Di jam istirahat Seina dan Pury berkunjung ke kelas 10 IPS 4, mereka ingin ke kantin bersama Mika, Bella, Fira
Namun, sesampainya di sana hanya ada Bella dan Fira sedangkan Mika tidak masuk katanya
"Memang Mika gak kasih kabar ke kamu Sein?" tanya Fira
Saat ini mereka sudah berada di kantin
"Gak sama sekali Fir, aku jadi cemas deh sama Mika. gak biasanya dia gak masuk dan gak kasih kabar sakit atau izin." Seina tertunduk lesu
"Pulang sekolah kita ke rumahnya yuk. siapa tahu Mika memang sedang sakit." usul Pury yang tak kalah cemas
»»——(♪)——««
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju mobil milik Bella yang memang selalu menjemputnya
Disaat akan masuk ke dalam mobil. Seina dikejutkan oleh panggilan seseorang
"Seina."
Seina mendapati ternyata Alzam yang memanggilnya. tidak lupa pula Fery, Nando, dan Galuh selalu ada dimana pun Alzam berada
"Kak Alzam, ada apa kak?" tanya Seina yang saat ini jantungnya berdetak kencang
Alzam celingukan seperti mencari seseorang, " Mika kemana? dia gak sekolah?"
'Ternyata cari Mika' batin Seina
"Mika gak sekolah kak, sekarang aja kita mau ke rumahnya soalnya gak ada kabar, kita cemas." jelas Seina
"Gak ada kabar? apa dia sakit? kalau gitu gue ikut ke rumah Mika deh." Alzam sedikit terkejut
"Kalian kita bonceng aja biar cepat " Nando memberi saran sambil menatap Bella, ada udang di balik ikan teri di dalamnya
"Kayaknya gue gak bisa, noh. ada supir gue." balas Bella membuat Nando mendadak lesuh
"Kalian gimana? mau ikut di mobil gue atau bareng mereka?" Bella bertanya pada ketiga sahabatnya
"Kita ikut kamu, biarin aja mereka ikutin dari belakang." kata Pury menatap Fery lekat dengan tatapan tak terbaca
"Yuk kita berangkat sekarang." ajak Bella di balas anggukan oleh mereka
»»——(♪)——««
"Mika kamu kok gak ada kabar sih? kita cemas tahu." Seina memeluk Mika erat
"Sory, sudah bikin kalian cemas. gue ada kepentingan mendadak jadi lupa kasih keterangan deh." jelas gadis yang mereka cemaskan
"Lain kali jangan gitu lagi ya." Bella mendekat dan memeluk Mika bersamaan dengan Pury dan Fira
"Iya bawelnya gue." Mika bahagia sahabat-sahabatnya begitu mencemaskan dirinya
Sedangkan keempat pria saat ini tengah terbengong menatap mereka berpelukan, tidak ada niat untuk menganggu sama sekali
"Eh, gue lupa hidangkan kalian makan. bentar ya." gadis itu beranjak mengambil beberapa gelas air putih dan berbagai camilan
"Nih, silakan dimakan dan minum." disodorkannya pada mereka
"Duh jadi enak, kita niatnya lihat lo bukan minta makanan." kata Fery yang dengan sigap mengambil camilan membuat Pury melotot
"Oh, ya. Papa lagi kerja Mik?" Alzam bertanya sedangkan semua orang yang ada disana tercengang
"Papa?" cicit mereka
"Iya, kak. beliau lagi kerja." kata Mika dibalas anggukan oleh Alzam
'Kak Alzam panggil Papa ke papanya Mika. sedekat apa sih mereka itu?' batin Seina bertanya-tanya
Mika yang menyadari teman-temannya terdiam kemudian menjelaskan, "Kak Azam panggil Papa ke bokap gue begitupun sebaliknya gue panggil Mama ke nyokap dia. kita deket dari zaman SD."
"Oh gitu." mereka mengangguk
30 menit kemudian
"Kita bersyukur kamu baik-baik aja Mika, kalau gitu kita pamit sekarang ya. sudah kesorean nih." pamit mereka
"Makasih ya dah sempetin ke rumah. Ya sudah sana pulang." ucap Mika
"Yah malah di usir " kata Galuh pura-pura marah, Fira langsung mencubit pinggang Galuh hingga pria itu kesakitan
"Apa sih, sayang. sakit tahu." goda Galuh membuat Fira melotot
"Ehem sory ya, Mik. jangan dengerin ucapan orang gila ini." kata Fira
"Iya, siapa juga yang ngusir. orang kalian mau pulang kan?" Mika tampak pura-pura merajuk
"Galuh lihat, Mika jadi ngambek." Fira mengomel membuat Galuh yang melihatnya gemas
"Sudah-sudah kita pamit, Mik." Alzam memutus percakapan tidak berfaedah itu
"Kalian hati-hati di jalan." kata Mika
Mereka bersiap pulang dan melambaikan tangan pada Mika
»»——(♪)——««
"Bella nanti aku turun di konter depan aja." kata Seina di dalam mobil Bella
"Lho kenapa?" tanya para sahabatnya
"Aku mau beli hp soalnya bunda suruh aku beli supaya gampang hubungin." jelas Seina
"Oh ya sudah, pak berhenti di konter depan ya." titah Bella pada supirnya yang kemudian mengangguk
"Baik, non." ucap supir Bella
"Kita temenin aja ya Seina." kata Pury
"Gak usah Pur, kalian pulang aja. nanti kalian di cariin sama ortu." Seina menolak karena sahabatnya dari tadi sudah di telpon oleh orang tuanya
"Iya, sih. ini juga aku sudah di telpon mulu." Pury tertunduk lesuh
"Ya, sudah pulang gih, aku bisa sendiri kok."
"Beneran gak pa-pa?" Bella memastikan
"Iya sayang-sayang aku."
Halo Readers 👋
Tinggalkan jejak
Vote
Komen ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZSEIN
Teen Fiction⚠️ DALAM TAHAP REVISI ⚠️ →Setelah baca tolong VOTE← Kisah cinta rumit antara Alzam Revansyah Askara dan Seina Naraya Bramesta Mereka dipertemukan disekolah SMAN 1 Biakarya Alzam sebagai kakak kelas Seina sebagai adik kelas Dalam pertemuan keduanya...