Rasa 13

196 16 26
                                    

Bab ini dipublikasikan pada 4 Mei 2023

.
.
.

MEMBUAT AKU PENASARAN SAJA

.
.
.

Hari ke 5

Sejak diamnya bapak, aku jadi tidak bisa berbuat banyak dirumah saja.  Aku juga akan masuk pada hari ke 7 karena beberapa hari sebelumnya masih ada penyetoran dan memerlukan tempat yang banyak sehingga posisi di toko digantikan dengan penyetor selama beberapa hari.

Karena hal itu, aku memilih masuk di hari lebaran ke 7, dimana tidak ada lagi urusan setor menyetor dan suasana di toko sudah mulai stabil lagi.

Setelah diputus selama beberapa hari untuk lebaran, borongan ke pabrik jadi menumpuk. Apalagi borongan dari pemasokan pupuk murah ke desa desa. 

Karena aku punya kesempatan tambahan libur beberapa hari, ya di ambil aja lah.  Masa bela belain datang ke toko untuk bantuin angkut pupuk ke truk. Lagian, gaji yang masuk juga sama aja.

Tapi, sebenarnya kalau aku mau gaji yang lebih besar, bisa aja sih.  Tinggal minta tambahan langsung dari dompet pemiliknya.  Tapi aku tidak mau melakukan hal seperti ini karena sama saja menusuk teman seperjuangan dari belakang.

Cukup kenal intim sama bos nya saja sudah jadi hal yang sangat besar bagiku.  Jangan nambah yang aneh aneh lagi.

.

Karena kegabutanku di hari itu lah aku iseng iseng meminta nomer WhatsApp ke beberapa pembaca.  Aku melakukan chat ke tiga orang sekaligus sampai larut malam.

Hal itu kulakukan karena bener bener tidak tahu apa yang harus kulakukan dirumah.  Hanya ibuku yang masih bebas kuajak bicara.  Sementara bapak, ia seringkali menghindar dari jangkauan obrolanku.

Mau pulang ke Tulakan, aku belum diperbolehkan sama ibuku.  Ia minta supaya beberapa hari lagi disini dulu.

Akhirnya, aku hanya menghabiskan waktu mengurung diri di kamar dengan memegang dua hp untuk gaming dan chatting.

.
.
.

Hari ke 6.

Berarti sudah dua hari aku tidak ngomong apa apa dengan bapak walaupun serumah. Semakin lama aku makin tidak nyaman dan takut.

Aku juga tidak tahan dengan kediaman ini. Apalagi aku tidak tahu pasti apa yang menyebabkan dia jadi diam dengan aku.

Selama dua hari itu, bapak hanya bicara ke aku saat kami hanya berdua di dapur.  Saat itu bapak lagi mau makan dan ada aku di dekat meja makan.

Ketika ia mau mengambil nasi di rice cooker, ia hanya bicara saat mengajak aku makan.   Aku juga tidak paham, entah dia menanyai makan atau belum, atau mengajak aku makan.

Hanya itu saja obrolan yang sempat kudengar dari bapak untuk aku.  Selebihnya, tak ada obrolan apa apa.

Tapi, aku juga tidak mau membahas ini dengan ibuku karena takut bikin dia kepikiran juga.  Makanya, sebisa mungkin kubawa santai saja sambil mencaritahu apa penyebab dari semua ini.

Bahkan, sampai aku menguping pembicaraan bapak dan ibu saat di kamar.

Malam itu saat mereka sudah berada di kamar, aku diam diam mengecas hp di meja dekat pintu kamar mereka.  Di dalam kamar, mereka juga masih berbicara dan terdengar jelas dari luar kamar.

Tapi bapak tidak membahas aku sama sekali.  Mereka justru membicarakan saudara mana saja yang tidak sempat di datangi lalu merembet membicarakan sambung sinambung antar saudara mereka.

Hampir setengah jam aku duduk di kursi kecil dekat meja sudut ruangan itu.  Bateraiku yang semula tinggal 5% sudah menambah jadi sekitar 50%.  Pada akhirnya aku masuk ke kamar dan tidur.  Tapi bukannya tidur malah chattingan dengan teman lagi untuk menghibur diri.

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang