58. scene terakhir (1)

134 23 0
                                    

____
Dimalam yang sama
Seorang pria baru saja masuk melalui jendela terbuka ke apartemen itu tepatnya di kamar Siwoon.
Pria itu memakai tudung hodie coklat dan memakai masker diwajanya.

Pria itu berdiri tepat disamping Siwoon yang tertidur.
Siwoon memeluk boneka hiu yang diberikan Kevin padanya, terlelap dengan selimut yang menutupi sebagian perut nya.
Srrt
Mata pria itu tertuju pada sekeliling kamar Siwoon dan juga boneka yang di peluk Siwoon.
Pria itu menyeringai dengan mata yang menyalah,
"sekarang aku bisa melihatmu dari mana saja."
"Siwoon, aku mencintaimu!"

_____
Pagi hari
"Emhhh"ucap Siwoon yang meregangkan tubuhnya.
..
"Wajah Siwoon bangun tidur, sangat indah dan cantik!"
"Heemmh, jam 7 pagi!. Masih ada 3 jam sebelum Hyung menjemputku. Aku akan mandi saja!"ucap Siwoon berjalan kekamar mandi.
"Tubuh Siwoon sangat indah!"

"Emh, perasaan aku menaruh celana dalam hitamku kemarin untuk di cuci hari ini"ucap Siwoon memasukkan pakaian ke mesin cuci
"Apa aku salah ingat?"ucap Siwoon bingung dan tak berfikir banyak langsung menyalakan mesin cuci.
Siwoon berdiri di depan mesin cuci dengan handuk yang melekat di daera pinggangnya kebawa.
"Haah Siwoon kehilangan celana dalam, hahah. Apa dia akan marah jika dia tahu kalau celana dalamnya ada padaku?"
Pria itu mencium celana dalam itu dengan nafsu dan wajah memerah.

"Siwoon aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintai-croot" sperma pria itu terlempar dan mengenai dinding dengan poster Siwoon memakai baret di sana.
"Maafkan aku, maafkan aku Siwoon. Wajahmu jadi kotor karena aku!"pria itu mengelap poster itu dengan sapu tangan.
---
Beberapa jam.
Didalam lift.
Pria itu ada di dalam lift dengan handphone dan headset nirkabel di telinganya.
Ting lift berhenti dan terlihat seorang pria berambut coklat mudah dengan bulu mata panjang.
"Astaga kebetulan sekali!"ucap pria itu menyapa Siwoon yang memakai tas berwarna abu abu itu.
"Selamat pagi tuan!"ucap Siwoon.
"Apa kau akan bekerja?"tanya pria itu.
"Yah, hari ini aku harus melanjutkan syuting ku!'ucap Siwoon tersenyum.
"Semangat!"ucap pria itu
"Tentu terima kasih!"ucap Siwoon tertawa.
Ting lift berhenti.
"Anda juga semangat bekerjanya!"ucap Siwoon
"Emh tentu!"ucap pria itu tersenyum tipis

Siwoon keluar di lantai 1 dan pria itu lanjut ke lantai 01 parkiran bawah.
Didalam mobil berwarna hitam, pria itu duduk di kursi kemudi.
"Aku baru saja berbicara dengan Siwoon!"
"Siwoon ternyata benar benar menyukaiku, Siwoon mencintaiku "
"Siwoon...."
___
Di dalam mobil
"Selamat pagi Hyung!"ucap ku masuk ke mobil.
"Iya pagi!, Bagaimana rasanya tinggal sendiri di asrama?"tanya Seo-Hyung.
"Yah, senyap!"ucap ku tersenyum.
"Hari ini adalah syuting  scene terakhirmu, apa kau ingin kerumah ku untuk merayakan?"tanya Seo-Hyung
"Sepertinya tidak dulu, aku akan menemui teman temanku dari London hari ini!, Mereka bilang mau mampir!"ucap ku tersenyum.
____
"Tolong ambilkan aku aksesoris itu!"
"Tunggu tunggu!"
Srrrt srrt
"Siwoon-Ssi kau sudah boleh membuka mata mu!"ucap tata rias.
"Uwaaagh, Siwoon-Ssi bulu matamu benar benar lentik. Sampai sampai tak perlu memakai maskara lagi!"ucap wanita tata rias.
"Begituka?, Terima kasih!"jawabku tertawa.

"Apa Siwoon-Ssi sudah di riasi?, Scene selanjutnya akan segera dimulai!"ucap sutradara.
"Iya sudah!"

Aku berdiri dengan jas hitam dengan kemeja putih, sebua anting salip panjang terpasang di telinga kananku.
"Uwaaagh Siwoon-hyung kau terlihat sangat keren"ucap Eunho yang muncul dari belakangku.
"Eunho,Euneo lama tidak berjumpa!"ucapku
"Yah lama tak berjumpa, karna tempat yang berbeda kita harus berpisa dalam beberapa adegan"ucap Eunho.
"Kalian sudah terlihat bertambah tinggi lagi!"ucapku menepuk kepala si kembar itu.
"Hyung-nim juga, apa anda makan dengan benar?"tanya Euneo.
"Astaga apa ini, apa kau mengkhawatirkan ku. Kalian benar benar anak baik!"ucapku tertawa.

"Aku dengar dari Teamin-Sunbae, kalian sedang sibuk juga dengan album baru kalian. Apa kalian tidak lelah?"tanyaku.
"Ahhhh, Hyung dengar ini.... Akhir akhir ini leader sangat ketat dan juga keras kepada kami!"ucap Eunho merengek.
"Akhir akhir ini entah kenapa Jinyoung-Hyung terlihat gelisa dan cemas, jadi itulah dia lebih sensitif"ucap Euneo.
Aku hanya bisa terdiam.
"Nanti aku akan bicara pada jin-hyung, oke!"ucap ku menepuk kepala anak kembar itu.
"Terima kasih, Hyung!"ucap anak kembar itu tersenyum
___
Aku menarik nafasku berat, akhirnya kini scene terakhir ya.
Suara tembakan terdengar keras,
(Warning: peran Eunho (seeyan) dan Euneo (Seehan)
"Sial dimana mereka menyekap pria itu"ucap seeyan memegang pistolnya.
Suara tembakan masih bergema.
"Sepertinya mereka menyekap Lee Jiheon itu berada didalam!"ucap seehan memegang pistolnya.
"Sialan, kenapa benar benar menyusahkan saja...."teriak seeyan sembari sesekali melemparkan peluru kepada musuh.
"Hyung-Nim, sebenarnya anda berada dimana!"ucap seehan menarik pelatuk.

Dor
1 peluru mengenai bahu seeyan.
"Seeyan!"teriak seehan bergerak
Drrt
"Tidak seehan, jangan bergerak"teriak seeyan.
Dor pelatuk di terik dan peluru tepat mengenai kepala seorang pria yang hendak menembak seeyan.
"Apa kalian merindukanku?"tanya Hyunje yang muncul di depan mereka.
"Hyung, Hyung-Nim"ucap si kembar itu bersamaan.
Tap tap tap
Terdengar langkah kaki yang mulai mendekat, bala bantuan musuh mulai mendekat.
"Seehan, ambil ini"ucap Hyunje melemparkan sebua perban.
"Bawa seeyan pergi dari sini lalu balut lukanya!"ucap Hyunje tersenyum.

"Hyung, saya masih bisa bertarung!"ucap seeyan berdiri.
"Tidak, kau hanya beban!"ucap Hyunje memantapkan pandanganya ke depan.
"Seehan, apa kau tidak dengar perintahku?"tanya Hyunje.
"Tapi Hyung-Nim, bagaimana dengan anda!"ucap Seehan yang kekeh.
"Tenang saja, aku akan keluar hidup hidup!"ucap Hyunje tersenyum.
"Sekarang bawah seeyan keluar dari sini, ada sebuah mobil Didepan. Pakai itu dan pergila ke alamat yang ada di mobil. Aku akan menyusul kalian nanti!"ucap Hyunje tersenyum.

Seehan memantapkan tekadnya.
"Berjanjila anda akan kembali dengan selamat!"ucap Seehan memapa seeyan.
"Seehan, apa yang kau lakukan!"ucap seeyan berteriak.
"Seeyan, ambil ini!"ucap Hyunje melemparkan sebuah liontin dimana ada foto mereka bertiga disana.
"Sesekali kau harus mendengarkan kata kata hyungmu ini!"ucap Hyunje tersenyum.

Seeyan di tarik paksa oleh Seehan, Hyunje membukakan jalan untuk mereka kabur dengan menembaki para musuh yang mengepung mereka.
Satu persatu musu mulai jatuh dan mati karna peluru Lee Hyunje yang berkeliaran.
Ia berjalan melewati lorong kecil dan masuk kesebuah ruangan besar, disana ia melihat Lee Jiheon telah pingsan dengan tubuh terikat di tanah.

"Lee Jiheon!"ucap Lee Hyunje mendekat keara kakaknya yang sudah pingsan.
"Jiheon, Jiheon!"
Dor
Sebua peluru menembus perut Hyunje dari belakang.
Hyunje melihat seorang wanita berambut coklat, wanita itu memakai jas 1 set celana berwarna merah.
Wanita itu terlihat begitu benci dan dendam kepada Hyunje.
Wajah wanita itu mengingatkannya dengan seseorang.
"Apa kau kakak dari wosik?"ucap Hyunje.
"Woonsek!"ucap wanita itu berteriak sembari melemparkan tembakan lagi.

Hyunje menghindari peluru itu dengan bersembunyi di balik kotak.
"Adikku yang paling ku sayangi, beraninya kau..."teriak wanita itu keras terus menembak membabi buta.
Hyunje bergerak maju sekaligus menghindar dari peluru yang terus melesat.
Meski beberapa peluru melesat begitu cepat sampai bisa menggoresnya, ia tetap maju dan brak
Hyunje menendang kaki wanita itu membuatnya terjatuh dan terbaring di tanah.
Clak Hyunje menaruh pistol tepat di depan dahi wanit itu.
Trrt
Hyunje memegang pelatuk dari pistol itu, tapi ia berhenti dan mengangkat pistol itu menjauh.
Ia berjalan tanpa menghiraukan wanita itu dan membawa Jiheon dalam keadaan pingsan.
Wanita tadi yang terduduk menyadarkan dirinya sendiri dan memegang kembali pistol yang jatuh.
Lalu dor

Second life (Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang