Rasa 4

388 14 4
                                    

Bab ini dipublikasikan pada 6 Maret 2023

.
.
.

KADO ULANGTAHUN TNT

.
.
.

Malam pun tiba. Disitulah aku mulai menyiapkan semua yang akan kita gunakan nanti di pembakaran. Mas Agus juga sudah membuat bara api sejak tadi untuk menghangatkan badan sambil ngobrol santai.

Pertama, ku rebus sebentar ayamnya untuk menghilangkan bakteri dan juga membantu tingkat kematangan yang bagus.

Aku tidak berani makan ayam bakar tanpa direbus dulu karena yang matang pasti hanya luarnya saja. Apalagi kalau menggunakan bumbu. Bumbunya sudah gosong tapi dalamnya masih mentah.

Kecuali kalau ikan, aku masih berani makan walaupun belum terlalu matang. Tapi kalau ayam, aku lebih memilih untuk mengukus dahulu.

.

Setelah itu, kusiapkan tusuk sate ukuran agak besar dan membuat ayam jadi potongan potongan sedang supaya lebih mudah dibakar nanti.

Bumbunya sendiri, aku hanya menggunakan bumbu untuk membuat tumisan lalu kutambahkan kecap dan cuka.

Sebenarnya lebih enak kalau bawang dan cabenya diiris, namun aku tidak punya waktu untuk itu. Ku ulek saja bumbunya dan kubalurkan ke ayam lalu kumasukkan dalam freezer sebentar sambil menyiapkan lalapan dan teh.

Aku juga bersyukur sekali malam itu diberi cuaca cerah. Cahaya bulan menerangi halaman rumah dan terlihat memancar di atas sana. Hal itu membuat aku semakin semangat saja untuk membuat acara random ini.

Setelah kubawa bahan bahan dan pelengkap ke pengapian, kami mulai memanggang ke bara api atau menyulutkan ke kobaran sambil menikmati aroma bumbu yang terkenal api.

Mas Agus menyarankan aku untuk tidak ganti pakaian dulu karena terkena asap yang pasti akan bau sangit.

.

Sudah seperti berkemah dan survival saja kami ini.

.

Jujur aku teringat waktu tahun baruan kemarin. Suasana itu kembali tercipta dan menjadi sebuah ganti karena saat itu mas Agus tidak ada.

Itu juga salah satu alasanku mengapa minta bakar bakar segala. Aku tidak mau melewatkan sesuatu yang seru bersamanya. Kalau aku merayakan sesuatu dan dia tidak bisa hadir, aku harus membuatnya berdua bersama dia.

Walaupun tidak banyak yang bisa diceritakan, yang jelas, semua itu terasa begitu seru dan berkesan bagiku.

.

Singkat cerita, kami mabuk ayam dan kekenyangan. Untung saja ayamnya bener bener matang.

Hal itu membuat kami langsung tepar dan tidak sadar terlelap di ruang tengah tanpa selimut. Padahal kami cuma mau menggelenter sebentar dan hendak mandi, eh.. malah pulas sampai pagi.

Akhirnya aku pun terbangun dengan keadaan sangit. Langsung mandi dan menyiapkan sarapan dengan sisa sisa ayam malam dan nasi. Saat itu, mas Agus belum bangun. Tapi aku sudah menyiapkan semuanya, termasuk baju untuk ke toko nanti.

Mas Agus sudah bilang kalau aku disuruh menggunakan motornya saja karena aku ke rumahnya dijemput dan diminta untuk menginap di malam Senin.

Tapi, aku tidak mungkin bawa motor itu ke toko. Yang ada, aku jadi bahan wawancara sama Acil dan Tiko. Aku harus membawa ke rumahku dan menggunakan motorku sendiri.

.

Sebenarnya ngeri ngeri sedap kalau meninggalkan motor milik orang dirumah sendiri. Tapi mau bagaimana lagi. Mas Agus juga tidak mau mengantar aku pulang dan menyuruh aku membawa motornya.😩

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang