Rasa 53

151 11 11
                                    

Bab ini dipublikasikan pada 18 Oktober 2023

🔸
🔸
🔸

DIBAWA JALAN BAPAK BAPAK LAGI

🔸
🔸
🔸



Sepulang dari kerja, pada hari Senin itu, aku masih pulang ke rumah bapak lagi. Ternyata ibuku belum pulang juga. Menurut bapak, ia kecewa karena aku tidak memperbolehkan tempat tinggalku untuk dipinjam kakakku yang kepengen bikin usaha itu.

Seharian ini dia juga nggak menghubungi bapak ataupun aku. Padahal seharusnya sudah waktunya ia pulang kalau hanya untuk menunggui cucunya yang sakit itu. Kecuali kalau cucunya kumat sakit lagi.

Aku pun mencoba untuk menghubungi ibuku yang terlihat online di WhatsApp tapi ternyata tidak diangkat hingga aku menghubungi dua kali.

Bapak memang terlihat tenang tenang saja waktu itu. Tapi aku tahu pikirannya juga sedang ruwet. Memang dia pintar menyembunyikan keadaan.

Ternyata, Bener dugaanku kalau ibuku sudah terpengaruh oleh kata kata manis anaknya yang ingin ini itu segala macem sampai dia seperti ini.

Aku pun memberinya waktu sedikit dan nggak mau gegabah bertindak. Tunggu dan beri waktu dulu hingga aku tahu kebenaran yang sesungguhnya. Malam itu aku juga agak kecewa dengan bapak yang kurang tegas terhadap istrinya dan membiarkan begitu saja seakan nggak ada apa apa.

Malam itu, Akupun minta izin ke bapak untuk sekedar nongkrong di luar sana sambil mencairkan pikiran. Ia mengizinkan dan berencana ke rumah pakde juga karena ada urusan soal kerjaan.

🔸

Aku memang nggak ada tujuan malam itu. Setahuku, di sekitaran sini ada tongkrongan yang rame kalau malam. Tapi ternyata pada tutup dan nggak ada orang nongkrong satupun di jalanan sehingga aku melanjutkan jalan hingga ke jalan besar yang tentunya lebih ramai.

Kembangsiki adalah lokasi dimana ada sebuah jalan yang dipenuhi dengan aktifitas orang orang malam hari. Bahkan psk dan sebagainya juga ada yang beroperasi disini. Tak hanya itu, penjual segala makanan, alat, dan apapun itu juga ada semuanya.

Aku mencoba untuk ke tempat ini dengan tujuan dapat menemukan suatu refrensi supaya aku tidak terlalu gabut.

Tak kusangka, aku menemukan seseorang yang pernah meninggalkan jejak di dalam hidupku dan ada sebuah pengaruh yang pastinya kuingat ingat.

Keterlihatannya juga mengingatkan aku kepada seseorang yang dekat dengan aku.

Dia adalah pak Aman. Seseorang yang aku bilang jadi bapak dalam versi lain.

Aku sendiri bingung kepada orang ini. Apa jangan jangan ada saudara bapak yang terpisah ya? Kok ada orang yang mirip dengan dia namun nggak ada hubungan apa apa. Usianya juga di pertengahan antara bapak dan paman.

Memang, ia memiliki dimensi badan yang lebih besar dan tinggi daripada bapak. Namun kalau disandingkan sepertinya hampir sama.

Hanya mata dan potongan rambut saja yang kelihatan sangat berbeda dengan kedua orang ini. Bahkan pakaian pilihannya juga sama, yaitu kaos polos yang dirangkap pakai kemeja gelap lalu pakai celana hitam.

Awalnya aku hanya duduk duduk saja di tepi jalan sambil menunggu ada penjual makanan yang kiranya berselera dengan mataku. Namun, yang lain justru datang dan menghampiri aku dengan sendirinya.

👳‍♂️🔸Sendiri aja mas?

Ucapnya hampir mengagetkanku karena tidak memiliki ekspektasi ketemu orang dikenal.

👲🏻🔸Oh.. iya.
👲🏻🔸Iya pak.

Ucapku gugup setelah mengetahui siapa yang datang itu.

👳‍♂️🔸😁
👳‍♂️🔸Kok kaget gitu? Lupa sama aku?

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang