PROLOG

438 56 16
                                    

Angin sejuk sore menerpa wajah kedua anak remaja SD yang mulai memasuki SMP

Mereka berdua berlarian di pinggir jalan. seusai hari pertama masuk ke sekolah SMP favorit, pilihan mereka

"Yey. kita sudah smp." teriak kegirangan anak perempuan

"Yey. Mika, aku sudah besar seperti Abang." jawab anak laki-laki tak kalah girangnya

"Ayuk ketemu kak Azam." anak perempuan itu menarik tangan sahabatnya

Mereka berlari secepat mungkin. siapa yang sampai duluan, dia yang menang

"Aku sampai." Alfian, anak laki-laki itu tersenyum penuh kemenangan

"Ishhhh curang," Mikayla, anak perempuan itu merajuk. tidak terima dirinya kalah

"Mika yang curang. aku menang wee." Alfian meledek, Mika yang di ledek jadi menangis

"Aaaaaaa Fian nakal." rengek Mika

Tiba-tiba seorang anak laki-laki, berpakaian smp datang menghampiri mereka berdua. wajahnya terlihat murka

"Kenapa Mika nangis?" tanya anak laki-laki itu pada Alfian

"Abang, Mika gak terima kalah dari aku." adu Alfian

"Dia bohong, kak. aku di ledek." Mika menyingsing ingusnya yang meleleh dari hidung

"Ihhhh Mika jorok." Alfian kembali meledek

"Sudah nangisnya, ya. lo cepat minta maaf!" titah Alzam, anak laki-laki itu pada adiknya, Alfian

Secara terpaksa Alfian mengulurkan tangan pada Mika

"Maaf."

"Fian gak ikhlas minta maaf nya." Mika menepis tangannya

"Ya sudah kalau gak mau."

"Aaaaaaa, kak Azam. Fian nakal." Mika mendekati Alzam kemudian mengelap ingusnya yang masih meleleh ke pakaian seragam Alzam

"Jorok tahu." Alzam menahan tawa

"Biarin, nih. aku kasih buat kak Azam sama Fian." Mika mengejar dua anak laki-laki itu, dengan hidung penuh ingus dan mata sembabnya tapi perasaannya bahagia

"Ihhh, Mika. gak mau, sanaan. jorok tahu." Alfian terlihat ketakutan+ geli tentunya

'Hachimmm' Mika bersin tepat di wajah Alfian

Seketika, Alfian menangis karena jijik. ingus Mika menyebrot ke wajahnya

"Aaaaaaa Mika." rengek Alfian

'Bwahahahahaha' Alzam dan Mika mentertawakan mereka

"Ayo pulang. jangan nangis, lo itu cowok." Alzam menarik baju Alfian yang tengah menangis sesenggukan

Sesampainya di rumah. Mama Alzam dan Alfian kebingungan melihat Alfian datang menangis

"Kenapa adikmu?" tanya Mama

"Kena ingus Mika, Ma." Alzam menahan tawa

"Ihhh, Abang. jangan kasih tahu Mama." Alfian malu sekali

ALZSEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang