"Hyung apa bagian mu kali ini?"tanya Euneo pada Siwoon.
"Kalau tidak salah, aku akan tertembak dan melarikan diri. Lalu bertemu dengan protagonis wanita"ucap Siwoon membuka naskah.
"Begituka, mari semangat"ucap Eunho
"Oke ayo semangat"ucap Siwoon berteriak keras."Kamera rolling, action"teriak sutradara
Tes tes suara air menetes terus terdengar dari Lee Hyunje.
"Sial, bagaimana bisa ini terjadi!"
Siwoon dengan ahli memainkan perannya dengan benar, ke khawatiran manager Seo yang tadi ia perlihatkan mulai mengendur
Matanya terpukau dengan akting yang diberikan oleh Jun Siwoon.
"Apa kau baik baik saja?"seorang wanita berambut biru berdiri.
Wanita itu memakai seragam sekolah
"Seragam itu!, Seragam yang sama dengan sekolah Lee Jiheon!"pikir Lee Hyunje dalam benaknya.
"Jangan sentu aku"Lee Hyunje menepis tangan wanita itu.
"Sial kepalaku pusing"
"Hei.. apa kau kau baik baik saja?, Hei"suara wanita itu perlahan menjadi buram di telinga Lee Hyunje dan akhirnya
Bruk.
Lee Hyunje terjatuh dengan darah yang terus mengalir dari perutnya"Oke bagus"ucap sutradara
"Hehehe sudah kukatakan aku bisa kan"ucap Siwoon tertawa menunjuk peace.
---
4 orang berkumpul di ruang tamu.
"Hei Woojin,cepatlah drama Hyung akan tayang"ucap Hejin menyalakan tv.
"Tunggu sebentar"ucap Woojin lalu bergabung
5 menit
_
10 menit
_
15 menit
"Hei apa apaan ini, tunjukan wajah Hyung sekarang. Kenapa dari tadi wajah so Yoonhe saja yang muncul"ucap Woojin geram.
"Benar benar, kenapa mereka tidak menunjukan wajah Hyung sekarang"ucap Hejin.
"Yah kau bagaimana lagi, Siwoon kan hanya peran sampingan"ucap sujin tertawa...
"Akhirnya Hyung muncul"ucap Hejin keras.
"U uwaaa, tunggu Hyung. Apa itu kau Hyung"ucap Hejin kaget.
Siwoon hanya tertawa melihat tingka Hejin yang terkejut
"Hei kau benar benar Hyung?, Kau bukan alien yang menyamar menjadi Hyung ku kan"ucap Hejin memegangi wajah Siwoon.
"Hahah mana mungkin, apa kau pikir orang setampan ini bisa tiru alien"ucap Siwoon tertawa
"Oke aku percaya sekarang kalau kau itu hyungku, jadi bolehka aku memukulmu dengan remot?"ucap Hejin mengangkat remote
"Ahh tidak Woojin, selamatkan aku"ucap Siwoon berlari kebelakang Woojin sembari tertawa.Perlahan tawa diwajah Siwoon berhenti, matanya beruba menjadi sayu.
"Hyung?, Ada apa?"tanya Woojin.
"Tidak ada, aku hanya senang"ucap Siwoon tersenyum.
"Aku sangat senang"ucap Siwoon tersenyum.
"Terima kasih Woojin"ucap Siwoon dengan air mata..
"hei Woojin, apa yang kau lakukan pada Siwoon Hyung, kau menyakitinya"teriak Hejin
"Wuuuu, Woojin membuat Siwoon menangis, dasar sampah"ucap Sujin-Hyung
"Eh tidak, aku tidak..."ucap Woojin terbata.
"Hahah, astaga hahah"Siwoon tertawa begitu keras dan fiang melihat tingka orang orang di sekitarnya.
"Terima kasih semuanya"ucap Siwoon tersenyum begitu tulus.
_________
Tengah malam, Siwoon terbangun dari tidurnya.
Ia keluar dari kamarnya tanpa sedikitpun membuat suara.
Dia menyalahkan lampuh ruang tenga.
Dia terus berdiri didepan sebuah foto besar dimana dirinya ada didalam sana.
Foto debut mereka.
"Kau sunggu luar biasa"ucap Siwoon menyentuh wajah nya yang ada di foto.
Di foto itu wajah Siwoon tidak tersenyum dengan paksa.
"Kau sangat tidak adil"ucap Siwoon tersenyum lembut.
Matanya sedikit berbinar menatap foto itu.
"Kau sangat luar biasa, meskipun aku kembali. Aku tidak akan bisa menjadi seperti mu"ucap Siwoon menatap dengan dalam."Kau tak perna menunjukan kebohongan pun pada kata katamu, berbeda denganku yang terus saja berbohong!. Aaaah aku ingin menjadi sepertimu"ucap Siwoon tersenyum sembari memiringkan kepalanya.
...
"Siwoon?"terlihat pria berambut merah dengan piyama berwarna abu abu berdiri di depan kamar.
"Ah Sujin-Hyung"ucap Siwoon.
"Kau melihat apa?"tanya sujin mendekati Siwoon.
"Hahah tidak, aku hanya melihat foto debut ini. Kalian sangat luar biasa dan indah terutama 'dia' "ucap Siwoon sembari menunjuk wajahnya di foto.
"Kau juga Siwoon..."suara lembut sujin terdengar sembari menepuk pundak Siwoon.
"Apa?"Siwoon bingung menatap wajah sujin.
"Kau juga indah Siwoon"ucap sujin dengan tawa di wajahnya.
"Begitukah, aku senang mendengarnya"ucap Siwoon tertawa.
_________
"Ukh, diamana ini?"ucapku perlahan membuka mata.
Aku melihat langit langit kamar yang terang
"Aku tidak ingat kenapa aku bisa tertidur, aku ingat kalau aku sedang berada di studion. Kenapa aku sudah ada di asrama saja?"ucapku memegang kepalaku.
"Sudah siang?"ucapku melihat Hpku.
Mataku terpaku pada tanggal yang tertempel di layar hp
"Eh sudah seminggu berlaku dari tanggal hari olahraga?, Apa aku tertidur berhari hari. Atau apa?Srrt
"Apa kau menyukai bungah?"suara itu bergema di telingaku dan membuat ingatanku yang awalnya tak terhubung mulai menyambung.
Pria yang berjalan kearaku saat itu adalah dia,pemilik asli tubuh ini.
Dia tersenyum dengan lembut padaku.
"Tidak, aku tidak terlalu..."jawabku
"Kenapa?,bunga itu indah dan aromanya juga wangi"ucap Siwoon duduk di ayunan.
"Itu... Itu karna mereka sangat mudah menjadi kayu"ucapku duduk kembali.
"Begituka, yah benar bunga yang indah akan menarik perhatian banyak serangga dan orang. Dan tentu saja di antara orang yang mengagumi keindahan itu, akan ada orang yang membenci nya"ucap Siwoon tersenyum.
Dia tersenyum dengan wajah yang cantik dan bersinar.
"Kau.. apa kau ingin aku mengembalikan tubuhmu?"tanya ku
"Pfft"
"Pfffthhahaha hahaha"tawa yang keras keluar dari bibir mungil itu."Haaah"tiba tiba dia menghela nafas.
"Aku tidak bisa mengambilnya,dan juga aku tidak ingin mengambil hasil kerja kerasmu"Siwoon menatapku dengan mata orangenya,matanya begitu lembut dan tenang.
"Kenapa tidak,ini tubuhmu. Akulah yang harusnya pergi"jawabku menatap pria di sampingku.
"Padahal kau sudah menjadi trainee selama 7 tahun, tapi aku malah merebut tubuhmu"ucapku
"Tidak, kau tidak merebutnya. Akulah yang memberikannya padamu"ucap Siwoon tersenyum.
"Waktu itu..... Waktu kau masuk kedalam tubuhku, aku sebenarnya melakukan bunuh diri"ucap Siwoon menunduk.
"Mungkin kau tak ingat, tapi ini bukanlah pertemuan pertama Kita"ucap Siwoon tersenyum.
"Apa maksudmu?"tanya ku menatap wajahnya.
"Kita perna bertemu beberapa kali saat kau mengunjungi panti asuhan. Meski wajahmu sedikit berubah karna luka itu. Tapi aku tahu kalau itu kau"ucap Siwoon menyentuh wajahku."Kau memiliki mata yang lembut,dan tegas di waktu yang sama. Dan yang paling ku ingat. Kau sama sekali tak jijik pada kami. Berbeda dengan para sponsor yanda datang ke panti"ucap Siwoon.
"Tatapan itula yang membuatku ingin menjadi idol,aku ingin bertemu lagi denganmu jika besar nanti dan mengatakan kalau aku adalah pahlawanku"ucap Siwoon menatapku sembari tersenyum.
"Aku....?"
"Pahlawan?""Tapi...aku gagal"ucap Siwoon melipat kakinya dan memeluk lututnya.
"Jangankan mencari idol terkenal, aku bahkan tidak bisa debut"ucap Siwoon dengan wajah murung.
Pat
Aku menaruh tanganku di kepala pria itu, sedikit menggosok rambutnya dengan tanganku.
"Jangan menangis"ucapku terus menggosok rambutnya.
Srrt
Perlahan Siwoon berdiri.
"Tapi aku sangat senang, karna bisa memberikan tubuhku. Pada tuan pahlawanku"ucap Siwoon tersenyum lebar
"Ah sepertinya, aku harus pergi sekarang"ucap Siwoon menaruh tangannya di belakang punggung.
Srrt aku berdiri.
"Apa kau mau?"ucapku melebarkan tanganku.
Siwoon tersenyum dengan air mata perlahan jatuh.
Dia memelukku begitu erat dan semakin erat.
"Terima kasih, terimah kasih, terima kasih"ucapnya.
Air matanya membasahi punggungku
"Tidak,yang perlu berterimakasih adalah diriku"ucapku menepuk punggungnya.Dia melepaskan pelukan itu dan mulai berjalan menjauh dariku.
"Ah tunggu, Siwoon. Apa kau membenci Orang bernama So Yoonhe dan Lee sooyoung?"ucapku sedikit berteriak.
"Aku mencintai mereka"teriak Siwoon dengan senyuman yang lebar.
"Lalu kenapa wajah mereka tercoret?"ucapku
"Apa... Aku tidak bisa mendengar mu"ucap Siwoon.
"Kenapa wajah mereka berdua di coret"teriakku lebih keras.
"Ah itu bukan aku... Itu sbsbndjfjcchhh"teriak Siwoon.
"Apa?, Apa yang kau katakan"teriakku.
"Aku bilang adhfjfkfkdkmffj"teriak Siwoon.
Apa yang dikatakan Siwoon katakan menjadi buram seketika.
Seperti kaset yang sudah rusak suara Siwoon menjadi pecah dan berakhir tak terdengar di telingaku.
....
Aku membuka galeri, dan menemukan banyak foto yang belum perna ku ambil, foto kucing,orang berjalan,kumbang,jerapah dan tentu saja foto bersama para member.
Senyumannya sangat indah dengan mata yang tulus dan polos itu.
Aku terus menggeser foto Sembari melihat lihat
Lalu foto berakhir.
"Dia meninggalkan banyak kenangan"ucapku tersenyum.
Tis
Tis
Air mata jatuh.
"Karna kau adalah pahlawanku!"
"Maaf,maaf,maafkan aku"ucapku memeluk erat tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second life (Bl)
Teen FictionUp setiap hari Senin,Kamis dan sabtu seorang pria berumur 34 tahun yang terus bekerja demi mengejar kepuasan ayahnya yang serakah. tapi meski sudah berkerja bertahun tahun ayahnya Masi tetap tak puas dengan kerja kerasnya dan membuat pria itu mulai...