35. Hari ke-08: Kesal

1.9K 274 13
                                    


.
.
.
.
.
Meong

Meong

Meong

Candra membuka matanya saat mendengar suara kucing di sebelah telinga nya, cowok pecinta kucing itu memang sengaja taruh Kui dan anak-anak nya di kamar nya selama Harsa sakit.

"Apa Kui?" Candra memutuskan duduk saat kucing abu-abu itu terus menjilat telinga nya.

"Laper? Itu kan masih ada makanannya." Candra sejujurnya masih mengantuk, tapi saat menyalakan ponselnya, sudah hampir setengah tiga.

"Mau keluar tah kalian?" Candra akhirnya memilih membuka pintu kamarnya, dan benar saja Kui langsung melenggang keluar.

Candra gak mungkin tidur lagi sekarang, jadi cowok itu memutuskan bangkit dan keluar dari kamar nya. Mungkin dia bisa ke kamar Harsa, itu pun kalau gak ada Saga.

Cklek

Candra mengintip sedikit ke kamar Harsa, lampu nya sudah menyala, atau memang tidak dimatikan sejak semalam. Candra bisa melihat kalau Harsa sudah bangun karena gak ada di kasur nya, padahal seharusnya kakak nya itu gak perlu bangun sekarang.

"Candra? Ngapain?" Candra berjingkat kaget waktu mendengar suara pelan Harsa.

"Ih mas Harsa ngagetin." Harsa mengulas senyum tipis.

"Kok mas Harsa udah bangun sih? Udah enakan badan nya?" Harsa mengangguk.

"Udah gak papa." Candra merengut, Harsa selalu saja mengatakan gak papa, gak papa.

"Mas Harsa gak ikut puasa kan? Awas aja kalau ikut puasa!" Harsa menggeleng, dia semalam udah di ancam oleh Saga untuk tidak puasa, jadi lebih baik menurut kalau gak mau tangannya di tusuk jarum infus.

"Sana lanjut tidur mas." Candra meminta Harsa kembali tidur karena melihat wajah Harsa yang masih pucat.

"Nanti." Candra menatap Harsa aneh, terlebih waktu melihat sorot takut di netra sepupunya itu.

"Ya udah kalau gitu ayo nonton spongebob di depan." Harsa hanya diam saat Candra menarik tangannya. Toh dia juga sudah berkata akan kembali diam seperti di rumah bapak nya.

"Mas suka nonton apa?" Harsa menggeleng.

"Aku gak pernah lihat tv sebelumnya, gak sempet." Candra di buat terdiam.

"Ya udah kalau gitu sekarang mas Harsa pingin lihat apa?" Lagi-lagi Harsa mengheleng.

"Gak tau."
.
.
.
.
.
"CANDRA, YA ALLAH INI ANAK MU BAWA PERGI DULU!!" Candra yang sedang asik melihat Wildhan dan Jevan bermain pees langsung merengut.

"ADUH MAS YOGA, BIARIN AJA LAH!!" Wildhan dan Jevan yang mendengar itu spontan terkikik.

"CANDRA KALAU GAK KAMU AMBIL, AKU PINDAHIN DIA KE KEBUN BELAKANG!!" Candra jelas panik dan langsung beranjak menuju ke samping rumah, dia jelas tau kalau Yoga gak akan bercanda soal ancamannya.

"JANGAN!! MAS HARSA, YOGA NGESELIN!!!" Wildhan dan Jevan tertawa kencang saat melihat Candra menghentakan kaki nya.

"YE, NGADU NYA KE MAS HARSA, GAK BISA! MAS HARSA PUNYA KU!!" Candra semakin gondok saat melihat Yoga mengeluarkan ekspresi mengejek.

"MAS HARSA!!" Harsa yang sebelumnya ada di kamar langsung keluar.

"Kenapa teriak-teriak?" Harsa menatap bingung pada Yoga juga Candra. Dia baru saja akan tidur tadi saat Candra meneriakan namanya.

"Mas Harsa, Yoga mau taruh Kui di kebun belakang!!" Harsa hanya menggelengkan kepalanya, Yoga dan Candra itu ibarat Wildhan dan Maven, sama-sama membuat Harsa pusing.

Bratadikara's houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang