Rasa 43

134 15 5
                                    

Bab ini dipublikasikan pada 4 September 2023

🔸
🔸
🔸

KEMENANGAN YANG KEDUA KALINYA

🔸
🔸
🔸



Sebenarnya aku masih dalam keadaan kerja dan pulang lagi ke rumah orangtua.  Seperti yang aku bilang kemarin bahwa aku akan berada di rumah orangtua selama ibuku masih ada kegiatan lomba.  Supaya ada yang bantu b antu aja sih.

Nggak mungkin bapak mau bantu masak masak di dapur.  Paling mentok cuci baju dia sendiri atau menyapu.  Semenjak tanggal 18, aku selalu pulang kesana dan mampir rumah sekali buat ngambil barang yang aku perlukan disana.

Sebenarnya ibuku tidak terlalu sibuk sibuk banget saat perlombaan telah tiba.  Hanya saja, kadang ada beberapa kegiatan yang dobel antara siang dan malam.  Siangnya dia ada kegiatan di lapangan, sementara malamnya masih harus latihan lomba yang lainnya.  Itulah yang bikin dia tidak bisa menetapkan waktu dirumah seperti biasanya.

Contohnya kayak hari Minggu ini, dia masih harus mengurus beberapa perlombaan lansia dan balita di lapangan, malam harinya dia harus melanjutkan latihan voli yang akan tanding tanggal 24 nanti.

Sebenarnya di siang hari dia nggak terlalu capek karena cuma mendata dan lain lain.  Kebanyakan duduk malahan.  Tapi, waktu lah yang tidak bisa diajak kerjasama karena kegiatan itu memerlukan banyak sekali waktu.  Apalagi mengurus lomba lansia yang tentunya 2 kali lebih ribet dan perlu perhatian khusus saat menerangkan perlombaan yang akan diadakan kepada nenek nenek atau kakek kakek yang ikut lomba.

Itulah mengapa emakku ditunjuk jadi pemandu.  Ya karena dia bisa meng handle bagaimana cara menerangkan ke orangtua dan tidak mudah emosi.  Kalau pemandunya emosian kan lansianya jadi kasihan.

Kalau untuk anak balita sih, masih agak agak gampang.  Apalagi yang didampingi orangtua secara langsung.  Mereka bisa membantu memandu juga.

Itu menurut dan kata ibuku sendiri.

Tapi.. ya gitu deh..  Walau ada acara banyak di lapangan desa, tapi aku tetap ada dirumah aja.  Nggak ke lapangan.  Bapak saja hanya setengah hari, jam 12 sudah pulang dan tidak balik lagi.  Padahal jarak ke lapangan desa cuma sekitar 900 meter saja. 

Kalau lapangan dusun malah lebih dekat.  Paling cuma 300 meter dari rumah bapak.  Tapi acara di lapangan dusun  sudah istirahat dan nggak tau kapan akan diisi lagi dengan tontonan dari dusun sendiri.

Ternyata, kerjaan emak emak emang nggak ada habisnya.  Dari pagi sampai siang masih ada aja yang perlu dikerjakan.  Mulai dari masak nasi, bersih bersih, bikin sayur, mencuci baju, menjemur baju, menyapu halaman, dan masih ada lagi yang belum tertulis.

Mereka yang seneng seneng di lapangan karena ada tontonan, Akupun sibuk sendiri di rumah menggantikan peran ibuku seharian.

Pagi harinya aku memasak buat sayur hanya sop saja karena kebetulan tidak ada ikan atau daging ayam.  Cuma ada beberapa bahan masakan yang aku tidak bisa cara memasaknya.

Supaya nggak polos polos banget, aku menggoreng tahu dan membuat sambal terasi.    Sebenarnya aku dititipi uang kalau ada tukang sayur lewat buat beli apa yang pengen ku masak, tapi karena nggak ada tukang sayur,  aku cuma masak seadanya saja.  Yang penting sehat dan enak dimakan.

🔸

Siang harinya saat bapak pulang, aku baru saja beres mandi.  Dari pagi aku belum mandi karena.. selain sibuk... Aku juga agak malas.😄

Aku dibelikan sate usus dan es dawet campur.  Kedua makanan itu adalah salah satu daftar makanan kesukaanku.  Apalagi kulit ayam kering.. hmmm... Gak bisa nolak walaupun sedang sariawan.

DUA NAMA S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang