51|| Cemburu

33 6 0
                                    

Setelah setahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah setahun kemudian

Hari ini adalah hari pertunangan Alfian dan Mika yang bertujuan mengikat untuk ke jenjang pernikahan nanti

Seluruh keluarga sudah berkumpul tanpa terkecuali Alzam dan Seina yang tengah liburan semester di Indonesia sekaligus menghadiri acara pertunangan mereka dan juga pernikahan Fery dan Pury yang telah diselenggarakan tiga bulan lalu

"Kakak cemburu sama mereka?" Seina bertanya pasalnya Alzam memperhatikan Alfian dan Mika yang tengah memasangkan cincin dengan tatapan beda

Alzam melirik Seina lalu menggeleng. "Buat apa cemburu? kamu jangan mulai deh, hm."

"Terus....."

"Stttttt kalau bicara lagi aku cium nih," ujar Alzam membuat Seina mencebikkan bibir

"Ih kebiasaan." Seina memutar bola mata malas

Seusai berdebat. mereka di suruh mendekat pada kedua sepasang yang telah melakukan pertunangan

"Abang, Ina. sini yuk kita foto," ujar Alfian pada kakak dan kakak iparnya

Alfian beralih menatap Mika yang tampak cantik menggunakan kebaya cream. "Kita foto sama mereka ya." tanyanya

"Hm terserah." Mika datar

Mereka selesai dengan sesi foto, lalu duduk untuk mengobrol

"Seina selama disana lo baik-baik aja kan?" tanya Mika mengkhawatirkan sahabatnya

"Uh sayangnya aku, makasih sudah perhatian. aku baik kok, suamiku juga jagain terus." Seina mendekat kemudian dipeluknya tubuh Mika

"Gue kangen kebersamaan kita tahu. pas lo dateng ke pernikahan Pury sama kak Fery itu gue senang banget, akhirnya kita kumpul lagi meskipun setelah pertunangan gue bakal pulang ke Kanada." Mika antusias di awal tapi tampak merajuk di akhir

"Aku juga kangen kalian semua tapi mau gimana lagi. aku harus kembali lagi, jangan sedih ya cinta." Seina mengusap lembut punggung Mika

Seina beralih menatap Alfian dengan tatapan nyalang. "Dan kamu Alfi. jangan sakitin sahabat aku, awas aja kalau aku dengar Mika sedih gara-gara kamu."

"Yaelah, Ina. kayak gak tahu gue aja." jelas Alfian tidak akan menyakiti kekasihnya itu. tanpa sadar Alfian menepuk lembut bahu Seina

"Mana tahu kan?." kekeh Seina memutar bola mata malas sambil tertawa

"Lo bisa pegang ucapan gue, Ina." Alfian ikut tertawa

"Kalian asyik banget sih." pekik Alzam dengan wajah datar

"Eh muka lo kenapa bang? gak senang gue ngobrol sama istri lo." tanya Alfian menyadari raut Alzam

"Dih pake tanya lagi. liat noh tunangan lo." Alzam menunjuk Mika dengan dagu

Alfian dan Seina beralih menatap Mika yang rautnya tak beda jauh dari Alzam

"Sayang kamu kenapa?" tanya Alfian

"Iya Mika. kamu kenapa?" Seina ikut bertanya membuat Alzam kesal karena dirinya tidak ditanyai

"Sahabatnya ditanya giliran suami sendiri nggak." sindir Alzam tepat sasaran. Seina menatapnya

"Apa sih kak. aneh deh." Seina belum menyadari kalau suaminya dan Mika tengah cemburu pada kedekatan dirinya dan Alfian

"Kalau kalian mau ngobrol kita mau pamit." Alzam dan Mika bangkit membuat Seina dan Alfian heran

"Kalian mau kemana?" Seina dan Alfian ikut bangkit. kini semua mata tertuju pada mereka berempat termasuk sahabat mereka yang lain

"Kakak mau apa sama Mika? kok kalian berdiri barengan." tanya Seina pada Alzam berkaca-kaca

"Kita cuman gak mau ganggu kalian ngobrol, itu aja." bukan Alzam yang enjawab melainkan Mika

"Kok ngomongnya gitu sih." jawab Seina

"Sudah duduk dulu gak enak di lihatin, noh." Alfian melirik ke semua mata yang tengah tertuju pada mereka

Akhirnya mereka kembali duduk

"Kok jadi akward gini." Alfian memulai pembicaraan canggung

"Kakak kenapa?" Seina mengusap pipi Alzam yang mengeras. Alzam menggeleng

"Alfi ini Abang kamu kenapa?" tanya Seina menatap Alfian yang tengah berusaha berbicara dengan Mika

Alfian menggeleng frustasi. "Ya mana gue tahu. Mika juga sama."

"Kakak gak cemburu sama pertunangan mereka kan? apa kakak masih ada rasa sama Mika?" tanya Seina lembut

"Aku cemburu!" jawaban Alzam membuat Alfian, Mika dan Seina menatapnya. mata Seina mulai berembun

"Berarti......" belum sempat Seina menjawab Alzam menyela

"Aku cemburu kamu ngobrol sama Alfian apalagi pake panggilan aneh begitu." Alzam memanyunkan bibirnya

"Hah?" Seina dan Alfian sama terkejutnya lalu Alfian menatap Mika

"Mika, kamu juga cemburu?" tanya Alfian. Mika mengangguk lucu

"Jadi kakak sama Mika cemburu kalau kita ngobrol?" tanya Seina yang baru menyadari semuanya, lalu Seina menatap Alfian yang ternyata tengah menatapnya juga. Seina dan Alfian pun tertawa terbahak sampai deheman menghentikan mereka

"Ehem." Alzam yang melakukan itu

"Kalau gitu aku pamit biar kalian leluasa ngobrol sambil ketawanya," ujar Mika yang kemudian bangkit dan pergi dari hadapan mereka

"Yah Mika tunggu dulu." Alfian ikut bangkit mengejar tunangannya, sebelum pergi Alfian berpamitan pada Alzam dan Seina. "Abang, Ina. gue kejar Mika dulu ya."

"Kenapa Fian?" tanya Prasetiya heran pada tunangan putrinya

"Eum ini, Pa. ada kesalahpahaman," jawab Alfian

"Ya sudah sana jelasin sama Mika." titahnya

"Iya, Pa." Alfian langsung berlari mengejar Mika

"Ada-ada saja ya Bu Dian. di hari pertunangan malah ada dramanya." Pras terkekeh menatap Mama Alfian

"Ya begitulah, saya baru tahu kalau mereka pernah terlibat cinta segiempat pas Sma." kata Dian ikut terkekeh

"Bu Dian serius? siapa yang terlibat cinta segiempat?" Pras penasaran

"Alzam, Seina, Alfian, sama Mika. begitulah saya juga baru tahu dari sahabatnya Alzam."

"Hahahaha lucu sekali putra-putri kita." Pras tertawa

" Pras tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Halo Readers 👋
Tinggalkan jejak
Vote
Komen ❤

ALZSEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang