Rasa 37

149 20 6
                                    

Bab ini dipublikasikan pada 13 Agustus 2023

🔸
🔸
🔸

POV SURYADI

🔸
🔸
🔸

Sebelumnya, aku sudah pernah membuat POV khusus bapak tapi entah di part berapa pada season 1 atau 2.

Tapi, aku tidak dapat mengakses S1 dan S2 karena entah apa yang salah, yang jelas aku tidak bisa melihat pratinjau bahkan membuka pengeditan.  Entah aplikasinya yang salah atau software di hp yang sedang eror, aku juga tidak paham.

Capek anjing.

Wttpd ngttd...!! 🙄

🔸

Aku ingin membuat ini bukan dari penjelasan dan refrensi dari bapak secara langsung.  Namun aku hanya berusaha mengumpulkan banyak banget soal soal yang mengenai si bapak sejak beberapa bulan yang lalu.

Belakangan ini aku belum berani membuat karena takut ada yang bersebrangan tapi kali ini hati sudah mantep dan siap siap saja dengan aku yang berperan sebagai bapakku sendiri di dalam sebuah tulisan.

Intinya, aku mengumpulkan refrensi dan inspirasi ini sejak sebelum idul Fitri tahun ini..  serius selama itu.  Dan aku baru bikin sekarang.

Jadi, kalau nggak ada yang baca..  auto ku delete semua yang udah ku publikasi dan aku akan pensiun dari sini.🙄

Jadi, tanpa berlama lama lagi, sekarang beralih ke diri bapak dan mulailah membaca.

🔸
🔸
🔸

Rasa 1

🔸
🔸
🔸

Belakangan ini, banyak sekali terjadi keanehan di dalam kehidupanku.  Mulai dari kerenggangan anak anakku karena sebuah hak, hingga perasaanku sendiri terhadap anak laki-laki ku satu satunya.

Semenjak dia sudah tinggal sendiri, aku kurang bisa mengontrol dia walaupun sebenarnya dia sudah dewasa.  Dengan pilihannya tinggal sendiri ini, aku memang tidak bisa melarangnya dan mengizinkannya saja walaupun sebenarnya saya memiliki kekhawatiran jika dengan keadaan seperti ini dia lebih bebas melakukan apa saja disana, termasuk mencari kepuasan yang dia inginkan.

Sering sekali kuceritakan hal ini kepada ibunya, namun ternyata ibunya justru lebih kuat hatinya daripada saya.  Walaupun dia juga memiliki kekhawatiran yang sama, namun dia lebih mempercayai anaknya kalau tidak akan bermacam macam hingga merugikan diri sendiri.

Aku juga berusaha mempercayai hal ini.  Tapi entah kenapa aku memiliki perasaan yang lain.

Jalan satu satunya adalah saya harus lebih terbuka dengan anakku ini.  Aku harus mengatakan apa saja yang perlu dia ketahui tentang hatiku yang kurang senang ini.

Bahkan, kalaupun harus mengatakan soal perasaanku ini, mungkin aku juga akan mengatakan supaya hati lebih tenang.  Itu saja.

🔸

Akhir akhir ini, penjualan di kebun tiba tiba melonjak tinggi hingga melampaui hasil dari biasanya.  Hal itu terjadi selama beberapa bulan, terutama bulan Februari lalu.

Akhirnya aku memutuskan untuk berniat membeli kendaraan yang lebih layak jika digunakan untuk jalan jauh atau dengan kata lain bisa bermanfaat juga untuk tetangga dan saudara  jika ada yang membutuhkan kendaraan.

Kebetulan, waktu itu ada temanku yang sedang terjerat pinjaman kredit dan mau tidak mau harus menjual kendaraannya dengan harga se anjlok mungkin supaya terjual cepat.  Bahkan dia juga butuh dana dan hanya dalam waktu 14 hari sudah harus siap.

Akhirnya, dijuallah mobilnya yang baru aja dia pakai kurang dari satu tahun dengan dia potong harganya sampai berkurang 40%.

Kebetulan waktu itu tabunganku juga masih ada untuk menghargai kendaraan yang masih termasuk baru itu.

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang