19||Interogasi dan frustasi

87 14 4
                                    

"Sayang, kok baru pulang? katanya jam 2 siang sudah pulang," tanya Bunda ketika hendak buang sampah melihat Seina turun dari motor Alzam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, kok baru pulang? katanya jam 2 siang sudah pulang," tanya Bunda ketika hendak buang sampah melihat Seina turun dari motor Alzam

"Maaf, bun. aku main sebentar sama kak Alzam " jelas Seina membuat bunda menatap sinis pria di samping Seina

"Ya sudah, masuk mandi dulu terus istirahat sana." titah Bunda di balas anggukan oleh anaknya

"Makasih ya kak untuk hari ini," kata Seina menatap Alzam yang sedari tadi diam

"Iya Seina" balas Alzam

"Aku masuk ya kak, bye." pamitnya tersenyum manis

Bunda memindai Alzam dari atas sampai bawah, Bunda seperti pernah melihat Alzam versi berbeda

"Kenapa wajahmu mirip sekali dengan Alfian, teman Seina?" tanya Bunda begitu ketus

"Alfian? itu adik saya Tante." Alzam gugup

"Oh, adikmu. pantas sedikit mirip, kamu bawa anak saya kemana aja tadi?" Bunda mengintrogasi

"I-itu Tan, saya ajak main Seina ke suatu tempat. saya gak macem-macem kok," Alzam mendadak kikuk seperti bertemu calon mertua saja

"Kemana? kamu gak ada niat mencelakai anak saya lagi kan?"

"Tante bisa tanya Seina langsung, kemana saya bawa dia. saya benar-benar tidak ada niat apapun untuk mencelakai anak Tante." Alzam menggeleng, dirinya merasa tersinggung

Bunda mengangguk, "Oke."

"Satu lagi, saat itu saya memang tidak sengaja membuat Seina celaka. tapi itu unsur ketidaksengajaan, mungkin Tante tidak percaya pada saya. tapi saya bisa memaklumi itu. kalau begitu saya pamit pulang Tan." Alzam mencium tangan Bunda

Bunda sedikit merasa bersalah telah menuduh Alzam, tapi Bunda melakukan itu demi melindungi anak semata wayangnya, Bunda takut terjadi sesuatu pada Seina

"Silakan dan tolong sampaikan salam untuk adikmu dari Tante." kata Bunda di balas anggukan oleh Alzam

"Pamit Tan, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Seina memperhatikan obrolan Bunda dan Alzam di atas balkon kamar. sebenarnya penasaran apa yang mereka obrolkan

Seina beranjak ke kamar mandi, selang menit keluar lagi, lalu Seina merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur. tetapi meskipun lelah Seina teramat senang karena bisa menghabiskan waktu hampir seharian bersama Alzam

'Senangnya hatiku hari ini.' batin Seina bersorak

"Ayo makan dulu, nak!" teriak lantang sang Bunda

"Iya Bunda." segera Seina bangkit dari pembaringan

»»——(♪)——««

Alzam pulang langsung masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya

ALZSEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang