Rasa 24

164 13 7
                                    

Bab ini dipublikasikan pada 28 Juni - malam tabiran idul  adha.

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA.

.
.
.

AKU YANG CEPAT SALAH SANGKA

.
.
.

Masih suasana malam hari di hotel,  ternyata aku keasyikan nongkrong di cafe itu dan kebetulan ada akses WiFi gratis disana.

Aku memanfaatkan hal itu untuk mengakses sosial mediaku walaupun di dalam hotel juga ada WiFi.  Namun, suasana di cafe ini sangat berbeda dengan suasana yang ada di dalam hotel dan jauh lebih nyaman.  Itulah yang menyebabkan aku betah hingga tak terasa hampir jam 10 malam.

Begitu melihat jam, tiba tiba sudah pukul 22:05.  Aku langsung teringat jika mas Agus akan balik ke hotel pada jam 10an.

👲🏻Lah..

Kejutku dan segera bangkit dari duduk serta membayar apa yang sudah ku konsumsi disana.

Suasana yang asyik dengan perkenalan tempat baru biasanya membuat aku tidak nyaman dan pengen segera beralih.  Tapi entah kenapa kali ini tidak.  Justru aku lebih nyaman dan melupakan jam yang terus berjalan.

Aku harus segera balik ke dalam hotel karena kemungkinan mas Agus akan pulang.  Atau bahkan sudah kembali.

Sembari jalan, aku juga menghidupkan hp yang satunya karena siapa tahu dia mengabari aku.   Bodohnya lagi, kenapa aku matikan akses jaringan data di hp utama.  Padahal penghubung kami ada di hp itu.

Dan benar saja,  begitu kuhidupkan koneksi data,  ada 6 panggilan tak terjawab dan 4 chat tertunda yang segera muncul pertama kali di notifikasi.

📞Panggilan suara tak terjawab pukul 21:33

📞Panggilan suara tak terjawab pukul 21:35

📞Panggilan suara tak terjawab pukul 21:39

📞Panggilan suara tak terjawab pukul 21:44

📞Panggilan suara tak terjawab pukul 21:47

✉️👮🏻‍♂️Kamu sudah balik belum.
✉️👮🏻‍♂️Dimana?

📞Panggilan suara tak terjawab pukul 21:50

✉️👮🏻‍♂️Aku pulang
✉️👮🏻‍♂️Dimana kamu?

Ya tuhan..

Sejenak langsung tertegun di perjalanan dan merasa sangatlah bodoh, kenapa aku matikan data di hp ini?  Padahal aku lagi perlu komunikasi sama dia.

Memang, aku suka auto mematikan koneksi data apabila habis menggunakannya supaya hp tidak panas.  Hal itu jadi kebiasaan yang kadang tidak kusadari di dalam kondisi tertentu seperti ini.

Mas Agus juga tidak bisa menghubungi aku lewat telepon biasa karena dia tidak pernah membiarkan pulsa ada di kartunya.  Ditambah lagi, kartu SIM yang kami gunakan juga berbeda dan nggak bisa saling shortcall ataupun memberi tanda.

Aku segera mengubungi dia dengan telepon WhatsApp namun kini giliran dia yang tidak dapat dipanggil.  Status di layar tetap memanggil dan tidak menandakan kalau panggilanku masuk.

Tanpa pikir panjang lagi, aku buru buru masuk ke dalam dan meminta kartu yang kutitipkan di resepsionis dan segera menuju ke kamar yang akses kuncinya langsung bisa kubuka menggunakan kartu.

Walaupun pertama kali menggunakan lock card, tapi aku tidak pikir panjang dan segera menempelkan kartu supaya di scan dan percobaan pertama langsung benar.  Hal itu didasari dengan panik juga.

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang