"Kalian sudah tahu belum? kak Azam kemarin ke kanada lanjutin kuliah di sana." tanya Mika dengan sendu
"Yang bener kamu, Mik? kok aku gak tahu sama sekali." Pury tampak terkejut
"Gue juga gak tahu lho, Nando juga gak bilang kak Alzam mau lanjut kuliah di kanada." Bella menimpali yang sama terkejutnya
"Iya beneran, kemarin dia pamitan ke rumah. itu detik-detik sebelum dia berangkat, gue sedih banget kok kak Azam dadakan tiba-tiba pamit aja." jelas Mika lirih
'Jadi kak Alzam sempet pamit ke Mika? sebegitu cintanya dia sama Mika' batin Seina
"Sein kenapa diam aja? kayak gak terkejut, lo sudah tahu dia mau kuliah di luar negeri? kemarin kak Azam minta tolong sampaikan permintaan maaf ke lo karena gak sempet pamit." tanya Mika di balas anggukan kecil oleh Seina
"Seminggu yang lalu dia bilang kok mau kuliah di kanada, aku pikir cuman becanda ternyata beneran." Seina tampak menghela nafas kasar
Perasaan gadis itu hancur, mengingat dia tidak melihat wajah Alzam untuk terakhir kalinya. apalagi mengetahui pria itu sempat berpamitan dengan Mika
Membuatnya yakin kalau dirinya tidak berarti di hidup Alzam. meskipun kemarin dia mengetahui dari Bi Ijah dan Bu Astuti kalau Alzam sempat ingin pamit padanya tapi tetap saja, namanya juga terlanjur sakit hati
Gadis itu bertekad untuk move'on dari Alzam, lelaki yang tidak pernah mencintai dirinya
"Kok dia kasih tahu lo jauh-jauh hari? sedangkan ke gue dadakan banget. apalagi Mama kemarin sore nanya dimana keberadaan kak Azam, gue jawab kak Azam pergi ke kanada." Mika tak habis fikir
"Gila sih. Mamanya gak tahu kalau anaknya pergi? kok aneh gitu sih." timpal Bella yang setia mendengarkan
"Iya Mama gak tahu, gue juga gak nyangka. lo tahu masalah ini Sein?" tanya Mika divbalas anggukan oleh Seina
"Waktu itu kak Alzam juga sudah cerita, Tante Dian menentang keputusan dia." jelas Seina
"Kok kak Azam cerita semua sama lo? kalian ada hubungan apa sebenarnya?" Mika bertanya
"Tahu tuh, gak mungkin cuman teman doang pasti ada sesuatu." timpal Pury
"Kak Azam kayak percaya banget cerita semuanya ke lo. mungkin dia ada perasaan ke lo Sein." Mika tersenyum berbinar
'Andai kamu tahu kak Alzam suka nya sama kamu Mik." batinnya
"Kita gak ada hubungan apapun kok. mungkin dia nyaman aja cerita ke aku. sudah kalian jangan mikir yang nggak-nggak." Seina menyangkal karena itu kenyataanya, mana mungkin Alzam punya perasaan lebih pada dirinya
"Tapi kalian cocok tahu." sahut Bella antusias di balas anggukan oleh Mika dan Pury
"Sudah jam setengah 5 nih, kalian nggak pulang? nanti di cariin sama orangtua kalian lho."Seina mengalihkan pembicaraan karena pembicaraan itu menurutnya sangat mustahil
"Jadi ngusir nih ceritanya? sudah sore sih tapi kita masih betah disini, rumah Bi Ijah adem." ucap Pury
"Bukan gitu, ah sudah lah terserah. mau nginep juga gak pa-pa tapi harus izin dulu sama pemilik rumahnya." balas Seina terkekeh
"Gak deh, kita pamit pulang aja." kata ketiga sahabatnya
"Eh beneran? aku nggak bermaksud mengusir kalian lho, serius aku cuman becanda," Seina merasa bersalah, kalau-kalau sahabatnya mengira dirinya mengusir
"Nggak kok, santai aja Seina. Kita memang mau pulang juga." Bella menjawab dengan sedikit melirik Pury dan Mika
"Iya ih santai aja, sudah sore." Pury menimpali
"Lain kali kita main ke sini lagi deh, nyaman gue di rumah bi Ijah." ucap Mika seraya berdiri kemudian melihat-lihat sekitar ruangan
"Kalian boleh kok main ke sini kapan aja, aku nggak keberatan. kecuali pemiliknya keberatan." jawab Seina yang ikut berdiri mengikuti sahabatnya
Mereka melangkah keluar pintu, ternyata berpapasan dengan Bunda dan Bi Ijah yang kebetulan baru pulang dari warung
"Lho mau pulang sekarang nak?" tanya Bi Ijah di balas anggukan oleh mereka
"Iya Bi, Bun. sudah kesorean nih." jawab Mika
"Kalau begitu hati-hati di jalan." ucap Bunda dan Bi Ijah hampir bersamaan, sahabat Seina hanya mengangguk seraya tersenyum, kemudian satu-persatu mencium tangan kedua wanita itu
»»——(♪)——««
Di balkon asrama di sebuah negara terbilang maju. seorang pria tengah melamun, entah apa yang ada di pikirannya
"Dia lagi apa ya? kok gue kepikiran dia terus, ada apa sih sama otak gue."
"Argh gue merasa rindu sama cewek itu. terakhir ketemu seminggu yang lalu dan gue gak berani pamitan sama dia, tapi sekarang gue nyesel banget."
Pria itu masuk dan perlahan merebahkan tubuhnya pada kasur asramanya
Halo Readers 👋
Tinggalkan jejak
Vote
Komen ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZSEIN
Teen Fiction⚠️ DALAM TAHAP REVISI ⚠️ →Setelah baca tolong VOTE← Kisah cinta rumit antara Alzam Revansyah Askara dan Seina Naraya Bramesta Mereka dipertemukan disekolah SMAN 1 Biakarya Alzam sebagai kakak kelas Seina sebagai adik kelas Dalam pertemuan keduanya...