"Kita pulang besok aja ya Fian kondisi kamu belum stabil." Mika menatap sendu Alfian
"Pulang sekarang juga gak apa-apa Mik, besok kita harus sekolah."
Mika menggeleng tidak setuju, "Izin sehari gak pa-pa, lagian lebih penting kondisi kamu daripada sekolah."
Alfian mengernyitkan dahi "Kenapa gue lebih penting? menurut gue sekolah yang lebih penting Mika."
"Ya kan cuman izin sehari, aku takut terjadi sesuatu di jalan. jangan terlalu maksain ya." gadis itu mulai gelagapan
Alfian mengangguk pasrah, "Makasih banyak ya, kalau gak ada lo, gue gak tahu apa yang akan terjadi sama gue."
"Sama-sama." Mika menggenggam tangan kekar Alfian
"Dan satu lagi gue mohon sembunyikan penyakit yang gue derita dari Mama, Bang Alzam, dan Seina." mohon Alfian
"Iya aku janji tapi ada syaratnya."
"Kok ada syarat segala?"
"Ya sudah kalau gak mau."
"Apa syaratnya?" Alfian penasaran
"Syaratnya gampang. kamu harus optimis untuk sembuh, Oke."
"Gue gak janji." perlahan Alfian menunduk
"Kalau gitu aku juga gak janji untuk gak kasih tahu mereka tentang penyakit kamu." kekeh Mika
"Arghh Mika ngeselin banget."
Mika menjulurkan jari kelingking dan menyuruh Alfian mengaitkan jari kelingkingnya juga
"Optimis ya." kata Mika
"Oke, Optimis sembuh." janji Alfian
"Gitu dong, ini baru namanya Alfian yang aku kenal."
"Thanks, Mik. sekarang gue optimis sembuh, demi orang-orang yang gue cintai." Alfian tersenyum
'Aku berharap orang yang kamu cintai itu ada aku didalamnya, Fian' batin Mika
"Hei, kenapa diam?" Alfian menepuk pundak Mika
"Aku mau tanya, apa aku termasuk orang yang kamu cintai?" tanya Mika menatap Alfian dalam
"Tentu aja termasuk, lo adalah sahabat terbaik gue dari zaman SD dulu."
Mika menunduk, perlahan air mata turun dari pelupuk matanya
'Ternyata kamu hanya anggap aku sahabat' batinnya
"Kenapa nangis hm?" Alfian menyeka air mata Mika
Mika semakin terisak kemudian beranjak dari sana dan berlari kecil keluar dari ruangan rawat Alfian, lalu Mika memasuki kamar mandi. gadis itu menangis sejadi-jadinya di dalam kamar mandi
"Kenapa kamu cuman anggap aku sahabat? padahal aku sudah mencintaimu, kamu jahat Fian." gumam gadis itu begitu lirih
Alfian hanya diam melihat kepergian Mika, batinnya bertanya-tanya 'ada apa dengan Mika?'
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZSEIN
Teen Fiction⚠️ DALAM TAHAP REVISI ⚠️ →Setelah baca tolong VOTE← Kisah cinta rumit antara Alzam Revansyah Askara dan Seina Naraya Bramesta Mereka dipertemukan disekolah SMAN 1 Biakarya Alzam sebagai kakak kelas Seina sebagai adik kelas Dalam pertemuan keduanya...