Srrt
Aku mengambil karter dari amplop itu.
Craaat
Menyayat tangan kiriku dengan keras.
Buk
"A apa yang baru saja aku lakukan?"aku langsung berdiri.
Brak kursi terbanting.
Untuk beberapa saat aku merasa dikuasai oleh ingatan tubuh asli.
"Ahh sialan"ucapku memegang tanganku yang masih meneteskan darah.
Tapi anehnya, rasa cemasku menjadi lega.
"Ini tidak buruk"gumamku.
Sepertinya pikiranku sudah terkontaminasi oleh pikiran tubuh asli.
Membuatku tak bisa berfikir rasional.
Aku marah, cemas, takut dan banyak hal lainnya."A aku mengerti sekarang"ucapku tersenyum.
"Setelah selesai dengan ini, mari bunuh diri"ucapku dengan senyuman.
Trrt
Mataku terpana ke kaca.
"Tidaaaaak"teriakku memukul kaca
Prank kaca itu pecah.
"Jiwaku adalah Myeong-sin, tubuh ini bukanlah milikku. Jadi aku tak boleh terpengaruh dengan ingatan kelam Siwoon asli.
Aku tak boleh, sama sekali tak boleh"
"Hyu Hyung"ucap Woojin dari luar pintu.
"Siwoon, suara apa itu tadi?"tanya Sujin-Hyung yang muncul dari belakang Woojin.
"Hahah tidak ada apa apa"ucapku tersenyum sembari memasukkan surat surat itu didalam laci.
"Hyung tanganmu"ucap Woojin meraih tanganku.
Dia membuka kepalan tinju yang berdarah itu."Hahah jangan khawatir ini hanya goresan kecil"ucapku tersenyum
__
Beberapa Minggu kemudian
Sudah 3 Minggu sejak debut kami, Album baru kami mulai menjadi tranding topik di internet, dan beberapa kali kami di undang ikut talkshow di televisi.
Kau hanya perlu tersenyum, dan menyanyi.
Terusla berpura pura kau baik baik saja, karna mereka hanya ingin melihatmu menjadi Rapuh.
Komentar jelek terus muncul, entah mengenai Hejin,Woojin, Sujin-Hyung dan bahkan aku.
Surat kebencian juga terus dikirim padaku tanpa absen.
Dan Setelah hari itu, pikiranku semakin hari semakin kacau.
Aku hampir tak bisa membedakan diriku sendiri karena pengaruh dari ingatan tubuh ini yang terus mengalir mencapur ingatanku.
Saat ingatan kelam tiba tiba muncul, aku akan melihat bekas goresan yang berbekas di tanganku
"Haah sebenarnya apa yang aku pikirkan melakukan ini waktu itu"gumamku menyentuh garis yang tak pudar meski lukanya sudah menutup itu.
__
"Stop stop, tarianmu kacau lagi"ucap Park Noona
"Maaf Noona"ucapku yang berkeringat
"Baiklah istirahat selama 10 menit"ucap Park Noona.
Aku duduk bersandar para dinding.
"Hyung ini minumlah"ucap Woojin memberikan botol air padaku.
"Terima kasih,Woojin"ucapku tersenyum.Aku mengambil hp dari dalam handuk.
"Hyung kau beli handphone baru?"tanya Woojin
"Ah emh, handphone lipatku sudah ketinggalan zaman jadi aku beli handphone layar sentuh seperti kalian bertiga. Sehingga aku bisa menonton Vidio kita berkali kali"ucapku tersenyum.
"Hahaha hahah, hentikan omong kosong itu"ucap Hejin yang menyelah tiba tiba
"Menonton berkali kali, apa kau begitu senangnya melihat vidionku yang jatuh karnamu"Ucap Hejin berdiri menatapku.
"Hejin hentikan"ucap Sujin-Hyung menarik tangan Hejin.
Grrt
Aku memegang bekas luka di lengan kiriku.
"Ah maafkan aku Hejin, jika aku tak sengaja merusak moodmu"ucapku mencengkram tanganku keras.
"Aku akan melakukan terbaik kali ini, jadi kau tak akan di bicarakan para AntiFans lagi"ucapku tersenyum dengan mata menyipit.Kring kring
Handphone ku berdering.
"Hallo Myeong-sin Hyung,ada apa?"tanyaku.
"Emh ke kantormu. Baiklah aku akan sampai dalam 10 menit. Yah baiklah emh tentu"ucapku berdiri sembari memberikan handuk pada Woojin
"Terima kasih"ucapku tersenyum pada Woojin.
"Yah emh aku dalam perjalanan"ucapku mulai melangkah meninggalkan ruangan itu.__Perusahan Explo
"Emh aku sudah ada didepan, aku akan naik. Baik tentu saja"ucapku tersenyum mematikan hp.
"Permisi tuan"ucap seorang satpam menghalangiku masuk.
"Anu?"ucapku bingung.
"Dari penampilan anda, sepertinya anda bukan pegawai dari perusahaankan. Apa anda sudah membuat janji"ucap Satpam itu.
"Ah belum, tapi aku di panggil oleh Hyung-ku kesini"ucapku menjawab dengan sopan.
"Kalau boleh tahu, siapa nama Hyung anda itu. Biar saya panggilkan"ucap satpam.
"Ah emh tentu, namany–"Jun Siwoon-Ssi"terdengar suara dari belakangku.
"Ah Grigor-Ssi"ucapku menyapa
"Kenapa anda disini, direktur sudah menunggu anda sejak tadi?"ucap Grigor-Ssi mendekat.
"Selamat siang Maneger Lee"ucap Satpam itu membungkuk.
"Ah itu, aku hanya sedikit terkena masalah haha"ucapku tertawa."Kau, apa kau satpam baru?"tanya Grigor-Ssi pada satpam.
"Benar maneger Lee, saya baru bekerja hari ini"jawab Pria itu.
"Haah, pantas saja kalau kau tak tahu, saya akan merahasiakannya dari direktur. Namun lain kali jika kau melihat pria ini, jangan cegat dia masuk"ucap Grigor-Ssi
"Baik, maafkan saya manager Lee"ucap pria itu membungkuk lagi.
"Jun Siwoon-Ssi silahkan ikuti saya naik keatas, Direktur sudah menunggu anda"ucap Grigor-Ssi mulai berjalan.
"Baiklah"ucapku sedikit membungkuk pada satpam dan berjalan mengikuti Grigor-Ssi."Hyung yang dimaksud pria cantik itu, apa mungkin Manager Lee?"tanya satpam baru kepada seorang pegawai.
"Ah itu tidak, Hyung yang dimaksud pria cantik itu adalah Direktur"bisik
"Bukanka Direktur hanya memiliki saudara perempuan, kenapa aku tidak tahu kalau beliau punya adik laki laki, Apa dia anak tersembunyi?"ucap satpam tadi.
"Bukan begitu, Direktur sendiri yang mengangkat pria itu menjadi adiknya"
Pembicaraan merekapun mulai berlanjut.
__
Tepat di lantai 10
Lift berhenti, kami keluar dari lift.
Dan Grigor-Ssi hanya mengantarku didepan pintu ruang direktur.
"Saya permisi"ucapku tersenyum.
Clak
Aku membuka pintu
"Hyung aku datang"ucapku masuk kedalam ruangan
Terlihat seorang pria berambut hitam sedang duduk di kursi kerjanya sembari mengerjakan beberapa dokument.
"Hyung kau terlihat cukup sibuk di sana, jadi kenapa kau memanggilku"ucapku berjalan keara pria itu.
"Emh tak ada alasan khusus, apa aku perlu alasan Untuk bertemu dengan adikku"ucap Hyung tersenyum.
"Hahah kau benar benar"ucapku tertawa
Lalu dengan sekejap mengubah ekpresi menjadi datar
"Licik Hyung"ucapku datarSrrt
Aku mengambil selembar kertas dimeja nya.
"Dokumen ini tentang Negosiasi dengan Kota D kan, Apa si tua Bangka itu yang menyuruhmu?"ucapku
"Ya benar"jawab Hyung.
"Jangan pergi Hyung"ucapku meletakkan kembali kertas itu di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second life (Bl)
Dla nastolatkówUp setiap hari Senin,Kamis dan sabtu seorang pria berumur 34 tahun yang terus bekerja demi mengejar kepuasan ayahnya yang serakah. tapi meski sudah berkerja bertahun tahun ayahnya Masi tetap tak puas dengan kerja kerasnya dan membuat pria itu mulai...