-Ssi, tolong jelaskan tentang konser ini kepada anak anak"ucap Myeong-sin Hyung sambil memakan sosis.
"Baik pak"ucap Grigor-Ssi menyiapkan tablet.

"Konser akan di lakukan jam 8 malam dan akan berakhir sampai jam 11 malam. Panggung,Staff dan selembaran tentang konser sudah di sebar luaskan oleh perusahaan"ucap Grigor-Ssi menjelaskan.
"Tiket konser yang berjumlah 8000 tiket sudah terjual habis, selain konser di akhir penampilan kalian akan mengadakan sesi tanya jawab dan permainan bersama para fans. Setelah konser akan di lanjutkan dengan jumpa fans selama 40 menit. Kalian bisa menerima hadia dari para fans"ucap Grigor-Ssi panjang lebar.
"Namun sebelum hadia itu boleh di bawah pulang pihak kami akan mengobservasi hadia tersebut untuk mengurangi kemungkinan resiko tentang kamera tersembunyi ataupun keracunan makanan.
Lalu BLA BLA BLA"penjelasannya begitu panjang sehingga menghabiskan 30 menit untuk menyelesaikan penjelasan.

"Dan terakhir, karna konser dilakukan pada malam hari. Kalian bisa berkeliling di kota D, namun dengan syarat membawa beberapa bodyguard dan menyembunyikan identitas kalian dengan masker dan topi."ucap Grigor-Ssi.
"Namun tetap ingat kalian harus berhati-hati dengan paparazi, bisa saja mereka mengambil foto sembarang dan mengatas namakan kalian sebagai pelakunya "ucap Grigor-Ssi.
"Baik"jawab kami bersamaan.

__
Pusat kota D
Kami turun dari mobil dengan memakai pakaian serba tertutup.
Begitu ramai orang di jalan, mereka terlihat bahagia.
Woojin dan Sujin-Hyung ada didepan kami dan aku berjalan berdampingan dengan Hejin.
"Hejin sampai kapan kau akan marah padaku?"ucapku memegang tangan Hejin
Hejin tak menjawab.
"Hei Hejin, sampai kapan kau akan mengabaikan ku"ucapku menaikan nada suaraku.
"Eh apa yang terjadi disana?"
"Bertengkar?"
"Lepas"ucap Hejin menarik tangannya dariku.
Traat tanganku terhempas dengan keras.
Dadaku terasa sesak.

"Sialan sampai kapan ini harus berlangsung"ucapku memegang dahiku.
Tuk tanpa sengaja aku menabrak orang dibelakangku dengan punggung.
"Ah maafkan saya"ucapku berbalik kepada orang yang ku tabrak tadi.
Ah 2 pria ini, mereka yang tadi.
"$#($($!$-@$$#+("ucap salah satu dari mereka sambil tersenyum.
"Aku tidak mengerti"gumamku.
"@-#+&+$!#+@@#$_¢€¥¥¢¢¥"ucap pria yang satunya sembari memukul kepala pria yang pertama.
"Ah Sorry, apa kau mengerti sekarang"ucap dia menggunakan b.inggris.
Aku mengangguk.
"Maafkan aku karna menabrakmu"ucapku sedikit membungkuk.
Srrt
Pria pertama tadi menyentuh wajahku.
Sssst
Perlahan membuka maskerku.
"Tidak masalah pria cantik"ucap pria itu tersenyum.
"Hei apa kau sudah selesai, kita harus pergi"ucap pria kedua kepada pria pertama.
"Ah benar aku harus pergi"ucap pria pertama melepaskan tangannya dari wajahku.
"Ah, tunggu sebentar"ucapku memegang tangan pria itu.
Lalu meronggo kantong jaketku.
"Jika kau punya waktu, silahkan datang ke konser kami malam ini"ucapku memberikan w tiket konser.
"Konser, pria cantik. Apa kau seorang idol?"ucap pria itu memegang tiket.
Aku mengangguk.

"Begituka, baiklah aku akan segera menyelesaikan pekerjaan dan mampir ke konsermu. Jadi kami pergi dulu pria cantik"ucap pria itu tiba tiba menggenggam tanganku.
"Tolong menari dan menyanyila dengan indah seindah wajahmu itu"ucap dia mencium punggung tanganku.
"Pfft"
"Hahaha apa apaan itu"ucapku tertawa.
"Akhirnya kau tertawa, wajah mu akan semakin cantik jika kau tersenyum jadi tolong tersenyumlah"ucap pria itu tersenyum.
Dan mereka beranjak pergi dariku
"Hyung"terdengar suara woojin dibelakangku.
Aku berbalik dan terlihat Woojin yang sedang mandi keringat di balik maskernya.
"Woojin, ada apa?. Kenapa kau berlari begitu"ucapku tersenyum.
"Itu karna kau tidak ada di belakang, para bodyguard juga tidak menemukanmu"ucap Woojin yang berdiri di hadapanku.
"Begitukah, maafkan aku"ucapku tersenyum menyentuh rambut hitamnya
"Baiklah ayo pergi ke tempat Sujin-Hyung"ucapku tersenyum.

Kami berkeliling bersama sama, menyicipi makanan dan beberapa permainan yang ada di taman kota
Begitu menyenangkan sampai aku sedikit melupakan keluh kesah ku.

___
07:55
Di Belakang panggung.
"Ku harap hari ini tidak seperti debut kemarin, aku tidak boleh melakukan kesalahan lagi"gumamku memegang pahaku.
"Member Oct-Nim tolong naik panggung sekarang"ucap staff
"Haah" aku menarik nafasku dan mengeluarkannya.

Aku berdiri di panggung yang masih gelap.
Srrink
Lampu seketika menyorot kami ber 4.
"Annyeonghaseo, Kami Oct salam kenal"ucap kami ber4 bersamaan.
"Uwaaah wooojin-ah, kau terlihat sangat tampan"
"Sujin-ah kau semakin keren"
"Hejin-ah kau semakin imut saja"teriak para fans
"Siwoon-ah"mereka juga bersorak padaku.
"Kenapa dia tidak mati saja, Dasar tidak berguna"tiba tiba
"Eh?"
Siapa itu?
Suaranya tidak keras tapi, bukanka mengatakan hal itu disaat seperti ini sedikit tidak sopan.
"Haaah aku sepertinya memang dibenci"gumamku mengatur nafasku.
Setela sapaan lagu dimulai.
Nyanyian dan tarian terus berjalan dari tubuhku.
"Dia itu seorang anak haram"tiba tiba ingatan Siwoon asli masuk kedalam tubuhku.
"Sial kenapa harus sekarang!"
Trrt
Sakit kepala yang terasa seperti akan menghancurkan kepalaku membuat langkahku sedikit goya.
Tapi
"Teruslah berdiri tegap, kau tak boleh terpengaruh hanya karna beberapa ingatan kelam dari tubuh asli ini"

Tarian yang semakin cepat dan tempo lagu yang bergerak seperti air seakan membuat nafasku tersedak.
Jangan lakukan kesalahan!
Jangan lakukan kesalahan!
Jangan lakukan kesalahan!
Jangan lakukan kesahalaaan!
Dazee
Kepalaku pusing lagi
"Kukatakan jangan buat kesalahan"
Brak aku memukul kepalaku dengan mix saat lampu tak menyorotku.
Cringggg
Suara dentuman mix terdengar keras dan memekakkan telingah.
"Hei suara apa itu tadi"
Namun meski suara tadi menganggu lagu tetap di lanjutkan.
Dan
Lampu menyorotku.
Aku mengangkat mix dan mulai bernyanyi seperti tidak ada hal yang terjadi.
Kami menyanyikan 4 judul lagu dalam 1 waktu, seperti lagu kombinasi.

Second life (Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang