Rasa 21

206 16 8
                                    

Bab ini dipublikasikan pada 10 Juni 2023

.
.
.

PAK SUR MEMANG PINTAR MERAYU

.
.
.

Melewati hari yang tidak mengenakkan, Akupun memilih tidur dirumah tetanggaku.

Ya..

Seriusan, aku tidur dirumah tetanggaku saat dirumah bapak lagi rame.  Bahkan pakde dan Makde juga ada disana sampai menginap.  Sementara aku, memilih untuk menghindar saja.

Sempat kupaksakan beberapa jam dirumah, tapi aku tidak kuat.  Pamitan ku sih kerumah pakde.☺️

(Anjir lah.. malah diketawain sama orang😒) 🖕

Sekitar jam 10 malam setelah aku melewati masa masa gila di jalanan, aku sempat pulang..

Kau tau?

Orang rumah nggak ada yang bertanya aku dari mana.  Padahal jelas jelas aku pergi lama.

Jujur, aku yakin, saat aku tidak ada, pasti ada yang bercerita buruk soal aku kepada orangtuaku.  Itulah sebabnya mereka sedikit memangkas kebiasaan recehnya saat ketemu aku malam itu.

Tidak mungkin orangtuaku nggak nanya kemana setelah aku pergi.  Bahkan cuma dari belakang rumah aja, kalau aku nggak terlihat selama satu jam, pasti langsung ditanya kemana.

Bukannya mengada ada atau menjelekkan orang, tapi memang anjing itu pintar menggonggong kalau ada musuh.  Makanya orangtua pasti mudah percaya.

Aku yang awalnya khawatir dengan keadaan bapak dan ingin menjaganya selama dia sakit, sekarang niat itu bener bener hilang setelah mendapati keadaan ini.

.

Jam 10 malam aku ngilang lagi dari rumah menuju ke rumah tetanggaku yang terbiasa tidur larut malam. Makanya aku berani datang.

Orangnya juga sangat welcome kepada siapa saja termasuk kepada keluargaku juga.  Aku memutuskan tidur di rumah itu tanpa harus mengatakan apa yang terjadi karena mereka sudah paham atas apa yang sudah membuat aku mengungsi.

Dirumah itu, kebetulan lebih banyak laki laki daripada perempuan.  Ada empat laki laki dan dua perempuan dalam sekeluarga. Makanya aku bisa nyaman.

Tapi, bukannya aku tertarik dengan para laki laki itu,  aku hanya mencari kenyamanan saja supaya hati dan pikiranku tidak meleduk.

Mereka juga sudah sangat paham sama jalan cerita keluargaku.  Kalaupun aku tidak menceritakan apa apa, mereka pasti sudah paham dengan apa yang kurasakan waktu itu.

Akhirnya aku dikasih selimut dan bantal untuk tidur di depan tv.   Tetanggaku itu menaruh tv di ruang tamu sehingga bisa dibilang aku tidur di ruang tamu.

Namun, karena ada salah satu yang tidak tega meninggalkan aku sendirian di ruang tamu, akhirnya dia ikutan tidur di kasur itu juga.

👨🏻‍⚕️Emang, mbak mu tidur di situ?

Tanya orang itu saat menemani aku.  Namanya Rema,  dia berusia sekitar 25 tahun dan bekerja di sebuah toko juga. Namun masih di sekitaran sini.

Nah, bapaknya mas Rema ini lah yang namanya pak Witno yang kerjanya di kebun bapak.

👲🏻Iya lah.

Jawabku dengan santai.

👨🏻‍⚕️Aku malah nggak tau kalau bapakmu lagi meriang.  Bapak aja taunya dari kamu tadi.

👲🏻Lha aku juga baru tadi sore sebenarnya.  Baru di telpon katanya bapak lagi nggak enak badannya.

👨🏻‍⚕️Malah kamu tinggal ngungsi.😄
👨🏻‍⚕️Gimana sih kamu Gus?😄

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang