Rasa 12

260 16 19
                                    

Bab ini dipublikasikan pada 1 Mei 2023

.
.
.

TIDAK TAHU

.
.
.

Hari ke 3.

Sebenarnya masih kental kentalnya momen lebaran kalau baru tiga hari.  Masih banyak orang berpergian kerumah saudara.  Jalanan juga masih lumayan ramai.

Seharian ini, rumah bapak juga ada beberapa orang yang datang.  Mereka masih ada hubungan saudara dengan kami.  Tapi, entahlah aku juga tidak terlalu mengingat ingat dari mana silsilah saudara itu dari mana saja.  Yang penting menerima jabatan tangan dan saling bermaaf maafan saja, udah cukup.

🤠

Rencanaku akan pergi kerumah si bos di malam hari.  Walau bagaimanapun juga, aku adalah seorang karyawan yang tentunya wajib kerumah bosnya di hari raya seperti ini.

Selama kami bersama, tentunya sudah banyak sekali kesalahan yang sudah kulakukan sehingga hatinya merasa kecewa.

Kebetulan juga, dia baru pulang dari kampung halamannya di Wonogiri.  Sebelum dia sampai rumah, langsung mengirim WhatsApp kepadaku dan mengabarkan jika dia sudah pulang.

Dengan antusias aku pun mengatakan jika malam itu pengen kerumahnya segera.  Aku juga berharap semoga dia tidak ada tamu sehingga waktu bersama kami tidak terganggu.

Akhirnya mas Agus membuat hari ini selayaknya hari spesial bagi kami berdua.  Ia tidak bilang pada siapapun kalau dia sudah ada dirumah.  Hanya aku saja yang ia beritahu.

Akhirnya setelah malam tiba, aku langsung berangkat kesana sendirian dengan perasaan yang campur aduk.  Entah apa apa yang aku pikirkan selama di perjalanan. 

Rasanya, setelah selama puasa tidak bisa berbuat banyak, akhirnya kami bisa ketemu secepat ini setelah lebaran. Padahal dia sudah bilang dari awal kalau kemungkinan akan pulang di hari ke 7.

Namun, karena berubah pikiran, dia sudah pulang di hari ke tiga ini.  Katanya, dirumah juga sudah agak sepi dan hanya teman tema  bapaknya saja yang beberapa masih datang.  Dia tidak mengenalnya.

Aku sampai dirumahnya sekitar jam 8 malam dan langsung disambut di halaman rumahnya.  Entah apa yang dia lakukan di luar rumah sendirian.

Begitu sampai, aku dihampiri dan dibantu membuka helm.  Setelah itu diajak masuk ke dalam rumah.

Sumpah..

Baru digituin aja, burung ini sudah bereaksi dan terasa mendesak celana dalam.  Pikiranku sudah melambung entah kemana.

Untung saja dia tidak menyadarinya.   Kalau dia tahu, aku kan jadi malu.

Aku langsung diajak ke ruang tengah dimana seringkali ia gunakan untuk menyambut tamu tamu akrab dia.

Tidak ada makanan apapun disana karena mas Agus baru saja sampai dirumahnya beberapa jam yang lalu.  Bahkan, saat dia memberitahu kepulangannya, ia baru setengah perjalanan pulang dan sedang makan malam di sebuah warung.

Namun, bukan mas Agus kalau tidak menyimpan stok makanan di lemarinya.  Aku diberi sebuah coklat dengan ucapan ucapan hari khusus seperti hari raya salah satunya.

👮🏻‍♂️THR nya udah kemarin ya.😁

Ucapnya saat memberikan coklat itu.  Bahkan sepertinya coklat yang diberikan kepadaku juga harganya mahal.  Aku belum pernah melihat merek coklat dengan bungkus silver dan tebal seperti itu.

👲🏻Hmm...

Sahutku sambil menerima coklat itu.

👮🏻‍♂️Tapi kemarin tumben nggak nolak.  Biasanya suka ngomong ini itu ini itu..

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang