Rasa 5

358 17 7
                                    

Bab ini dipublikasi pada 11 Maret 2023
.
.
.

BUAT YANG KANGEN PAK SURYADI

.
.
.

Minggu pagi yang cerah.  Matahari bersinar bagaikan sorotan lampu di malam hari yang begitu terang membuat segalanya terlihat dengan jelas.

Setelah momen semalam, aku masih berada dirumah orangtuaku.  Aku juga tidak ingat semalam tidur jam berapa.  Yang jelas, aku dibangunkan oleh bapak karena sudah jam 7.🤭

Tapi rasanya waktu tidur semalam begitu singkat. Tahu tahu sudah kesiangan. Padahal tidak tidur terlalu larut malam.

👨🏻Bangun.. udah siang..

Ucap bapak sambil duduk di kasur sampingku.  Ia sedang melihat layar hp, entah apa yang dikerjakan. Tapi, nampaknya dia sedang ngopi pagi sambil santai.

👲🏻😳

Kupaksakan mataku untuk terbuka dan menyesuaikan dengan penglihatan yang silau.

👨🏻Mau ikut aku nggak?

Tanya dia sambil menengok ke arahku.

👲🏻😳

Aku masih belum fokus untuk ditanyai dan masih diambang kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul.

👨🏻Hoee...
👨🏻Udah bangun belum ini?

Tambahnya lagi.

👲🏻😳

👨🏻Kamu mau ikut aku nggak?

Ia mengulangi pertanyaannya yang sebenarnya sudah kudengar namun belum masuk ke pikiran.

👲🏻Kemana?

Ucapan ku terdengar dipaksakan.

👨🏻Pasar.

👲🏻Ngapain?

👨🏻Kok ngapain?  Lha biasanya ngapain?

👲🏻😳

👨🏻Kalau kamu mau ikut, sekalian jalan kemana gitu. Sekalian oanasin mesin.☺️

👲🏻Mamak ikut?

👨🏻Nggak.

👲🏻Kenapa?

👨🏻Ada acara kumpulan PKK nanti jam 9.

👲🏻😯
👲🏻Nyetir sendiri?

👨🏻Iya lah..

👲🏻Udah bisa?

👨🏻Makanya berani ajak kamu. Mau ikut apa tidak?

👲🏻Ya kalau mamak juga nggak ada dirumah, aku ikut lah..

👨🏻Yaudah bangun, langsung mandi...

Dia beranjak dari kasur samping aku tidur.  Aku segera beranjak mandi dan berpakaian rapi.  Pertama kali diajak oleh bapak untuk pergi mencari keperluan sekalian jalan jalan juga. 

.
.

Sekitar jam 9 lewat, ibuku sudah pergi duluan dan aku juga segera berangkat dengan bapak.  Sebelumnya, ia juga sibuk mempersiapkan diri dan mengingat apa saja yang akan dibeli di pasar nanti.

Nampaknya, bapak sudah belajar banyak dari pakde soal mengurus kendaraan roda empat.  Bahkan aku tidak pernah tahu soal soal yang perlu ia lakukan  sebelum berangkat.

Usai itu, kami pun meninggalkan rumah dengan perasaanku yang sebenarnya agak was was sedikit karena cara nyetir bapak bener bener berbeda dengan mas Agus.  Ia nampak masih kaku dan banyak mikir untuk main filling mengambil jalan.

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang