60. Kamera tersembunyi

169 18 0
                                    

____
Setelah mengantarkan barang barang mereka ke hotel, mereka bertiga pergi ke sebuah kafe yang perna si kembar datangi.
"Aku akan pergi memesan, kalian bisa menunggu disini yah!"ucap Mike berangkat dari kursinya
Mike berjalan ke resepsionis untuk memesan dan meninggalkan aku dengan Kevin saja berdua.
"Princess, bagaimana kabarmu akhir akhir ini?"tanya kevin
"Emh , aku baik baik saja!"ucap Siwoon tersenyum.
"Princess, aku akan menanyakan ini satu kali lagi. Bagaimana kabarmu akhir akhir ini!"ucap Kevin dengan mata yang tajam.
"Kenapa kau bertanya begitu, Kevin?"tanya Siwoon.
"Aku melihat live temanmu waktu itu!"ucap Kevin.
"Apa kau sungguh baik baik saja?"tanya Kevin lagi.

"Yah daripada aku, seharunya yang paling terluka itu Hejin!"ucap Siwoon tersenyum.
"Sioun, katakan padaku. Apa kau ingin aku menyingkirkan pria yang bersama temanmu itu atau orang yang memotret foto temanmu itu?"ucap Kevin dengan suara mantap dan tatapan dalam.
"Tidak perlu!"ucap Siwoon
Siwoon tersenyum dengan lebar, tapi otaknya mulai membentuk perasaan curiga kepada Kevin.

Siwoon pun berfikir.
Meski dia sudah kenal dengan Mike dan Kevin cukup lama, tapi ia sama sekali tak mengetahui pekerjaan mereka berdua.
Dan kata kata 'menyingkirkan' yang terdengar dari Kevin bukanlah hal biasa yang terdengar dari mulut orang awam.
Siwoon memasang sebuah dinding tipis diantara mereka.

"Kalian sedang berbicara tentang apa?"tanya Mike yang membawa nampan berisi beberapa minuman dan dessert.
"Tidak ada!"ucap Siwoon tersenyum.
Percakapan mereka bertiga pun berlangsung cukup panjang, meski dinding yang di bentuk oleh Siwoon tetap terpasang.
Tapi obrolan mereka tak terhenti dengan cepat.

Hingga sore pun tiba.
"Jadi dimana bonekanya?"tanya Siwoon membuka tas nya.
"Uwaa ternyata princess masih menyimpan boneka pemberian kami!"ucap Mike yang melihat boneka hiu dan boneka kepiting di dalam tas Siwoon.
"Heheh, itu karna aku sangat menyukai hadia pemberian kalian!"ucap Siwoon mengangkat boneka hiu pemberian Kevin.
Cling
Sesuatu seperti bersinar.
"Tunggu, princess!"ucap Kevin menarik boneka hiu itu dari tangan Siwoon.
Crak
Kevin menarik manik salah satu boneka (manik manik disini biasanya digunakan untuk mata boneka).

"Kevin ada apa?"tanya Mike mendekat.
Mata Mike terdiam lalu seketika wajahnya beruba menjadi marah.
Srrt
Mike menjatuhkan manik manik itu dan menginjaknya di aspal.
"Bajingan..... Beraninya mereka!"ucap Mike dengan wajah kesal.
"Kalian kenapa?"tanya Siwoon kebingungan.
"Princess, kau bilang kau sudah tinggal di apartemen sendirian untuk beberapa harikan?"ucap Kevin.
"Yah benar, para member lain sedang melakukan syuting film di luar kota!"ucap Siwoon
"Apa ada seseorang yang tahu password apartemen mu?"tanya Mike.
"Selain aku dan member lain. Hanya CEO dan 2 manager kami yang tahu!"ucap Siwoon.
"Apa ada kejadian aneh yang terjadi di asramamu?"tanya Kevin.
"Kejadian aneh?, Aku pikir tidak ada. ah tunggu..."ucap Siwoon berfikir.
"Benar, aku kehilangan celana dalam kemarin!"ucap Siwoon.
"Karna ku pikir aku salah menaruhnya jadi aku tidak terlalu memikirkannya, tapi aku ingat jelas kalau aku mencarinya didalam ember cucian"ucap Siwoon menopang dagunya.

Mendengar itu wajah Kevin dan Mike menjadi lebih kesal.
"Ayo kita pergi ke apartemen mu!"ucap Kevin dan Mike menarik tangan bersamaan
"Eh, kenapa?"tanya Siwoon bingung.
Tapi dibalik ekspresi kebingungan Siwoon, Siwoon menyembunyikan senyumannya yang hampir tak bisa ia tahan.

"apa memang segawat itu?"tanya Siwoon dengan tatapan polos.
"Tidak... Kami hanya ingin melihat tempat tinggalmu saja"ucap Mike tertawa.
"Sungguh?, Kalian tidak bohong kan?"ucpa Siwoon
"Princess, kenapa juga kami berbohong padamu"ucap Kevin menyentuh rambut coklat mudah Siwoon.
Siwoon berfikir untuk beberapa saat.
"Baiklah, mari beli beberapa ramen. Dan kita makan bersama"ucap Siwoon tersenyum.
"Tentu"jawab mereka bersamaan.
___
"Ini adalah gedung apartemen kami"ucap Siwoon menunjukkan gedung yang memiliki 10 tingkat itu.
Siwoon berjalan di iringi di kembar, mereka menaiki lift di lantai 1.
Ting lift terbuka dan terlihat seorang pria berambut merah yang sering Siwoon lihat.
"Apa anda baru selesai bekerja?"tanya Siwoon masuk.
"Ya benar, pekerjaan hari ini tidak terlalu banyak..jadi bisa pulang lebih awal"ucap pria itu tersenyum.
"Begituka, anda pasti sangat lelah"ucap Siwoon dengan wajah khawatir.
Lift tertutup dan mulai naik.

"Apa mereka teman temanmu?, Aku jarang melihat mereka"ucap pria itu tersenyum.
"Yah... Benar. Mereka adalah Mike dan Kevin, mereka seperti kakak bagiku"ucap Siwoon tersenyum ceria.
"Begituka, kalian memang masih mudah. Sudah sepantasnya memiliki teman yang banyak"ucap pria itu tersenyum.
Puk tangan pria itu menepuk rambut coklat mudah Siwoon.

Srrek
Tangan pria itu menggosok perlahan rambut ikal Siwoon.
Mata pria itu menyipit dan menatap Siwoon tersenyum, tapi....
Dalam hati Siwoon terucap jelas
"Hentikan ini bajingan mesum"

Tangan pria itu perlahan turun dan menyentuh telingah Siwoon.
Dia tersenyum seperti tidak ada yang terjadi, dan Siwoon tetap mempertahankan senyumannya yang sedikit bergetar itu.
"Sioun"ucap Kevin tiba tiba menarik tangan Siwoon dan membuat Siwoon sedikit bergeser menjauh dari pria itu.
"Sepertinya aku baru tahu ternyata orang Korea lebih tidak tahu malu dari orang USA"ucap Kevin tersenyum.
"Apa maksudmu?"tanya pria itu menurunkan tangannya
Ting
Lift terbuka dan kami sampai di lantai 3.
"Maksudku... Kau benar benar tidak tahu malu, bagaimana bisa kau melecehkan seseorang yang belum genap berumur 20 tahun di depan banyak orang"ucap Kevin Tersenyum lalu berjalan sembari memegang tanganku.

"Sampai jumpah lain kali tuan"ucap Siwoon tersenyum melambai
"Yah semoga harimu menyenangkan "jawab pria itu ikut tersenyum.
Mata Mike terus melihat keara pria itu sembari menggerakan kakinya.
"Dasar pedof*l menjijikan"ucap Mike berjalan keluar dari lift.
Lift tertutup dan meninggalkan pria berambut merah itu sendiri disana.

Brak
Tangannya memukul dinding lift.
"Sialan siapa pria itu?"ucap Tn.Kim
"Apa dia kekasihnya Siwoon?, tidak tidak mungkin"
"Siwoon adalah sosok suci tidak mungkin aku membiarkan orang orang bar bar itu berpacaran dengan Siwoon"
"Siwoon adalah dewiku yang paling ku sayangi. Tidak ada siapapun yang boleh mengambilnya dariku. Bahkan siapapun"

Ting lift terbuka di lantai 7 dia masuk kesalah satu apartemen. Dan membuka sebuah ruangan yang di kunci dengan kuat itu.

Terlihat banyak foto foto Siwoon yang menempel menutupi dinding tembok, foto Siwoon tertidur,Siwoon sedang makan,Siwoon sedang mencuci,Siwoon sedang berberes dan tentu saja Siwoon yang sedang mandi dengan tubuh telanjang.
Kulit Siwoon begitu mulus dan berwarna kemerah mudahan.

Pria itu berbaring di kasur yang memakai seprai dengan wajah Siwoon bahkan guling yang memiliki foto Siwoon dengan dada terbuka disana
"Siwoon"ucap pria itu membuka perlahan resletingnya, ia mengeluarkan penisnya lalu mulai menggesek penisnya ke gambar celana Siwoon.
Dan perlahan membayangkan kalau benda itu adalah Siwoon asli.
"Hiks... Hentikan rasanya aneh, aku tidak mau, rasanya aneh"ucap Siwoon yang dipenuhi dengan air liur dan air mata di wajahnya.
Penis pria itu berada di lubang Siwoon.
"Siwoon, kau meremas milikku. Rasanya enak"ucap pria itu.
"Tn. Kim hentikan, aku takut. Rasanya aneh hiks hiks. Tuan Kim aneh rasanya aneh, aku... Aku rasa ingin kencing"ucap Siwoon menangis.
"Siwoon aku ingin keluar didalam"ucap pria itu menyentuh wajah Siwoon.
"Aghhhhhh"
Seperma itu keluar banyak, bayangan tubuh Siwoon itu kembali brubah menjadi guling.
"Aku mencintai mu Siwoon"

****
Yang mungkin suka sama genre apoclypse, kiamat zombie dan Hunter.
Sinopsis
Di hari yang cerah seperti biasanya, Wendy baru saja selesai menjemput adik laki lakinya. Terjadi beberapa perdebatan kecil di antara mereka, namun itu adalah hal yang biasa. Tapi tiba tiba hari cerah mulai berubah, sebuah virus menyebar entah dari mana dan mulai menjangkit para manusia dan menjadikan mereka mayat hidup yang berjalan.

Cerita ini berfokus pada Wendy yang menjadi Hunter demi adiknya bisa hidup dengan layak di pengungsian khusus para Hunter, sebuah pertikaian dengan atasan ,perasaan cinta serta Rahasia di balik munculnya virus ini.

Cerita ini berfokus pada Wendy yang menjadi Hunter demi adiknya bisa hidup dengan layak di pengungsian khusus para Hunter, sebuah pertikaian dengan atasan ,perasaan cinta serta Rahasia di balik munculnya virus ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second life (Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang