40||Cemburuan

51 6 0
                                    

"Waalaikumsalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waalaikumsalam." Bram tersenyum hangat sembari merentangkan tangan, membuka akses supaya Seina memeluknya

Seina membeku sejenak. dirinya tidak salah lihat? ada sosok Ayah yang di rindukan di depan matanya

"Ini Ayah, sini peluk." Ayah menggerakkan kedua tangannya, mengkode putrinya

"Ayah." Seina berhambur ke pelukan Ayah dengan erat, matanya tidak kuasa membendung air bening

Bunda dan Bi Ijah hanya tersenyum melihat pertemuan mengharukan Ayah dan Anak

"Ehem Bunda gak di ajak nih?" goda Bunda

"Nggak! bunda pasti tadi sudah pelukan sama Ayah, sekarang giliran aku." tolak Seina

Mereka semua tergelak, suasana mengharukan berubah menjadi tawa

"Masuk yuk. pelukannya di dalam saja." titah bi Ijah

"Iya Bi."

"Ayah kenapa baru pulang sih? aku kangen. Ayah tahu nggak? aku sekarang sudah kelas 12 sebentar lagi lulus " rengek putri semata wayang Bram dan Hana

"Ayah juga kangen sama Seina dan Bunda. maafin Ayah baru bisa pulang sekarang, Ayah tahu kok Seina sudah mau lulus, kan Ayah selalu hitung umur dan kelas kamu." terang Bram

"Iya aku maafin, asal gak di ulang lagi. Janji."

"Ayah janji sayang,"

Mereka berpelukan hangat. Seina senang akhirnya bisa berkumpul lengkap dengan kedua orang tuanya

"Ehem saya masuk saja kali ya? di sini jadi nyamuk keluarga kalian." goda bi Ijah

"Ya ampun, aku lupa ada bi Ijah disini. maafin ya Bi." Seina merasa tidak enak

"Gak pa-pa bibi cuman becanda."

Seina menghampiri bi Ijah dan memeluk wanita yang berjasa bagi keluarganya

"Makasih ya Bi, aku berhutang budi sama bibi. aku sayang bi Ijah." ucap Seina

»»——(♪)——««

"Fian. aku kangen banget sama kak Azam." kata Mika dengan posisi menyender di bahu kekasihnya

Alfian seketika menjauh membuat Mika hampir tersungkur

"Kamu apaan sih pake kangen segala sama Abangku." pekik Alfian

"Ih aku hampir jatuh tahu, lagian apa salah nya aku kangen sama kakak sendiri. aku anggap kak Azam sebagai kakak."

"Jelas salah. kamu gak boleh kangen sama cowok lain selain aku." kata Alfian tidak mau di bantah dengan bibir mengerucut, Mika jadi gemas sendiri

"Dasar cemburuan, gitu aja cemburu." Mika tersenyum senang

"Eh nggak ya. aku gak cemburu, cuman gak suka aja." elak Alfian malu-malu

"Iya deh iya, gak mau ngaku lagi pacar siapa sih? gemes banget."

Alfian tersenyum jahil. "Pacarnya Seina dong, pacar siapa lagi memang?"

Mika seketika bangkit dengan wajah memerah, perlahan berlari menjauh meninggalkan Alfian dengan marah

"Marah tuh." gumam Alfian terkikik

Alfian segera mengejar Mika "Aku becanda sayang." teriak Alfian

Mika acuh dan tetap berlari tidak menghiraukan ucapan pria itu, akan tetapi Alfian berhasil menangkap tubuh Mika lalu memeluknya dari belakang

"Lepasin!" lirih Mika dengan mata mengembun

"Nggak, kamu lagi marah nanti kabur lagi."

"Alfian lepasin! aku mau putus."

Alfian mengeratkan pelukan. "Jangan ngomong sembarangan, aku gak mau putus."

"Buat apa di pertahankan? kamu masih mengharapkan Seina, aku gak mau pacaran sama orang yang masih ada cewek lain di hatinya." lirih Mika yang tidak berontak lagi

"Aku tadi becanda doang, gak serius. maaf ya." Alfian merasa bersalah telah bercanda keterlaluan tapi di satu sisi senang karena Mika cemburu

"Jujur deh kamu masih cinta sama Seina kan?" tanya Mika

Alfian menggeleng cepat "Nggak sayang, aku cuman mau lihat reaksi kamu aja, ternyata kamu langsung marah."

"Lagian cewek mana yang gak marah kalau cowoknya masih ngarepin cewe lain?"

"Astaga nggak Mika aku cuman cinta sama kamu. maafin aku."

"Nggak."

"Sayang maaf, jangan ada kata putus di antara kita. aku gak bisa kehilangan kamu, aku sayang dan cinta sama kamu" kata Alfian dengan suara lembut

Mika bergeming menahan salting

"Sayang." Alfian melepas pelukan lalu menarik tubuh Mika agar menghadap dirinya

"Bicara sesuatu." pinta Alfian lembut dengan wajah memelas, takut Mika tidak mau memaafkannya

Mika sebagai perempuan, mana bisa tahan jika di berikan kata-kata manis seperti itu

"Iya aku maafin."

Alfian senang mendengarnya. "Makasih pacar cemburuan."

"Ih kamu yang cemburu sama kak Azam."

"Kamu cemburu sama Seina."

"Sudah deh ngaku aja."

"Eh aku nggak ya."

Mereka tertawa bahagia, dengan perdebatan kecil ini bisa mengubah warna baru di hubungan mereka

"Ya sudah kita sama-sama cemburuan." Alfian mencari jalan tengah

Mika mengangguk. "Tapi kamu yang lebih pencemburu."

Alfian menghela nafas panjang

Mika tergelak sampai akhirnya mereka tertawa lagi, lagi dan lagi sampai tidak terasa, senja muncul terlihat begitu indah

Mika tergelak sampai akhirnya mereka tertawa lagi, lagi dan lagi sampai tidak terasa, senja muncul terlihat begitu indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Halo Readers 👋

Tinggalkan jejak
Vote
Komen ❤

ALZSEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang