08||Ancaman Rexy

124 28 1
                                    

Alzam tengah bersantai di kamarnya, tiba-tiba menerima chat singkat dari Galuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alzam tengah bersantai di kamarnya, tiba-tiba menerima chat singkat dari Galuh

👤: Gawat, bro

To the point✓✓

👤: Jelasnya di warung bi ijah

Otw✓✓


Alzam bergegas menuju markas, yang tidak lain adalah warung bi Ijah

"Ada apa?" tanya Alzam yang baru datang, seketika cemas melihat raut wajah kawan-kawannya seperti sedang resah

"Dia muncul lagi, Zam. ngancam kita." Fery dengan wajah panik

"Ngapain lagi dia?" mendengar itu, wajah Alzam memerah

"Kemarin Nando ketemu, dia bilang mau balas dendam." jawab Fery

Galuh dan Nando tidak berani berbicara, mereka seolah kehabisan kata-kata. Saat chat Alzam pun Fery yang mengirim.

"Kenapa? bukannya masalah kita sudah selesai,"

"Lo yang jelasin, Do." Fery menepuk pundak Nando

Nando yang semula diam mendongakkan kepala menatap Alzam dan Fery bergantian. tatapannya terhenti pada Alzam

"Dia ngomong katanya lo sudah usik anak buahnya."

Alzam mematung, memikirkan sesuatu.

'Siapa anak buah yang dia maksud?' batinnya. Alzam merasa tidak pernah mengusik siapapun, setelah di pikirkan Alzam teringat preman yang mengganggu Seina kemarin

"Gue tau." Alzam yakin preman kemarin itu anak buah Rexy

Ketiga kawannya saling menatap satu sama lain

"Jadi bener? lo usik mereka?" tanya Fery

"Nggak, bukan gitu. kemarin gue hajar habis preman, mereka gangguin Seina. gue yakin preman itu pasti anak buahnya." ujar Alzam sambil mengepalkan tangan

"Wait, Seina? siapa Seina? pacar lo?"

"Cewe yang kena bola kemarin."

Ketiga kawannya hanya mengangguk mengerti

"Jadi kita harus gimana?" tanya Nando yang mulai resah

Alzam tengah memikirkan rencana, bagaimana cara menjelaskan pada Rexy, sang ketua preman yang pernah berurusan dengannya satu tahun yang lalu

ALZSEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang