Rasa 49

135 12 1
                                    

Bab ini dipublikasikan pada 6 Oktober 2023

🔸
🔸
🔸

EMANG BOLEH SE BAPER INI

🔸
🔸
🔸


Bagaimana cara menceritakan kalau hubungan malam itu hanya sekedar membantu satu sama lain menggunakan tangan.  Aku bahkan merasa hubungan itu diawali dengan penuh nafsu namun berakhir singkat.

Hmm..

Malu maluin aja.😒

Ya sudahlah.  Tak usah diceritakan karena aku juga nggak begitu mengingat dengan jalan dan alurnya. Plus malas nulis juga. Karena gak ada yang baca.😅

Tapi, aku langsung pulang sejak dari tempat usaha tahu tuna yang dia maksud itu.  Disana kami juga diajari bagaimana tahap pembuatan tahu tuna dalam ukuran porsi keluarga maupun porsi usaha.  Mungkin kapan kapan aku akan mempraktekkan juga.

Setelah itu, mas Agus pulang di hari Senin pada jam 6 pagi sebelum aku berangkat kerja.  Aku juga masih memiliki waktu untuk beres beres dan segera mandi pagi.

Ya.. itulah akhir dari pertemuan hari itu.  Walaupun sederhana tapi cukup lah bikin aku senang.

Sebelum aku berangkat ke toko, tiba tiba hp ini berbunyi menandakan notifikasi dari aplikasi bank.  Saat aku periksa ternyata dia mengirimkan sejumlah uang yang sudah sah untuk aku tarik.

Hmm..

Enak gak enak sih.  Tapi lebih ke enak.😅

Sepertinya dia tahu kalau aku bener bener nggak punya uang sampai beli case aja nggak mampu.  Makanya dia mengirimkan untuk aku dan ya... Cukuplah buat sebulan kedepan sebelum gajian.

Alhamdulilah...

🔸

Jadi, seperti yang aku bilang di akhir part 48 kemarin, aku mau mengerjai paman karena pada hari Rabu, 20 September dia sedang memperingati hari kelahiran.

Aku tau, hari kelahiran si paman sama sekali nggak pernah dirayakan.  Paling sesekali bikin semacam genduri kecil kecilan buat doa bersama yang diadakan bersama beberapa tetangga dekat saja.  Emak ku juga sering bikin kayak gitu untuk aku dan bapak.  Biarpun aku nggak pulang kesana, mamak tetep membuat untuk kelahiran ku.

Jadi, aku pengen sesekali iseng ke paman yang "katanya" saudara bapak paling sabar, ngalah, Nerima, dan Loman itu.

Ya.. kalau soal Loman dan sabar, aku sudah bisa merasakan sejak kecil.  Apalagi paman juga suka memberi aku uang dan tidak marah marah kalau anaknya nakal.  Tapi kalau untuk ngalah dan Nerima, aku kurang tahu karena aku mengenal paman baru 20 tahunan.  Itupun jarang temu.

🔸

Sebelum tanggal 20, semalaman aku memikirkan kira kira apa yang akan aku lakukan untuk mengerjai dia.  Bahkan aku sempat menanyakan dan mengibrolkan sesuatu dengan Andi dan pakde ku untuk mencari tahu soal paman melalui telepon.

Sampai akhirnya, aku menemukan sesuatu yang bisa aku lakukan untuk mengerjai dia sebelum aku memberikan sebuah hadiah yang aku aja belum beli sebenarnya.😅

Sebenarnya, aku juga kurang tahu tipikal paman kalau melihat benda itu yang bagus kayak mana.  Dia menyukai benda apa, aku juga nggak tau.  Tapi setelah mengulik sedikit dari Andi, anaknya, aku memperoleh refrensi untuk membelikan dia sesuatu selain kue.

Tapi tentang si Andi, aku juga mengajak dia bekerja sama nanti.  Aku nggak mau kalau dia nggak tau apa apa.  Bisa bisa semuanya jadi error' dan nggak berhasil.

🔸

Jadi, hari Rabu, sekitar jam 6:30 malam aku meluncur ke rumah paman dengan membawa dua kotak yang berisi sebuah kado dan satu kotak kue ulangtahun beserta lilin angka juga.

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang