23||Kuliah diluar negeri

79 12 2
                                    

_______________________Dua tahun kemudian———————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________
Dua tahun kemudian
———————————

Kini Alzam sudah kelas 12 mendekati kelulusan sedangkan Seina masih kelas 11 mendekati kenaikan kelas 12

Hari-hari mereka lalui seperti biasanya, ada banyak perubahan selama dua tahun terakhir. Alzam tidak ketus lagi pada Seina, mereka cukup dekat apalagi mereka memutuskan untuk menjadi teman

Tidak sedikit Seina mengetahui karakter Alzam, bahkan setiap hari Sabtu-Minggu mereka menghabiskan waktu bersama di kolong jembatan dengan anak-anak di sana yang menjadikan hubungan mereka semakin dekat

Anak-anak jalanan yang kurang beruntung itu sekarang sudah berada di panti asuhan berkat bantuan dari Alzam dan Seina. mereka bekerja keras meminta pengurus panti asuhan bahkan pada donatur panti asuhan supaya mau menerima anak-anak itu

Alfian dan Mika juga semakin dekat. Mika selalu setia di saat Alfian membutuhkannya, selalu sabar merawat Alfian jika penyakitnya kambuh karena sampai saat ini mereka masih merahasiakan penyakit Alfian dari Mama dan Alzam

»»——(♪)——««

"Setelah lulus gue mutusin untuk kuliah di luar negeri." kata Alzam pada Seina

Saat ini mereka berada di taman kecil dekat rumah Seina

Seina terkejut mendengarnya, "Kenapa harus keluar negeri?"

Alzam menunduk, "Gue mau cari kehidupan baru di lingkungan baru."

"Kak Alzam mau ninggalin kita semua? mau ninggalin aku sendiri di sini?" lirih Seina seakan tak percaya

"Maaf, gue sudah mutusin ini jauh-jauh hari, gak bisa di batalin. karena gue sudah terima beasiswa di kanada," Seina menunduk kemudian mengangguk

"It's oke, aku akan dukung kakak dari sini. semangat cari kehidupan barunya." ucap Seina lirih, bulir air mata mengalir begitu saja

Alzam senang setidaknya masih ada orang yang mendukung keputusannya, tanpa tahu orang itu sebenarnya tidak ikhlas jika dirinya pergi jauh

"Thanks sudah dukung gue, sejauh ini cuman lo doang yang sudi dukung keputusan gue, bahkan Mama gue sendiri menentang habis-habisan." Alzam tersenyum senang sedangkan Seina berusaha keras untuk tidak menangis lagi

"I-iya." lirih Seina dengan bibir bergetar

Alzam semula tidak menyadari kalau Seina menangis, hingga akhirnya dia mendapati gadis itu tengah terisak kecil

"Lo nangis?" tanya Alzam dengan keterkejutannya

Seina diam bergeming

"Hei jangan nangis, kenapa? ada yang salah sama ucapan gue?" Alzam cemas karena Seina tak henti-hentinya menangis

"Lo gak ikhlas gue kuliah di luar negeri?"

"Meskipun aku gak ikhlas, kakak akan tetap berangkat juga kan?" gadis itu tersenyum kecut

ALZSEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang