33||Pengorbanan Mika

56 6 1
                                    

"Selamat ya Alfian sudah ada yang mau mendonorkan ginjal untukmu, maka kamu akan segera operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat ya Alfian sudah ada yang mau mendonorkan ginjal untukmu, maka kamu akan segera operasi." Dokter memberitahukan kabar baik

"Alhamdulillah." Mama dan Alfian bersujud syukur

Alfian sudah memberitahu Mama tentang penyakitnya dengan bantuan Mika. memang awalnya syok merasa gagal menjadi seorang ibu. namun, Alfian meyakinkan bahwa itu salahnya karena tidak menjaga pola hidup sehat

"Siapa orangnya, Dok?" tanya Alfian penasaran

"Dia merahasiakan identitasnya." jawab Dokter tertunduk

"Kenapa? aku mau tahu dan berterima kasih." Dokter tetap menggeleng

"Kapan operasi itu di lakukan Dokter?" tanya Mama tidak sabar

"Dua minggu lagi kita bisa melakukan operasi, ada yang harus di periksa lebih lanjut sebelum operasi di lakukan."

"Baiklah, Dok. terima kasih." ucap ibu dan anak itu serentak

Alfian, pria itu segera menelpon Mika ingin memberitahukan perihal pendonor dan operasinya

Mika senang mendengarnya. namun, dia terus minta maaf karena tidak bisa menemani Alfian operasi

'Kenapa?'

'Aku di luar kota nemenin Papa tugas selama sebulan'

Itulah jawaban yang gadis itu berikan, Kecewa? tentu Alfian kecewa tapi dia bisa apa?

»»——(♪)——««

Dua minggu telah berlalu, kini Alfian tengah bersiap operasi. ada Mama menunggu di luar ruangan sendiri dengan harap-harap cemas

Jam demi jam berlalu akhirnya selesai. operasi berjalan lancar dan tidak ada kendala. namun, pria itu masih belum sadarkan diri akibat obat bius

Perlahan Alfian membuka mata, ada Mama tengah memegang erat jemarinya

"Ma." desis Alfian

"Alhamdulillah kamu sadar nak. operasi lancar, hanya tinggal memulihkan kondisi." kata Mama. Alfian mengangguk

Terhitung sudah hampir satu bulan Alfian melakukan perawatan pasca operasi. selama satu bulan itu Alfian beberapa kali menelpon Mika

Sekedar menanyakan kabar dan memberitahu keadaannya. namun, hanya kekecewaan yang dia dapatkan. Mika tidak sekali pun mengangkat telpon

»»——(♪)——««

Di sekolah sahabatnya juga sudah sangat merindukan Mika. mereka tahu bahwa Mika sedang ke luar kota karena gadis itu yang memberitahu

"Kapan pulang sih Mik." ucap Bella dan Fira

"Kangen Mika." sahut Seina

»»——(♪)——««

Hari ini Alfian telah melakukan check up terakhirnya. Alfian di dorong menggunakan kursi roda untuk pulang oleh Mama menuju parkiran. namun, pria itu dikejutkan ketika melihat seseorang yang dikenal

"Papa." teriak Alfian pada Prasetiya, Papanya Mika

Mendengar teriakan lalu melihat Alfian sontak Pras membeku, ingin lari dan bersembunyi tapi tidak mungkin akhirnya hanya bisa pasrah

"Fian? sedang apa disini?" tanya Pras pura-pura tidak tahu

"Aku selesai check up, Oiya Mika kemana, Pa? katanya nemenin Papa tugas keluar kota, kok Papa di sini?"

Mendengar pertanyaan itu Pras jadi bimbang, apakah dia harus memberitahu Alfian. Ya, dia putuskan untuk mengatakan kebenarannya

"Mau tahu dimana Mika?" tanya Pras di balas anggukan oleh Alfian

"Mari ikut Papa." Pras berjalan lebih dulu di ikuti oleh Mama yang mendorong kursi roda Alfian

Mereka memasuki ruangan rawat VIP. betapa terkejutnya Alfian ketika melihat Mika tengah terbaring lemah di brankar rawat itu

"Apa yang terjadi? Mika kenapa, Pa?" tanya Alfian begitu panik

"Mika meminta Papa merahasiakan ini tapi Papa tidak tega, jadi kamu harus tahu Mika telah mendonorkan satu ginjal untukmu."

'DEGH'

Alfian mendadak lemas tidak menyangka. Apa? Mika? gadis itu mendonorkan ginjal untuknya? tapi kenapa?

Mama memegangi dada tak kalah terkejutnya

"Dia melakukan itu karena cinta sama kamu. Papa tidak tega Mika harus berkorban sebesar ini tapi anak itu keras kepala."

Alfian membawa diri mendekat pada Mika. pria itu menangis sejadi-jadinya sambil menatap lekat wajah pucat Mikayla

"Kenapa lo lakuin ini buat gue? lo gadis terbodoh yang gue kenal." lirih Alfian

"Papa berharap kamu mau menerima cintanya. Mika sudah mau berkorban untuk kamu jadi kamu harus tanggung jawab Fian!"

Alfian mengangguk. "Fian janji akan membalas kebaikan Mika, Papa tenang aja aku akan menjaga Mika."

"Nikahi dia suatu saat nanti!"

'DEGH'

Bagai di terjang angin kencang, Alfian sekali lagi mengangguk. "Oke aku akan nikahi Mika."

"Aku gak mau. Papa apaan sih nyuruh Fian nikahin Mika." teriak lantang gadis yang terbaring lemah

Semua orang tertuju ke sumber suara. Mika yang sedang tertidur jadi terganggu akibat obrolan kedua pria ini

"Mika." gumam Alfian

Alfian mendekat kemudian merengkuh tubuh lemah Mika membawanya ke pelukan

"Kenapa lo lakuin ini?" pria itu terisak di pelukan

"Aku mau bantu kamu supaya sembuh, itu aja kok." Mika tersenyum lembut, wajahnya terlihat ikhlas

"Gak gini juga kali, lo sudah gila. cewek bodoh! cuman demi gue rela kehilangan satu ginjal?" berbagai makian pria itu lontarkan

"Iya gue cewek bodoh." Mika mengiyakan dan tersenyum getir

"Gue akan nikahin lo setelah lulus." telak Alfian

Alfian beralih menatap Mama. "Ma, bolehkan aku nikahin Mika?"

Dian mengangguk pertanda setuju

"Kamu apaan sih Fian, aku gak mau." Mika menolak

" Mika menolak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Halo Readers 👋

Tinggalkan jejak
Vote
Komen ❤

ALZSEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang