Alzam mengernyitkan dahi ketika melihat lokasi tempat tinggal Seina
'Ini lokasi rumah Ibu. apa jangan-jangan Seina tinggal di rumah Ibu?' batin Alzam
Alzam bergegas naik motor sport milik Alfian. karena motor miliknya sudah di jual sebelum dirinya berangkat ke Kanada
Motor berhenti di lokasi tempat tinggal Seina yang tertera di HP-nya dan benar saja ini rumah Ibu angkatnya yaitu Bi Ijah
Alzam sedikit menyembunyikan motornya. dirinya mau memastikan dulu apakah benar Seina tinggal di sini
Beberapa menit kemudian. benar saja ada Bunda dan seorang pria keluar dari rumah dengan menyeret beberapa koper
"Om Bram?" Alzam terkejut melihat keberadaan Bram
'Jadi istri dan anak Om Bram adalah Bunda dan Seina?' batinnya
Alzam terus memperhatikan aktivitas mereka dari kejauhan, hingga fokusnya tertuju ketika melihat dua wanita yang dia rindukan yaitu Seina dan Bi Ijah
'Apa yang di jodohin sama gue itu Seina?' batin Alzam kembali bertanya-tanya
Alzam melihat Om Bram, Bunda dan Seina memasuki mobil Bu Astuti, mobil yang sama saat mengantarnya ke bandara. hingga akhirnya mobil itu melaju ke arahnya membuat Alzam langsung memalingkan wajah saat mobil itu melewati dirinya
Lantas Alzam bergegas menemui Bi Ijah, Ibu angkatnya yang sangat dia rindukan
"Ibu." lirih Alzam di hadapan bi Ijah
"Siapa ya?" tanya Bi Ijah karena Alzam belum melepas helm
Alzam membuka helm. Bi Ijah tentu terkejut dan langsung memeluk anak angkatnya
"Alzam ya Allah nak. kamu pulang?" Bi Ijah terisak
"Ibu gimana kabarnya?" tanya Alzam yang sudah meneteskan air mata
"Alhamdulillah baik. gimana kabarmu Zam?"
"Seperti kelihatannya."
Mereka duduk di sofa. Bi ijah tidak melepaskan pelukan hingga membuat Alzam sesak
"Aku kangen sama Ibu." lirih Alzam
"Ibu juga nak."
"Aku mau tanya. tadi siapa yang naik mobil di depan rumah Ibu?"
Bi Ijah menceritakan semuanya. ternyata dugaan Alzam benar
"Sekarang mereka pindah kemana Bu?" tanya Alzam
"Katanya pindah ke Bandung. Ibu jadi merasa kehilangan Zam." lirih
"Jauh banget. memang kenapa mereka pindah kesana?"
"Katanya mau menjodohkan putri mereka sama anak teman yang ada di Bandung." Bi Ijah sengaja berbohong untuk melihat reaksi Alzam
"Hah? di jodohkan? bukannya Om Bram mau jodohin gue sama anaknya? kok sama anak temannya di Bandung." gumam Alzam pelan masih terdengar oleh bi Ijah
"Kenapa Zam? ada yang salah?" Bi Ijah diam-diam tersenyum melihat reaksi Alzam
"Nggak Bu. Ibu tahu di mana alamat mereka di Bandung?" tanya Alzam
"Ibu gak tahu. kenapa memangnya? mau menyusul mereka? memang kamu kenal sama mereka?" Bi Ijah pura-pura tidak tahu
Alzam mengangguk. "S-seina teman Alzam Bu."
"Lalu kenapa mau menyusul mereka? bukannya cuman teman?"
"Itu Bu....ada sesuatu yang....Alzam gak rela Seina di jodohin sama anak teman Om Bram." teriak Alzam lantang
Bi Ijah tersenyum lebar mendengar pengakuan Alzam. "Ya sudah sana kejar. mereka baru berangkat masih bisa terkejar kalau kamu mau." titah
"Nanti saja aku kesana."
"Ya sudah tapi ingat pesan Ibu! jangan lepasin Seina, dia gadis baik. banyak yang suka sama Seina bahkan ada sekitar lima orang yang menyatakan cinta sama Seina tapi semuanya di tolak, termasuk adikmu itu."
"Hah? Alfian pernah nyatakan cinta sama Seina tapi di tolak? tapi kenapa semua di tolak Bu? apa ibu tahu alasan Seina menolak mereka?" tanya Alzam sedikit terkejut karena Alfian sialan pernah nembak Seina
"Ada seseorang di hatinya. Seina sudah menunggu seseorang itu selama setahun yang pergi jauh." jelas Bi Ijah
'DEGH'
Jantung Alzam berdegup kencang, hatinya sakit mendengar Seina memiliki seseorang yang tidak bisa dilupakan
"Kenapa, Zam?"
"Ah nggak Bu." elak
"Kamu mau tahu siapa orang yang ada di hati Seina?" tanya Bi Ijah berusaha keras menahan tawa melihat wajah murung Alzam
Alzam menggeleng. "Aku gak mau tahu siapa orang itu. entah kenapa sakit banget ini aku." Alzam menunjuk dadanya
"Dasar bodoh! kamu itu cinta sama Seina."
"Sepertinya iya bu tapi terlambat. Seina punya seorang yang dia tunggu sampai menolak lima orang yang suka sama dia." Alzam tertunduk lemah
"Alzam kamu bodoh atau bagaimana? Seina itu menunggu kamu. dia cinta sama kamu Alzam." Bi Ijah kesal sendiri
"Hah? Ibu gak bohong?" Alzam memastikan
"Pergi dari sini. Ibu gak mau lihat kamu lagi." usir Ibu angkatnya
"Kenapa aku di usir?"
"Ibu gak mau lihat pria bodoh ini. sana pergi temui Seina dan pinta dia dari orang tuanya."
"Ibu yakin?"
"Alzam. ya sudah kalau kamu mau lihat Seina menikah sama pria pilihan orang tuanya."
"Apaan? orang aku pria pilihan Om Bram." jawab Alzam enteng
"Susah sekali bicara dengan anak ini."
"Tapi itu kenyataan Bu. Aku....." belum sempat Alzam berbicara langsung di potong
"Besok temui orang tua Seina di alamat ini. Ibu tunggu kabar baik dari kalian." Bi Ijah menahan kesal
Halo Readers 👋
Tinggalkan jejak
Vote
Komen ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZSEIN
Teen Fiction⚠️ DALAM TAHAP REVISI ⚠️ →Setelah baca tolong VOTE← Kisah cinta rumit antara Alzam Revansyah Askara dan Seina Naraya Bramesta Mereka dipertemukan disekolah SMAN 1 Biakarya Alzam sebagai kakak kelas Seina sebagai adik kelas Dalam pertemuan keduanya...