05||Permintaan maaf

128 37 5
                                    

Malam hari, pukul 22:00 WIB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari, pukul 22:00 WIB. Seina masih terjaga dan melamun, pikirannya tertuju pada Alzam orang yang dia tuduh jambret

Setelah melihat Alzam memberikan makanan pada anak-anak kecil di jalanan, rasanya sudah salah menuduh Alzam

'Sepertinya dia cowo baik bukan jambret yang aku tuduhkan deh' batin Seina dengan mata sudah berat

Akhirnya Seina memejamkan mata dan tertidur pulas

»»——(♪)——««

Keesokan harinya disekolah,
Alzam tengah asyik bermain basket di lapangan

Ketika hendak melemparkan bola basket ke ring, bola itu melesat jauh mengenai kepala Seina yang sedang lewat di pinggir lapang

Saat itu juga Seina pingsan, kepalanya mengeluarkan darah

"Bolanya kena kepala adek kelas Zam," teriak teman sekelas Alzam

Alzam berlari untuk melihat kondisi Seina

'Cewe ini? nyusahin banget. kenapa juga lewat sini kena bola basket gue kan jadinya,' batinnya

"Woy Alzam kenapa diem aja? cepetan bawa ke Uks," teriak teman Alzam yang lain

"Iya bentar," Alzam mengangkat tubuh Seina kemudian berlari kecil menuju uks

Alzam merebahkan tubuh Seina ke brankar, Alzam pun mengambil kotak P3K kemudian membersihkan luka di kepala Seina

"Cantik juga," ucap Alzam tanpa sadar

1 jam berlalu Seina tersadar dari pingsan

Perlahan Seina membuka mata, pandangan pertama saat dia membuka mata adalah melihat wajah Alzam. Seketika terpukau melihat wajah tampan Alzam dari dekat

'Ganteng' batinnya

"Awwww sakit," pekik Seina sambil memegang kepalanya

"Sadar juga," Alzam datar

"Kenapa aku bisa ada di Uks kak?" Seina bertanya sambil berkedip lucu

"Tadi kepala lo kena lemparan bola basket gue terus pingsan,"

"Oh gitu,"

"Sory," Alzam tanpa menatap

"Apa kak?" Seina mendengar hanya saja memastikan kembali

"Sory sudah bikin lo pingsan,"

"Aku juga minta maaf sama kakak,"

"Kenapa minta maaf?" Alzam menatap wajah Seina

"Karena aku sudah salah nuduh kakak jambret."

"Akhirnya sadar juga kalo gue bukan jambret," ketus

"Maafin aku ya kak."

ALZSEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang